Selamat! Inilah Para Pemenang 'Adu Kreasi Arak Bali' Diajang 'Arak Bali Festival' Sa

  17 November 2018 HIBURAN Denpasar

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Pasca Gubernur Bali Wayan Koster melontarkan rancangan legalisasi arak dalam bentuk Peraturan Gubernur (Pergub), kalangan pebisnis, produsen hingga bartender di Bali bergerak cepat menggelar Arak Bali Festival di The Cellardoor Hatten Wine Denpasar.
 
 
Arak Bali Festival ini digelar berdasarkan niat mulia untuk membawa arak Bali kederajat yang lebih tinggi agar arak Bali punya peluang lebih leluasa masuk ke dunia pariwisata hingga bisa go international. Mixology competition dalam ajang Arak Bali Festival ini diikuti oleh 22 bartender se-Bali. 
 
"Melalui kreasi arak Bali ini diharapkan melahirkan International Cocktail Presenting Balinese Spirit," kata Ketua Panitia Arak Bali Festival Komang Swasta kepada tim media Baliberkarya.com.
 
Dalam ajang Arak Bali Festival ini yang dinilai sejumlah dewan juri ini para peserta membuat kreasi cocktail dengan bahan baku arak dan bahan baku lainnya yang dirahasiakan dan ditaruh di black box. Setelah adu kreasi cocktail dengan bahan baku arak akhirnya dewan juri memutuskan Yudhistira dari Romeos Bar & Grillery meraih juara pertama dan mendapatkan trophy piala bergilir HBI, uang tunai Rp5 juta, merchandise, sertifikat, dan medali.
 
Juara kedua diraih I Wayan Samiradana dari Anvaya Resort yang berhak mendapatkan trophy, uang tunai 3 juta rupiah, merchandise, sertifikat, dan medali. Peringkat ketiga disabet Kadek Ari Saputra dari KUDETA dengan hadiah trophy, uang tunai 2 juta rupiah, merchandise, sertifikat, dan medali.
 
 
Untuk juara keempat diraih Dewa Made Buda Arsana dari Hotel Indigo Seminyak mendapatkan trophy, uang tunai 1,5 juta rupiah, merchandise, sertifikat, dan medali. Juara terakhir, atau kelima yaitu Kadek Esta Diarta dari LXXY Bali yang berhak berupa trophy, uang tunai 1 juta, merchandise, sertifikat, dan medali.
 
"Sedangkan the best performance diraih A.A Ketut Anom Wiranegara dari The Breezes Bali yang berhak mendapatkan trophy, uang tunai 1 juta rupiah, merchandise, sertifikat, dan medali," jelas Komang Swasta.
 
 
Komang Swasta optimis kompetisi arak festival akan mengangkat budaya Bali khususnya arak ke dunia internasional serta untuk mengubah negatif image arak. Setelah event ini diharapkan pelaku pariwisata seperti bar, hotel maupun restoran dapat menyajikan arak dan memberikan informasi detail agar wisatawan tidak merasa khawatir dan takut keracunan. 
 
"Kreasikan cocktail baru dengan bahan baku arak agar bisa lebih dikenal wisatawan. Mari kita melestarikan arak ini sebagai warisan leluhur agar tidak hilang ditelan zaman," pintanya.
 
Ketua Himpunan Bartender Indonesia (HBI) Bali Bayu Hendra juga mengharapkan dengan kreasi arak ini mampu melahirkan International Cocktail Presenting Balinese Spirit.
 
"Harapannya agar cocktail dengan spirit arak agar bisa bersaing dengan cocktail internasional. Terutama juga mengikis image dan stigma negatif terhadap arak," pinta Bayu. 
 
 
Sementara, General Manager Hatten Wine, Nyoman Lila Yudiana mengakui selama ini kebanyakan hotel dan restoran lebih percaya diri menyajikan cocktail menggunakan produk impor. Padahal menurutnya, basic cocktail disebutnya adalah alkohol, sehingga arak bisa diubah basic-nya mulai dari rasa, aroma menjadi lebih bagus.
 
"Melalui festival arak Bali bisa mengubah image arak Bali yang dirusak oknum tertentu dengan mencampur bahan-bahan berbahaya seperti methanol," harap Nyoman Lila Yudiana .
 
Nyoman Lila Yudiana menegaskan event Arak Bali Festival ini juga bertujuan untuk mengubah citra arak yang dipandang negatif sehingga melalui ajang ini membuktikan bahwa arak asli Bali tanpa campuran metanol ini aman untuk diminum. 
 
 
"Dengan event ini kami harapkan bisa ubah image arak bahwa arak sangat aman untuk diminum," tegasnya 
 
Dalam kesempatan yang sama, Bagus Agung Bawanta dari Komite Himpunan Bartender Indonesia (HBI) juga berharap para bartender mampu menjaga image arak dan memperkenalkannya ke dunia internasional. 
 
"Buat sesuai kreasi positif dari arak sehingga citra negatif terkikis. Arak agar berkembang di Bali dan hingga internasional," tandasnya.
 
Ia menganalogikan arak seperti layaknya musik dangdut. Banyak orang sebenarnya suka dangdut tapi pura-pura tidak suka. Tapi ketika dangdut dikreasikan dengan musik pop, rock dan misalnya dipopulerkan oleh Via Vallen maka dangdut lebih banyak disukai dan dicintai bahkan hingga ke mancanegara.
 
"Kami ingin ketika orang ingat arak maka ingat Bali. Seperti vodka dari Rusia atau sake dari Jepang," tegasnya mengakhiri.(BB).