Sudikerta Bereaksi Cepat, Bantu Ortu yang Bawa Jenazah Bayi Pakai Motor

  04 Juli 2016 TOKOH Karangasem

Baliberkarya/ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Karangasem.Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta bereaksi cepat atas kondisi memprihatinkan sepasang suami-istri, I Wayan Sujana-Wayan Sari dari Banjar Yehkori, Desa Jungutan, Bebandem,Karangasem. Pasutri itu membawa jenazah bayinya yang meninggal di RSUP Sanglah pulang ke kampungnya mengendarai sepeda motor gara-gara tak punya uang untuk membayar ambulans rumah sakit.

Senin (4/7/2016), Sudikerta mengutus “tim reaksi cepat” terjun ke Br.Dinas Yehkori dan menyerahkan bantuan untuk pasutri yang kehilangan bayinya yang tak memiliki lubang anus itu.

Tim yang membawa bantuan dari Sudikerta yang juga Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali itu diterima Sujana dan Sari yang juga sempat memerlihatkan motor yang dipakai membawa jenazah sang bayi pulang ke kampong halamannya.

Kisah pilu pasutri Sujana-Sari sempat menghebohkan publik, Sabtu (2/7/2016). Lantaran keterbatasan dana, pasangan suami istri petani bambu miskin dari Karangasem, Wayan Sujana, 45, dan Wayan Sari, 40, nekat membawa pulang jenazah sang anak yang meninggal usai menjalani operasi bikin lubang anus dengan sepeda motor. 

Padahal, jika sesuai aturan, jenazah dari rumah sakit harus dipulangkan dengan mobil ambulan

Ya, siang itu, suasana di Instalasi Forensik RS Sanglah tampak sepi. Hanya ada sepasang suami istri yang sedang duduk dan termenung di rumah duka Instalasi Forensik RS Sanglah.

Mereka adalah Wayan Sujana, 45, dan Wayan Sari, 40. Kedua pasangan ini harus menerima kenyataan bahwa bayi laki-lakinya meninggal setelah mendapatkan beberapa tindakan operasi untuk membuat lubang anus.

Namun malangnya, belum saja menikmati hidup seperti orang normal, bayi itu tewas akibat mengalami kesulitan bernafas. “Ada darah juga yang keluar dari hidungnya. Kata dokter memang kondisinya sudah sangat menurun,” ucap Sujana.

Pasutri yang bekerja sebagai petani bambu ini  kembali dilanda kegelisahan saat pihak rumah sakit memberikan surat pernyataan utang yang berjumlah Rp 7.934.000.

Sang bayi itu berkulit putih, dibalut dengan kain lembut berwarna merah muda dan hijau. 

Terlihat sangat kecil dan kurus. Air mata pun mengalir dari pipi manis Sari. Namun dari raut wajahnya, Sari terlihat berusaha untuk tegar saat menggendong jenazah anak ke tiganya itu ke atas sepeda motor.

“Kami akan kubur hari Selasa (5/7/2016),” imbuh Sari. Sekitar pukul 14.05 Sujana dan Sari membawa pulang jenazah anak mereka ke rumah mereka yang terletak di Banjar Yehkori, Bebandem dengan menggunakan sepeda motor Yamaha Jupiter MX.

Sebab mereka tidak memiliki biaya untuk menyewa jasa ambulans. “Harga ambulans di atas satu juta. Ya tidak apa-apalah kami pulang naik motor saja,” pungkas Sari. (BB).