Warga Merasa Ditipu Keberadaan Gudang Batako Ternyata Untuk Pabrik Limbah B3

  02 Mei 2023 PERISTIWA Jembrana

Ket poto : Warga Desa Tegal Badeng Barat melakukan aksi demo di Gudang PT. Pria

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com – Jembrana. Warga Desa Tegal Badeng Barat, Kecamatan Negara, Jembrana merasa ditipu oleh PT. Pria yang mengaku proyek pembangunan gudang untuk gudang batako, akan tetapi warga mengetahui, sebelum dibangun proyek tersebut pihak perusahaan telah melakukan sosialisasi tentang rencana pembangunan pabrik limbah B3. Saat itu warga serempak menolak rencana tersebut. Terkait hal tersebut puluhan warga melakukan aksi demo menolak adanya gudang yang diduga akan dijadikan pabrik limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)

Saat dikonfirmasi, salah satu warga Bernama Ketut Adiana mengatakan, sebelumnya di tahun 2022 lalu telah dilakukan sosialisasi tentang rencana pembangunan pabrik limbah B3. Saat itu, warga secara tegas menolak rencana tersebut dan meminta agar proyek pembangunan dihentikan. “Saat itu kami semua menolak jikaada pembangunan Limbah B3 disini,” terangnya. Selasa (2/5/2023).

Pihaknya merasa ditipu lantaran proyek pembangunan gudang tersebut terus dilanjutkan, menurut pengakuan pihak perusaaan Gudang tersebut akan digunakan sebagai pabrik batako. “Itu sebagai alas an mereka, kami merasa ditipu oleh PT. Pria setelah mengetahui bahwa gudang yang dibangun sebenarnya akan digunakan sebagai pabrik limbah B3. Kami meminta kejelasan dari pihak terkait,” jelasnya.

Ditempat yang sama Ketua Kelian Subak Pemangket Awen Barat, Ketut Tinggal Ada, mengekspresikan penolakan warga terhadap pembangunan pabrik limbah B3 di kawasan mereka. Menurut Ketut Tinggal, pengalaman di daerah lain menunjukkan dampak buruk pabrik limbah terhadap kesehatan dan pertanian. "Diluar daerah pengalaman sangat banyak mengenai adanya pabrik B3, di sekitar pabrik itu dampaknya sangat berpengaruh di kesehatan, baik itu di pertanian juga," ujarnya.

Warga setempat berharap pihak berwenang dapat menghentikan pembangunan pabrik limbah tersebut, kecuali jika proyek tersebut benar-benar digunakan sebagai pabrik batako atau pabrik pakan. Pernyataan Ketut Tinggal didukung oleh sejumlah warga lainnya yang menolak keberadaan pabrik limbah B3 di wilayah mereka. Mereka khawatir akan dampaknya terhadap kesehatan dan lingkungan.

Sementara itu, pihak berwenang belum memberikan tanggapan resmi terkait penolakan warga tersebut. Namun, warga berharap agar suara mereka didengar dan keputusan pembangunan pabrik limbah B3 dapat dipertimbangkan ulang dengan memperhatikan kepentingan dan kesejahteraan masyarakat setempat. (BB)