Semarak! Pemkab Jembrana Gelar Lomba Sampan, Juara I Penjual Bakso

  09 Agustus 2017 HIBURAN Jembrana

Baliberkarya.com

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Lomba sampan tradisional dalam rangkaian Jembrana Festival ke II dan jelang HUT Kota Negara ke-122 digelar tadi pagi dan dilepas oleh Bupati Jembrana I Putu Artha di Pura Gede Perancak. 
 
Lomba yang menempuh jarak kurang lebih 6 kilometer tersebut mengambil stat di muara Perancak dan finis di bawah jembatan Samblong, Kelurahan Sangkaragung, Jembrana. 
 
 
Pada lomba kali ini, pasangan Gede Sandi dan Wayan Taler asal Samblong berhasil menjuarai lomba sampan tradisional. Kedua pasangan ini baru pertama kali mengikuti lomba sampan tradisional. 
 
 
"Saya tidak ada persiapan khusus. Modalnya hanya makan dan minum air secara rutin," ujar Sandi yang sehari hari berprofesi berjualan bakso, Rabu (9/8/2017). 
 
 
Koordinator Lomba, Sarya Widana mengatakan, tahun ini lomba diikuti 84 peserta meningkat dari tahun lalu yang berjumlah 70 peserta. 
 
Setiap peserta yang ikut mendaftar mendapat kaos dan snack, sedangkan untuk peserta yang finish mendapatkan uang sebesar Rp 200 ribu per sampan. 
 
“Tidak ada kriteria khusus, namun peserta diwajibkan menggunakan sampan kayu dan penggunaan sampan fiber tidak di perbolehkan,” kata Sarya.
 
 
Untuk Juara Pertama pada lomba sampan kali ini mendapatkan hadiah piala dan uang pembinaan senilai Rp 2 juta, juara kedua mendapatkan hadiah piala dan uang pembinaan Rp 1,5 juta dan juara ketiga mendapatkan hadiah piala dan uang pembinaan sebesar Rp 1,3 juta. 
 
"Sedangkan peringkat 4 hingga 10 mendapat uang pembinaan mulai Rp 1 juta hingga Rp 400ribu,” imbuhnya.
 
 
Bupati Artha pada kesempatan tersebut mengatakan agenda lomba sampan ini sangat positif dan ke depan harus ada evaluasi. 
 
Menurut Artha kedepan, aturannya harus dipertegas dan di perjelas, dan diikuti dengan baik. Artha menambahkan kedepan di sediakan kategori khusus, semisal saat lomba diadakan kategori peserta yang bisa mengangkut sampah dengan jumlah terbanyak. 
 
 
“Dengan begitu, sungai bisa dijaga kebersihannya dan peserta yang tidak hanya berpacu sebagai yang tercepat,” kata Artha.(BB)