Ada yang Sudah Mati, Ratusan Unggas Selundupan dari Jawa Diamankan Petugas

  20 Juli 2018 PERISTIWA Jembrana

baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Ratusan ekor unggas yang diselundupkan dari Jawa ke Bali melalui jalur darat berhasil diamankan oleh petugas gabungan di pelabuhan Gilimanuk, Jumat (20/7) siang.
 
 
Ratusan unggas tersebut diamankan karena pengirimannya tidak dilengkapi dokumen sertifikasi kesehatan dari Karantina asal sehingga melanggar Peraturan Gubernur (Pergub) Bali No. 44 Tahun 2005 tentang Penutupan Sementara Pemasukan dan Transit Unggas Beserta Produknya Dari Luar Bali.
 
Sekitar pukul 08.00 wita, petugas Karantina Pertanian Terpadu Wilayah Kerja (Wilker) Gilimanuk yang melakukan pemeriksaan di pintu keluar Pelabuhan Gilimanuk mengecek muatan truk bernopol BE 9157 GP. 
 
 
Setelah terpal penutup bak truk dibuka, ditemukan kandang dan keranjang plastik yang berisi ratusan ekor unggas. Sang sopir I Ketut Gede Arta (40), asal Tabanan tidak bisa menunjukan sertifikat kesehatan terhadap ratusan ekor unggas itu sesuai yang disyaratkan dalam UU No. 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan. 
 
 
“Karena tidak ada dokumen sesuai yang dipersyaratkan dan juga melanggar Pergub tentang penutupan sementara pemasukan unggas ke Bali maka unggas itu kita amankan,” ujar Penanggungjawab Karantina Pertanian terpadi Wilker Gilimanuk, IB Eka Ludra.
 
 
Setelah dihitung jumlah unggas tersebut sebanyak 793 ekor yang terdiri dari burung puyuh sebanyak 220 ekor, burung perkutut 500 ekor, ayam 21 ekor, ayam mutiara 7 ekor, ayam kalkun 5 ekor serta merpati 40 ekor. 
 
Untuk sementara ratusan ekor unggas itu diamankan di kandang karantina Gilimanuk, untuk dilakukan tindakan Kanrantina. Sementara itu setelah dilakukan pengecekan, beberapa ekor burung Perkutut sudah ada yang mati dan unggas lainnya kondisinya juga sudah lemah.
 
 
Hal ini disebabkan karena berdesak-desakan di dalam keranjang juga diduga ada yang terjangkit penyakit.
 
 
“Kita akan ambil sampelnya untuk kita periksa apakah unggas-unggas itu membawa bibit penyakit atau tidak. Selanjutnya baru akan kita lakukan tindakan sesuai petunjuk Balai Karantina Denpasar. Kemungkinan akan kita musnahkan,” terangnya.(BB)