Keluarga Sudiarta Korban Penebasan Tolak Tawaran Damai Keluarga Pelaku. Ini Alasannya!

  14 Februari 2017 PERISTIWA Jembrana

Baliberkarya.com

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Jembrana. Pasca penebasan Nengah Sudiarta (63), buruh angkut kayu asal Banjar Yehkuning, Desa Yehkuning Jembrana oleh Pelaku Made Sumber Dana (46), keluarga pelaku sempat mendatangi korban untuk menawarkan perdamaian.

Sayangnya, tawaran damai keluarga pelaku di tolak mentah-mentah oleh pihak keluarga korban, sebelum ada surat keterangan dari dokter yang menyatakan pelaku memang benar mengalami gangguan jiwa.

BACA JUGA : Tolak Bongkar Sarang Semut, Nengah Sudiarta Ditebas Made Sumber Dengan Samurai

"Pihak keluarga pelaku yang diwakili oleh Pak Lestra memang datang kepada kami untuk berdamai. Tapi kami belum mau berdamai sebelum ada surat keterangan dari dokter kalau pelaku memang gila," ucap Putu Ariandika, anak korban didampingi bapaknya (korban), Selasa (14/2/2017).

Karena itu, pihaknya meminta aparat kepolisian untuk segera mengamankan pelaku karena membahayakan keselamatan orang lain. Disamping itu, pihaknya juga meminta aparat kepolisian memeriksakan pelaku ke dokter untuk mengetahui apakah benar pelaku mengalami gangguan kejiwaan.

"Jika memang benar mengalami gangguan kejiwaan kami mengiklaskan kejadian tersebut, tapi apabila pelaku waras kami minta diproses secara hukum," pinta Ariandika.

Sementara itu, korban Nengah Sudiarta mengaku sangat menyayangkan kejadian tersebut. Terlebih tindakan pelaku yang asal Lingkungan Pangkung Gondang, Kelurahan Sangkar Agung, Jembrana terhadap dirinya dilakukan di depan orang tua pelaku.

"Jika memang benar pelaku gila, seharusnya saat saya dipanggil oleh pelaku, orang tua pelaku melarang saya mendekat dan seharusnya sampaikan kepada saya kalau anaknya itu gila. Apalagi saat itu pelaku bawa samurai. Ini orang tuannya kok diam," ungkap korban heran.

Karena itulah dirinya dan keluarganya belum bersedia berdamai sebelum ada surat keterangan dari dokter kalau pelaku memang gila. Jika memang benar korban gila dan dibuktikan dengan surat keterangan dari dokter, baru pihak keluarga korban bersedia berdamai.

"Tapi jika benar dia gila kami meminta pelaku dibawa ke Rumah Sakit Jiwa agar tidak membahayakan keselamatan orang lain," tegasnya.

BACA JUGA : Ini Peringatan! Korupsi BBM Bersubsidi, Anggota DPRD Jembrana Akhirnya Dipenjara

Seperti diberitakan Baliberkarya.com sebelumnya, bahwa hanya gara-gara hal sepele Nengah Sudiarta (63), buruh angkut kayu ini ditebas samurai oleh pelaku Made Sumber Dana pada bagian perut hingga korban luka parah dan harus dilarikan ke Pukesmas terdekat.

Nasib apes yang diterima buruh asal Banjar Yehkuning, Desa Yehkuning, Kecamatan Jembrana ini terjadi di kebun milik Sujena yang berlokasi di Lingkungan Pangkung Gondang, Kelurahan Sangkar Agung, Jembrana.

Awalnya, korban yang sedang istirahat setelah bekerja menggangkut kayu yang telah di potong dengan gergaji mesin sempat bercerita dengan orang tua dari Made Sumber Dana (Pelaku).

Namun sekitar lima menit, Made Sumber Dana (46), warga Lingkungan Pangkung Gondang, Kelurahan Sangkar Agung, Jembrana datang menghampiri korban yang sedang ngobrol dengan orang tuanya sambil membawa klewang atau samurai.

Pelaku kemudian memanggil korban dan korban tanpa curiga mendekati pelaku. Sementara orang tua pelaku yang melihat anaknya memanggil korban hanya diam.

BACA JUGA : Banjir Bandang, Puluhan Hektar Padi dan Palawija Gagal Panen

Pelaku saat itu langsung meminta korban untuk membongkar sarang semut yang ada di pangkal pohon jati untuk mengambil barang antik. Tetapi korban tidak mau membongkar seperti keinginan pelaku lantaran sarang itu adalah sarang semut api.

Tanpa diduga pelaku langsung menebaskan klewang (samurai) ke perut korban hingga korban terluka sepanjang 12 cm dengan kedalaman luka mencapai 2 cm. Korban saat itu langsung dilarikan ke Pukesmas Dangin Tukadaya untuk mendapatkan perawatan. Sementara, kasus tersebut kemudian dilaporkan ke Polres Jembrana.(BB).