Apresiasi Keseriusan Nelayan, Gus Adhi Dorong Serangan Jadi Desa Wisata Bahari dengan Hasil Lautnya Melimpah

  15 Februari 2021 TOKOH Denpasar

Foto: Anggota Komisi IV DPR RI dapil Bali AA Bagus Adhi Mahendra Putra -Amatra (tengah baju putih) panen ikan kerapu di Serangan, Kota Denpasar, Senin sore (15/2/2021).

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Usai meninjau gudang pupuk di Kediri, Tabanan dan stok beras di Gudang Bulog di Sempidi, Kabupaten Badung, rombongan Komisi IV DPR RI yang membidangi pertanian, lingkungan hidup, kehutanan dan kelautan ini melanjutkan mengecek lokasi budidaya ikan Kerapu di Desa Serangan, Kota Denpasar, Senin sore (15/2/2021).

Kunjungan kerja di Bali, serangkaian masa reses tahun 2021 yang dipimpin Ketua Komisi IV DPR RI Sudin didampingi sejumlah anggota dari dapil Bali yakni Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra (Amatra) dan Made Urip. Hadir pula Direktur Jenderal (Dirjen) Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KK) Slamet Soebjakto serta rombongan.

Selain meninjau budidaya kerapu, di Serangan rombongan Komisi IV DPR RI juga sekaligus meninjau lokasi penangkaran koral oleh Kelompok Pembudidaya Karang Hias Nusantara (KPKHN).

Ketua Komisi IV DPR RI Sudin mengaku bangga para kelompok nelayan telah melakukan budidaya ikan kerapu dengan baik walaupun memang masih menghadapi sejumlah kendala dan memerlukan bantuan peralatan seperti keramba jaring apung (KJA).

“Kita dorong terus budidaya ikan kerapu ini agar kualitasnya makin baik,” ucap politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini.

Sementara, Anggota Komisi IV DPR RI dapil Bali Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra (Amatra) menyampaikan bahwa enam bulan lalu pihaknya bersama kelompok nelayan menabur benih ikan kerapu sebanyak 3 ribu ekor di perairan Serangan ini dan kini sudah mulai dipanen secara bertahap.

“Sekarang kita panen persilangan kerapu macan dan kerapu naga. Tapi kita belum melakukan panen secara total,” jelas Amatra yang akrab disapa Gus Adhi ini.

Lebih jauh Anggota Fraksi Golkar DPR RI dapil Bali ini menerangkan panen ikan Kerapu yang dilakukan hari ini bukan merupakan panen total, namun hanya sebagai bagian untuk melakukan evaluasi atas budidaya yang dilakukan kelompok nelayan.

Politisi Golkar asal Kerobokan, Kabupaten Badung ini pun mengaku bangga di tengah keterbatasan sarana prasarana dan peralatan serta teknologi pendukung yang ada, nelayan tetap semangat dan serius melakukan budidaya ikan Kerapu di Serangan.

“Saya bersama Dirjen Perikanan Budidaya mengevaluasi berat ikan kerapu dari semenjak ditebar sampai dipanen tadi. Ternyata dengan situasi budidaya yang sederhana, kerambanya dari bambu namun dilakukan dengan tekun dan serius oleh nelayan dan peningkatan beratnya bagus,” terang Gus Adhi yang juga Ketua Depidar (Dewan Pimpinan Daerah) SOKSI (Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia) Provinsi Bali dan Ketua Harian Depinas (Dewan Pimpinan Nasional) SOKSI ini.

Gus Adhi pun meyakini jika budidaya kerapu yang dilakukan nelayan ini didukung dengan sarana prasarana dan peralatan serta dukungan teknologi modern maka budidaya kerapu ini akan makin menggeliat maju dan meningkatkan kesejahteran nelayan.

“Sebenarnya juga bisa dilakukan tumpang sari dengan kerang abalon dan lobster di bawahnya. Ini yang akan kita lakukan ke depan. Mudah-mudahan dengan kita turun sekarang lebih memotivasi masyarakat dan pemerintah agar bisa memberikan pendampingan, dukungan teknologi dan pakan yang bagus,” harap Gus Adhi yang dikenal getol membantu nelayan, petani dan peternak tersebut.

Gus Adhi sangat mengapresiasi masyarakat nelayan yang sangat tekun dan ulet di masa pandemi Covid-19 justru sangat aktif mampu melahirkan unit usaha budidaya kerapu di air laut yang bersih. Ia menambahkan, akan terus menggerakkan masyarakat nelayan di Serangan untuk juga membudidayakan lobster dan abalon termasuk terumbu karang

“Masyarakat dapat menjaga lautnya, dapat ikan dapat rejeki. Potensi kelautan di Serangan sangat besar, tak hanya hasil laut yang melimpah, tapi juga dapat menjadi desa wisata bahari karena ada mangrove, budidaya, juga fasilitas pendukung lainnya seperti rumah makan,” jelas Gus Adhi.

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KK) Slamet Soebjakto mengatakan potensi budidaya perikanan terintegrasi di Serangan sangat besar seperti kerapu, lobster, kerang abalone dan lainnya. 

“Ini bisa diintegrasikan dengan budidaya yang lain seperi karang hias, begitu pula diitegrasikan dengan pariwisata,” tegasnya.(BB).