Alam Merestui, Peresmian Sirkuit All In One dan Pesta Pergantian Tahun Sukses Dilaksanakan

  07 Januari 2023 PERISTIWA Jembrana

Ket poto : Saat pementasan Tari Massal Bhakti Marga sambut Menteri Sandiaga Uno Resmikan Sirkuit All in One di Desa Pengambengan

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com – Jembrana. Ditengah ancaman cuaca buruk sesuai prediksi dari BMKG dimana di penghujung tahun 2022 dipredikasi cuaca ektream, hujan lebat dan angin kencang, peresmian Sirkuit Al In One yang dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno serta pesta kesenian dan pergantian tahun yang melibatkan tari masal dan lomba kesenian di Kabupaten Jembrana sukses tanpa ada hambatan cuaca buruk.

Hal tersebut diyakini bahwa maha kuasa juga merestui adanya kegiatan tersebut setelah dilakukannya maturpiuning (mohon doa restu) di beberapa pura yang ada di Kabupaten Jembrana yang dikoordinir oleh Bupati Jembrana I Nengah Tamba, sehingga pada saat acara pada tanggal 30 sampai dengan 31 Desember 2022 cuaca di Kabupaten Jembrana khususnya di Sirkuit All In One Desa Pengambengan sukses dilaksanakan yang sebelumnya diprediksi adanya hujan lebat, angin kencang dan banjir rob.

Saat dikonfirmasi awak media terkait penomena alam tersebut saat pergelaran kesenian dan kegiatan pergantian tahun 2022-2023 Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Anak Agung Komang Sapta Negara mengatakan, semua mengharapkan kegiatan tersebut sukses. Sebelum kegiatan dirinya mengaku telah nunas ice (minta doa restu) secara niskala di 5 pura yang ada di Kabupaten Jembrana.

“Sebelum kegiatan, kami semua nunas restu secara niskala agar kegiatan peresmian Sirkuit All In One yang melibatkan pergelaran kesenian dan tari masal serta pergantian tahun, astungkara sukses berjalan dengan lancar. Akhirnya atas kehendak yang maha kuasa ditengah-tengah isu bencana hujan lebat, angin kencang dan banjir rob itu tidak terjadi,” ujarnya. Sabtu (7/1/2023)

Untuk mensukseskan acara tersebut, dirinya juga mengaku, minta restu di 5 pura yang ada di Kabupaten Jembrana, diantaranya dimulai dari barat Pura Kanjeng Ratu, Pura Jati, Pura Perancak, dan ketimur ke Pura Rambut Siwi, dan terakhir di Pura Pecangakan. “Ini semua merupakan arahan bapak bupati. Yang utama tentunya pura yang ada disana seperti Pura Segara yang terletak di sebelah barat Sirkuit All In One. Bapak bupati juga setiap hari nunas ice di Pura Segara, hampir tiap pagi sore beliau disana,” terangnya.

Sapta Negara juga menjelaskan, selain itu, pihaknya hanya mengerahkan pawang hujan hanya 1 orang, akan tetapi banyak sekali masyarakat yang datang secara sukarela dan peduli dengan kegiatan tersebut. “Banyak masyarakat dan teman-teman datang kerumah untuk menyalurkan bantuan karena meraka ikut peduli dengan kegiatan tersebut. Itu dengan sukarela lantaran kegiatan ini merupakan yang pertama diadakan.

Kondisi seperti itu, dirinya mengaku mendapatkan informasi terakhir bahwa alam masih berpihak di acara tersebut sehingga cuaca cerah. “Terakhir saya mendapatkan informasi bahwa alam masih berpihak kepada kita, walupun ancaman gangguan cuaca sangat ektream disana sepeti angin kencang, hujan dan banjir rob, saat-saat acara yang paling penting situasi sangat aman dan lancar cuaca pun cerah,” ucapnya.

Lebih jelas Sapta Negara mengatakan, saat acara terakhir pergantian tahun yang rencananya diadakan pesta kembang api, adanya keraguan dari pihak keamanan, lantaran adanya pesta kembang api, dan disamping itu ancaman cuaca angin kencang, ditakutkan api yang meluncur ke atas bisa tertiup angin menuju kerumah warga. Akan tetapi saat pergantian tahun cuaca sangat damai dan ancaman angin kencang tidak terjadi. “Saat itu, kami juga didukung oleh FKUB Jembrana untuk memanjatkan doa bersama 5 agama saat penutupan akhir tahun,” tuturnya.

Lebih jauh ia mengatakan, begitu banyaknya kesenian yang ada di Kabupaten Jembrana yang diwariskan oleh leluhur terdahulu seperti, Tari Berko, dirinya mengaku kedepan akan dibangkitkan lagi. “Kita bangkitkan lagi. Selain itu itu untuk mempererat tali persaudaraan lewat seni antara agama, tidak menutup kemungkinan kedepan kita akan kaloborasikan beberapa kesenian seperti kesenian Hadrah di kaloborasikan dengan kendang mebarung atau di kaloborasikan dengan kesenin beleganjur,” ungkapnya.

Lebih jelasnya Sapta Negara mengatakan, budaya adalah hulunya sedangkan pariwisata adalah hilirnya, segala sesuatu aktivitas kemarin dilakukan di Sirkuit All In One itu merupakan aktivitas seni budaya. “Kesenian semua agama di tampilkan, kita merangkum semua, jadi peran Parbud untuk mengoptimalkan seni budaya yang ada di Kabupaten Jembrana yang nantinya akan menjadi akomodasi untuk konsumsi pariwisata. Salah satunya kita mempunyai program pengembangan destinasi wisata yang namanya Sirkuit Al In One tersebut, selain itu kita juga sudah membangun krematoriun di Pekutatan. (BB)