Peduli Korban Gempa, lbu-ibu Hiswana Migas Bali Serahkan 'Bantuan Langsung' ke Lombok

  04 September 2018 TOKOH Nasional

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Nasional. Bukti wujud kepedulian terhadap warga yang menjadi korban gempa bumi di Lombok, NTB, Ibu-ibu yang tergabung dalam Hiswana Migas Bali, Selasa (4/9) menyerahkan langsung bantuan berbagai kebutuhan warga yang membutuhkan pertolongan.
 
Bantuan yang tulus ini diserahkan langsung di empat titik yakni Dusun Kebaluan Bawah Banjar Eka Dharma Sadangkurung, Desa Senaru, Kecamatan Bayan Lombok Utara, Dusun Pelaba Sari Desa Anyar Kecamatan Bayan, Dusun Batu Grantung, Desa Loloan dan terakhir di Dusun Lenek, Desa Bentek, Kecamatan Gangga.
 
Bantuan yang dikemas dalam satu truk itu diantar langsung rombongan Ibu-ibu Hiswana Migas Bali ke lokasi para korban. Dalam rombongan turut serta ibu-ibu Hiswana Migas yakni Dewi Supriani, Dewi Dunia, Made Sri Mertani, Suryanata, Sudaryani dan Sriyani.
 
"Kami ingin bantuan ini langsung diterima dan dirasakan oleh warga yang tertimpa musibah bencana gempa. Kami juga ingin tahu kondisi para korban termasuk anak-anak," ucap salah satu anggota rombongan Dewi Supriani yang kerap disapa Bunda Ani di sela-sela penyerahan bantuan di Dusun Kebaluan Bawah Desa Senaru.
 
 
 
Disetiap lokasi yang dikunjungi mereka diserahkan langsung bantuan berupa sembako, terpal dan selimut. Kepada anak-anak juga diberi uang saku. 
 
Klian Banjar Eka Dharma Sadangkurung Komang Suwardana, mengaku hampir semua rumah warga rusak berat akibat guncangan gempa berskala 7.0 SR yang terjadi sebulan lalu. Ia mengaku rumah warganya yang rusak kini sudah terdata.
 
Selain rumah, Pura Penataran Agung Rinjani di dusun itu juga rusak parah. Bahkan, menurutnya ada konco tempat pemujaan umat Buddha yang berada di lingkungan Pura Penataran ikut roboh. Kini karena tak memiliki rumah sekitar 300 warga yang berada tak jauh dari kaki Gunung Rinjani ini terpaksa tidur di pengungsian.
 
Komang Suwardana menjelaskan warganya yang sehari-hari sebagai petani dan peternak itu kini sangat mengharapkan bantuan air bersih karena pipa PDAM terputus. 
 
 
"Kalau bahan pangan sudah teratasi, kami hanya kesulitan air sehingga membeli dengan harga cukup mahal. Untuk satu tandon dengan isi 2 kubik harganya Rp 175 ribu. Kini kami masih menunggu bantuan perbaikan rumah," jelas Suwardana. 
 
Rombongan ibu-ibu Hiswana Migas yang beragama Hindu juga melakukan persembahyangan di Pura Penataran Agung Rinjani. Kepada warga, rombongan berpesan agar tetap tabah menghadapi cobaan ini dan tetap semangat. 
 
Sementara saat ditemui awak media yang ikut dalam rombongan, seluruh warga mengaku bersyukur dan menyatakan terima kasih atas bantuan yang diberikan ibu-ibu Hiswana Migas DPC Bali.(BB).