Supadma Rudana Sebut 5 Peran Karang Taruna 'Ngayah Tanpa Pamrih' Bangun Bali

  23 Maret 2019 OPINI Denpasar

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Ketua Karang Taruna Provinsi Bali Putu Supadma Rudana (PSR) menyatakan Karang Taruna punya peran strategis ngayah membangun Bali di segala aspek, tidak hanya terbatas pada menangani masalah sosial, namun ada peran-peran lain yang juga strategis.
 
 
"Setidaknya ada lima peran Karang Taruna sebagai laboratorium ngayah untuk Bali, berkontribusi untuk kemajuan bangsa dan negara," kata Supadma Rudana di sela-sela acara Dharma Shanti Penyepian (DSP) Tahun Caka 1941 yang digelar di Aula Utama Gedung Sewaka Dharma, Lumintang, Denpasar. 
 
Peran pertama, kata Supadma Rudana, Karang Taruna hadir ngayah membantu berbagai permasalahan sosial di tengah-tengah masyarakat seperti memberikan bantuan pada masyarakat Bali yang terkena bencana seperti erupsi Gunung Agung akhir 2017 lalu. Selain itu, Karang Taruna juga hadir memberikan kontribusi maksimal membantu para penyandang disabilitas. 
 
"Karang Taruna hadir ngayah melayani semua pihak dengan spirit Niskama Karma, pelayanan tanpa pamrih," jelas Supadma Rudana yang juga Anggota Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan, pemuda, olahraga, perpustakaan, pariwisata dan ekonomi kreatif itu.
 
Peran Kedua, lanjut Supadma Rudana, Karang Taruna berperan dalam melestarikan seni budaya Bali mulai dari tingkat banjar. "Saya bangga Karang Taruna kawal seni budaya mulai dari tingkat banjar. Saya juga terharu anak-anak di bawah 10 tahun sudah fasih menari dan menabuh Bali. Ini harus terus kita lestarikan," tegas Anggota Fraksi Demokrat DPR RI itu.
 
 
 
Adapun peran ketiga, sambung Supadma Rudana bahwa Karang Taruna berperan menjadi agen perubahan membangun pariwisata sehingga tidak hanya jadi penonton tapi jadi subjek pelaku pariwisata. Seperti misalnya dengan ikut membangun desa sadar wisata menuju desa wisata.
 
Supadma Rudana mencontohkan kesuksesan Desa Pakraman Padang Tegal, Gianyar dengan destinasi wisata Monkey Forest dan juga ada Desa Pakraman Panglipuran, Bangli. 
 
"Karang Taruna harus mampu ikut membangun desa wisata dan memajukan pariwisata Bali," harap caleg petahana DPR RI dapil Bali nomor urut 1 dari Partai Demokrat itu.
 
Peran keempat Karang Taruna yaitu cukup strategis dalam membangun dan menguatkan ekonomi kreatif di Bali yang bisa digali dari sumber-sumber budaya Bali dan nilai-nilai kearifan lokal Bali. Misalnya di subsektor kuliner dengan makanan tradisional Bali dan di subsektor fesyen seperti kain tenun dan songket.
 
Terlebih di era digital dan revolusi industri 4.0, Supadma Rudana menjelaskan banyak kemudahan untuk menjadi wirausaha muda dengan berbisnis secara online dengan berbekal smartphone. Sehingga hal ini kesempatan emas bagi anggota Karang Taruna untuk ikut menggarap peluang ekonomi kreatif.
 
 
"Kami ingin Karang Taruna tidak hanya jadi penonton tapi subjek pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif. Dari dulunya jadi pekerja ke depan harus mampu beri kontribusi bangun desa dari sisi pariwisatanya maupun ekonomi kreatifnya," pinta Supadma Rudana.
 
 
Sementara peran kelima, ujar Supadma Rudana yaitu tidak kalah penting pula adalah peran Karang Taruna dalam konteks politik. Secara struktur organisasi, Karang Taruna  memang tidak ikut berpolitik tapi secara individu dibebaskan. 
 
"Ketika ada semeton Karang Taruna yang ngayah di bidang politik baik di legislatif maupun eksekutif mari kita beri suport maksimal," ungkap Supadma Rudana.
 
Dalam konteks Pilpres dan Pileg 17 April 2019, Karang Taruna juga harus ikut berperan aktif mewujudkan Pemilu yang aman, damai dan sejuk. Termasuk juga menyalurkan hak pilihnya jangan sampai golput.
 
"Saya ajak kelima peran ini bisa dimaksimalkan Karang Taruna dengan spirit kemandirian," seloroh politisi asal Desa Peliatan, Ubud, Gianyar ini yang juga dikenal sangat dekat dengan generasi milenial ini.(BB).