Hati Nurani Terpanggil Bantu Sesama

Sumbang Sembako, Togar Situmorang Biayai Kuliah Ketut Suci Meraih Impian

  22 Maret 2020 TOKOH Denpasar

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Klungkung. Pengacara kondang yang juga pengamat kebijakan publik, Togar Situmorang, Minggu (22/03/2020), mendatangi Ashram Gandhi Puri Sevagram, Klungkung. Ia diterima langsung pendiri ashram, Indra Udayana yang kini telah Mabhiseka sebagai sulinggih dan berganti nama menjadi Ida Rsi Putra Manuaba. 


Menurut Togar Situmorang, kedatangannya ke ashram yang dibangun tahun 1999 ini selain untuk bersilahturahmi dengan Ida Rsi Putra Manuaba dan anak-anak yang ada di ashram, advokat dengan julukan "Panglima Hukum" ini juga menyerahkan bantuan sembako berisi beras, minyak goreng, mie instan, dan telur kepada Ashram Gandhi Puri Sevagram. 


"Saya kenal dan berteman lama dengan Indra Udayana (Ida Rsi Putra Manuaba, red), sudah kayak saudara, sebagai teman sekaligus saudara saya terpanggil untuk membantu semoga ini dapat meringankan kebutuhan pokok di ashram," ucap Togar Situmorang yang memang dikenal advokat dermawan dan sering melaksanakan kegiatan sosial.


Bantuan sembako ini bahkan sangat membantu 28 orang yang terdiri dari 15 orang putri dan 13 putra tinggal di Ashram Gandhi Puri Sevagram, Klungkung. Menurut Ida Rsi Putra Manuaba, sejak kasus virus Corona merebak dan pemerintah mengeluarkan kebijakan mengatasi virus Corona, sejumlah donatur yang biasanya datang memberi bantuan, menjadi berkurang.


"Dalam situasi seperti ini kehadiran kakak saya, abang Togar, seperti sebuah keajaiban bagi kami di ashram. Kepada anak-anak saya di ashram saya selalu katakan bahwa doa yang tulus akan merubah keadaan, Tuhan tidak akan mengingkari doa umatnya yang tulus, atas nama ashram saya sangat berterima kasih atas kepedulian abang Togar, semoga Tuhan selalu memberkati," kata Ida Rsi Putra Manuaba.


Tak hanya menyerahkan bantuan sembako. Advokat dengan sederet prestasi dan penghargaan itu juga mengangkat salah satu warga ashram untuk menjadi anak asuhnya. Dia adalah Ni Ketut Suci, perempuan asal Ababi Karangasem ini, saat ini sedang menempuh pendidikan kuliah S-1 Keperawatan di Stikes Panca Atmajaya, Denpasar. 


Togar Situmorang menerangkan niatnya menjadi orang tua asuh bagi Ni Ketut Suci karena semata-mata keterpanggilan hati nuraninya untuk membantu membiayai kuliah Ketut Suci menyelesaikan pendidikannya dan meraih cita-citanya menjadi tenaga kesehatan. 


"Kalian harus percaya bahwa Tuhan itu maha baik. Percayalah dengan keajaiban Tuhan. Karenanya jangan berhenti berdoa dan bersyukur karena apapun rencana kalian iringilah dengan doa yang tulus, Tuhan pasti membantu. Kalau kita percaya itu maka cita-cita kita untuk meraih sukses akan tercapai, sebaliknya kalau tidak percaya, minder duluan atau putus asa, maka akan mengganggu niat kita meraih sukses di masa depan," jelas advokat yang juga Ketua Pengkot Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Kota Denpasar ini.


Diangkat menjadi anak asuh oleh advokat kondang Togar Situmorang, adalah mimpi yang tak pernah terpikirkan bagi Ni Ketut Suci. Ia yang segera akan menyelesaikan kuliahnya ternyata harus mengikuti proses profesi setahun lagi, dan ini memang cukup membebani karena terbentur biaya. 


Namun kegelisahannya mendadak hilang, ketika "malaikat" itu membawa keajaiban Tuhan dengan mengangkatnya menjadi anak asuh, dan membiayai kuliahnya hingga lulus. 


"Saya sangat senang sekali karena masih ada orang yang peduli, dan semoga bisa menyelesaikan pendidikan dengan hasil membanggakan. Terima kasih Pak Togar semoga bapak selalu diberi kesehatan dan dimudahkan rejekinya," harap Ketut Suci yang sudah 4 tahun tinggal di Ashram Gandhi Puri Sevagram.


Salah seorang warga ashram lainnya bernama Merita, mengungkapkan rasa senang dan bahagianya karena telah dibantu Togar Situmorang. Ia berharap bantuan ini akan dapat membantu meringankan beban ashram. 


"Saya sangat bersyukur dengan bantuan dari bapak Togar, semoga bapak selalu sehat dan dilimpahkan rejeki agar bisa membantu sesama," ungkap perempuan asal Blitar, Jatim, yang juga saat ini akan menyelesaikan pendidikannya di Queen International, dan berencana mencari kerja di Bali.(BB).