Tolak Revitalisasi Pasar Negara, Ratusan Pedagang Grudug Kantor Dewan

  22 Juni 2023 PERISTIWA Jembrana

Ket poto : Pedagang Pasar Umum Negara datangi Kantor DPRD Jembrana

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Jembrana. Pedagang  pasar tegas menolak revitalisasi Pasar Umum Negara. Sebanyak 300 orang pedagang pasar datangi Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jembrana beraudensi untuk menyampai aspirasi rencana revitalisasi, diterima langsung Ketua DPRD Jembrana beserta ketua komisi.

Perwakilan dari pedagang tersebut mengutarakan aspurasinya terkait pasar yang akan berlantai 2 dan juga tidak setuju dengan ukuran los yang dinilai terlalu kecil lantaran Pasar Umum Negara merupakan semi grosir dan meminta ukuran loss ama seperti semula yaitu 3,5 X 4 meter

Mereka berharap agar dewan membawa aspirasi dari para pedagang tersebut. Mereka jga membandingkan Pasar Ijo Gading sampai sekarang sepi pengunjung lantaran berlantai 3, hal tersebut sebagai contoh kegagalan dari Pemkab Jembrana lantaran tidak memprioristaskan kesejahteraan warganya akan tetapi hanya berorientasi pada proyek itu sendiri.

Pendapat dari Ketua Komisi II I Ketut Swastika (Cohok) dirinya juga dengan tegas menyatakan pembangunan revitalisasi Pasar Umum Negara agar ditunda. “Saya berbicara sebagai Fraksi PDI Perjuangan menunda pembangunan revitalisasi pasar. Karena ada keputusan yang kontradiktif dari Bupati Jembrana saat rapat paripurna mendengar jawaban pandangan fraksi kemarin,” ucapnya. Kamis (22/6/2023).

Ditempat yang sama Fraksi DPRD Ketua Komisi I IB Susrama. Dirinya meragukan pendapat peguyuban dan perlu dirapikan terkait pendapat pedatang, disatu pihak pedagang menolak atau menunda dari pada pembangunan revitalisasi pasar umum Negara. “Disini ada poin yang setuju, karena menyebut tidak setuju relokasi di Parkiran Pemkab Jembrana. Ketika menyebut tidak setuju relokasi itu artinya setuju relokasi,” katanya.

Dirinya juga menjelaskan saat fraksi PDI Perjuangan menyarankan menunda pembangunan revitalisasi pasar agar tidak ada anggapan bahwa anggota DPRD mempunyai kios banyak di pasar, akan tetapi dari pihak peguyuban masing di posisi boleh dikatakan masih ambigu dari sisi apa yang disampaikan kepada Bupati Jembrana. “Selain itu poin yang dirasa setuju, pedagang mengatakan tidak setuju dengan ukuran los yang hanya 2X3 meter ini artinya sudah setuju dengan revitalisasi. Saya menyarankan agar ditata kembali aspirasinya,” terangnya.

Pihaknya sepakat untuk menunda revitalisasi Pasar Umum Negara lantaran hulunya belum selesai. Dalam persidangan jawaban Bupati Jembrana melalui Wakil Bupati Jembrana kontradiktif, satu pihak akan ada sosialisasi, akan tetapi ada eksekusi didalamnya, Pihaknya akan menanyakan kembali kepada Bupati Jembrana dari jawaban-jawaban dikeluarkan dalam persidangan.

Usai audensi Ketua Peguyuban Pasar Umum Negara Putu Gede Eka Sastujana yang sebelumnya saat sosialisasi revitalisasi pasar yang diadakan oleh Pemkab Jembrana di Gedung Ir. Sukarno menyatakan setuju pasar di revitalisasi agar lebih bagus. Akan tetapi setelah audensi dengan DPRD Jembrana dirinya menolak tegas adanya revitalisasi. “Melihat keresahan para pedagang pasar renacana bupati merevitalisasi, intinya kami menolak, apapun bentuk bangunannya nanti kami tetap menolak,” tegasnya.

Adapun alansan dirinya menolak lantaran perencanaanya tidak matang apa yang dikondisikan, disamping itu pihaknya juga tidak dilibatkan. “Kami merasa resah dengan surat yang beredar mengatakan harus cepat-cepat kita meninggalkan pasar. Itu surat pengosongan tempat. Kemarin kita dikasi surat, tanggal 21 Juli 2023 pasar harus dikosongkan. Sedangkan sosialisasi tidak ada. Makanya hari ini dengan spontanitas kami langsung ke kantor DPRD Jembrana. Kalau lanjut revitalisasi ini kita akan melakukan suatu perlawanan karena situasi dan kondisi tidak menguntungkan bagi pelaku pasar,” ujarnya.

Menyikapi adanya para pedagang yang mendatangi kantor dewan,  Ketua DPRD Kabupaten Jembrana Ni Made Sri Sutharmi mengatakan, kedatangan para pedagang Pasar Umum Negara ke kantor DPRD untuk meyampaikan aspirasi terkait revitalisasi Pasar Umum Negara.

“Kami sudah menerima aspirasi mereka dan kita akan tindaklanjuti. Kebetulan rencana revitalisasi pasar ini sempat menjadi materi pandangan umum dari beberapa fraksi. Kebetulan pandangan dari fraksi sudah dijawab oleh bupati, kita akan dalami itu denga napa yang menjadi aspirasi dari kawan-kawan peguyuban. Nanti kita akan mediasi dengan OPD terkait,” tutupnya. (BB)