Bendahara Golkar Mundur, KRB Karangasem Kendur? Ini Informasinya yang Benar

  08 April 2018 POLITIK Karangasem

istimewa

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Karangasem. Isu tentang Bendahara DPD Partai Golkar Karangasem Cokorda Gde Ngurah Eka Wahyu, yang mengundurkan diri dan membuat semangat Koalisi Rakyat Bali (KRB) mengendur ternyata isapan jempol belaka.                                    
 
Jajaran Golkar Karangasem cepat mengklarifikasi isu yang sempat ditayangkan sebuah media itu. 
 
 
“Pak Cok mundur sebagai bendahara Partai Golkar, tak mempengaruhi kekuatan Mantra – Kerta, tetap solid, bahkan optimistis menang di Karangasem,” kata Ketua DPD Partai Golkar Karangasem Made Sukerana dikonfirmasi, Sabtu (7/4/2018).   
 
Dijelaskan, Cok Eka mengundurkan diri per 4 April 2018 dengan surat bermaterai Rp 6.000, itu disertai pengembalian kartu tanda anggota (KTA). Meski demikian, dukungan untuk calon Gubernur/Wakil Gubernur Bali Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra – I Ketut Sudikerta, tetap solid. Sukerana menegaskan, yang bersangkutan hanya mundur sebagai Bendahara Partai Golkar, tetapi masih tetap sebagai Bendahara Koalisi Rakyat Bali (KRB).
 
 
Mantan Wabup Karangasem itu mengungkapkan hal itu dengan alasan, selama ini Karangasem dikenal sebagai basis Partai Golkar. Bukan hanya menang di Pilgub Bali 2018, bahkan akan mempertahankan tiga kursi di DPRD Karangasem dari Daerah Pemilihan Karangasem I (Kecamatan Karangasem) di Pemilu Legislatif 2019. 
 
 
“Bahkan bisa lebih dari tiga kursi,” tandasnya. Mundurnya Bendahara Partai Golkar menurutnya merupakan hak pribadi seseorang.
 
Mengenai kekosongan jabatan Bendahara Partai Golkar, Sukerana belum bersikap untuk menggelar rapat. “Masih mencari waktu yang tepat menyikapi pengunduran diri Bendahara DPD II Partai Golkar,” katanya.
 
Hal senada dipaparkan Ketua Harian DPD II Partai Golkar Karangasem I Nengah Sudarsa. “Suratnya kan baru masuk, belum dibahas. Nantilah, pada saatnya yang tepat Partai Golkar Karangasem menggelar rapat menyikapi hal itu,” tutur Sudarsa, yang anggota DPRD Karangasem.
 
Sedangkan Cok Gde Ngurah Eka Wahyu mengakui telah melayangkan surat pengunduran diri sebagai Bendahara Partai Golkar Karangsem. Alasannya untuk istirahat dan fokus mengurus usaha. Tetapi dia membantah dirinya juga sebagai bendahara KRB Mantra – Kerta. 
 
“Bukan bendahara KRB Mantra – Kerta, saya Bendahara Tim Pemenangan Mantra – Kerta, di bawah Ketua I Gusti Ngurah Gede Subagiarta,” katanya.
 
 
Cok Gde Ngurah Eka Wahyu mengaku tetap akan aktif mengikuti kegiatan di Tim Pemenangan Mantra – Kerta. “Soal di tim pemenangan, saya tetap aktif, sampai berakhir Pilgub Bali 2018,” imbuhnya.  Disinggung dirinya dikabarkan telah loncat ke Partai Demokrat, Cok Gde Ngurah Eka Wahyu, mengelak. “Belum ada keputusan ke arah sana, masih istirahat sambil melihat situasi,” ucapnya.
 
 
Cok Gde Ngurah Wahyu yang tinggal di Puri Batuaya, Jalan Kapten Gebun 8 Amlapura, membantah dirinya telah menjadi calon anggota legislatif di partai lain. “Belum ada,” tegasnya.Di Pemilu Legislatif 2014, Cokorda Gde Ngurah Wahyu sebagai caleg DPRD Karangasem dari Daerah Pemilihan Karangasem I (Kecamatan Karangasem).
 
Sebenarnya Bendahara Partai Golkar hasil Musda 2016, mulanya ditetapkan I Komang Mustika Jaya. Setelah menggelar Musyawarah Kecamatan Partai Golkar Kecamatan Karangasem, I Komang Mustika Jaya ditetapkan sebagai Ketua PK Partai Golkar Kecamatan Karangasem. Karenanya, kepengurusan di DPP direvisi. Sehingga Wakil Bendahara Bidang Organisasi Cok Gde Ngurah Eka Wahyu, naik posisinya jadi Bendahara DPD II Partai Golkar Karangasem. (BB/NB)