Talangi Pembelian Gabah dari Petani, Bupati Tamba Serahkan Bantuan Miliaran Rupiah Kepada KUD

  07 Maret 2022 SOSIAL & BUDAYA Jembrana

Ket poto : Bupati Jembrana I Nengah Tamba serahkan bantuan dana untuk talangan pembelian gabah kepada KUD

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com – Jembrana. Petani Kabupaten Jembrana kali ini bisa bernapas lega, pasalnya selama panen harga gabah selalu anjlok dan harga beras melonjak tinggi. Untuk membantu para petani, Pemerintah Kabupaten Jembrana membantu beberapa KUD sebanyak miliaran rupiah untuk mentalangi pembelian gabah dan menstabilkan harga beras di Jembrana.

Secara simbolis, Bupati Jembrana I Nengah Tamba menyerahkan dana talangan pembeliangabah petani kepada 6 KUD di Rumah Jabatan Bupati Jembrana. Hal tersebut diyakini sangat bisa membantu mentalangi pembelian gabah dengan harga secara wajar dan bisa menstabilkan harag beras di masyarakat.

Bantuan secara simbolis itu senilai total Rp.3.100.000.000, diantaranya untuk KUD. Amertha Buana (Baluk), KUD. Tamblang (Dangin Tukadaya), KUD. Sapta Werdhi (Tegalcangkring), KUD. Catur Guna Amertha (Yeh Embang Kangin), KUD. Catur Karya Usaha (Tuwed), KUD. Surya Mertha (Gumbrih).

Adapun rinciannya masing masing untuk KUD, CATUR KARYA USAHA sebesar Rp 300.000.000. KUD AMERTHA BUANA Rp 500.000.000. KUD TAMBLANG Rp 500.000.000. KUD SAPTA WERDHI Rp 200.000.000. KUD CATUR GUNA AMERTHA Rp 1.500.000.000 sedangkan KUD SURYA MERTHA diberikan dana talangan sebesar Rp 100.000.000.

Bupati Tamba didampingi Kadis Koperasi Perindustrian, UKM  dan Perdagangan , I Komang Agus Adinata berharap melalui  dana talangan dapat menyerap dan membeli gabah/beras petani dengan harga yang wajar.

"Pergunakan dana ini sesuai dengan harga pembelian pemerintah sehingga dapat meningkatkan produktifitas petani di Jembrana. Terpenting dapat menstabilkan harga beras," ujar Tamba. Senin (7/3/2022).

Disamping itu, Bupati asal Kaliakah ini juga menyampaikan, maksud dari pemberian dana talangan adalah untuk memberikan suatu rangsangan motivasi agar hasil petani dapat terserap dengan harga yang baik.

"Kita sudah sangat berjuang terus bagaimana mengangkat harga beras petani dan juga berusaha sekali menstabilisasi hasil akhir pada gabah itu yang berupa harga beras, sehingga tidak ada lagi perbedaan harga yang jauh terhadap hasil beli petani," pungkasnya. (BB)