Wah! Opname Dirawat Istri Barunya, Winasa Masih Ingin Mengabdi untuk Jembrana

  11 Juni 2017 TOKOH Jembrana

Baliberkarya.com

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Setelah menerima vonis 4 tahun penjara atas kasus perjalanan dinas saat masih menjabat sebagai Bupati Jembrana, I Gede Winasa Sabtu (10/6) sore tiba-tiba ambruk dan harus dilarikan ke RSUD Negara.
 
Rupanya mantan Bupati Jembrana dua preode ini menderita sakit fertigo dan harus menjalani perawatan di ruang VIP kamar No 5 RSU Negara. Winasa dalam perawatan ditemani oleh istri barunya yang bernama Lisa.
 
Lisa yang umurnya terpaut jauh dibawah Winasa dinikahinya tahun 2014 lalu, nampak dengan setia menemani dan merawat suami tercintanya. Meskipun Winasa lebih tepat sebagai bapak Lisa.
 
 
Ditemui wartawan tadi siang di ruang perawatan, Winasa kesehatannya sudah mulai pulih. Bahkan dia sudah bisa diajak ngobrol. Winasa menegaskan penyakitnya tidak ada hubungannya dengan vonis-vonis yang diterimannya.
 
Bahkan Winasa mengaku sebelumnya juga pernah dirawat di RSU Negara dan harus dirujuk ke RSU Tabanan karena penyakit jantung yang belakangan ini sering kambuh.
 
"Sebenarnya saya wajib kontrol jantung dua bulan sekali tapi karena di penjara kontrolnya tidak menentu bisa lima bulan sekali,” ujar Winasa, Minggu (11/6/2017).
 
Winasa yang juga divonis 3,5 tahun karena terjerat kasus Beasiswa Jembrana ini mengaku sudah lima kali opname karena sakit vertigonya. Bahkan sidang putusan di pengadilan tipikor terkait kasus perjalanan dinas, Winasa juga sempat di larikan ke rumah sakit karena sakit jantungnya kambuh dan sempat di rujuk ke RS Tabanan.
 
 
Terkait vonis baru yang diterimannya, dia mengaku sudah mengajukan banding. Sementara kasus beasiswa yang mengganjarnya dengan hukuman 3,5 tahun dia juga sudah mengajukan banding. Namun putusan bandingnya belum turun. 
 
"Ini kasus nyambung terus. Padahal ketiga kasus itu di tahun yang sama yakni tahun 2009-2010. Tapi disidang pada tahun berbeda. Kesannya dicicil. Saya tidak mau disebut residivis," imbuhnya sambil terkekeh.
 
 
Winasa mengaku heran dengan kasus perjalanan dinas yang menjeratnya karena semua perjalanan dinas diurus oleh ajudannya dan dirinya berangkat juga bersama ajudan. 
 
"Tapi kenapa hanya saya yang dijadikan tersangka. Mana pernah bupati mengurus sendiri perjalanan dinasnya," keluh lelaki empat anak ini.
 
Menjalani kehidupan di penjara menurut Winasa membuatnya banyak belajar dan memetik banyak hikmah. Dia jadi tahu mana yang benar-benar tulus dengannya dan siapa yang sekedar cari muka.
 
Namun meskipun hari-harinya dilalui dalam penjara, Winasa mengaku ingin tetap berpolitik karena ingin mengabdi untuk masyarakat Jembrana. Mengingat banyak hal yang harus diperbuat untuk masyarakat Jembrana.
 
"Saya ingin melihat Jembrana seperti yang diharapkan. Karena Jembrana memiliki kekuatan dan potensi. Hal ini yang belum dikelola dengan baik," tutupnya.(BB)