Restoran Dusit Thani Kyoto Usung Konsep 'Farm to Table'

  20 Oktober 2023 BISNIS International

Restoran Dusit Thani Kyoto, Jepang.

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Internasional. Mekanisme suplai pasokan makanan segar yang ditanam untuk restoran dan diproduksi secara lokal mendapat apresiasi yang tinggi dari beberapa kalangan masyarakat. Suplai yang terukur dan sustainable dengan penerapan tata kelola manajemen bahan pokok yang dilakukan restoran Dusit Thani Kyoto, Jepang. Hal ini diyakini dapat menjawab solusi keberlangsungan pasokan makanan secara holistik.

Konsep 'Dihidangkan dari Kebun' atau ’Farm to Table' yang memiliki misi untuk memberdayakan petani lokal sekaligus menyuguhkan opsi menu yang terbuat dari bahan-bahan organik. Hal ini pula yang diadopsi oleh Dusit Thani Kyoto, Jepang, hotel bintang 5 yang bernaung di bawah Dusit International, perusahaan perhotelan multinasional Thailand yang berkantor pusat di Bangkok, Thailand.

Adapun menu spesial andalan restoran ini yaitu Croissant Alpukat Benediktus Telur Berbumbu Telur rebus, alpukat, momotaro toma ham, cajun, dan hollandaise berbumbu paprika dari peternakan Mizuho di Kyoto.

"kami dengan bangga berkolaborasi dengan produsen dan petani lokal yang berdedikasi, kemitraan penuh makna yang merayakan warisan kaya wilayah kami seperti pertanian Mizuho di Prefektur Kyoto dan perkebunan Wazuka cho mentah," kata Chef Yukio Yoshida.

Chef's Table
Teppan OMAKASE Dinner di restoran koyo Dusit Thani, Wagyu Beef Tartar, Sweet Shrimp and Caviar, Sauteed Foie Gras Persimmon with Turnip Puree, Baked Lobster Wrapped in Banana Leaves with Panane Sauce, Ohmi Beef Sirloin, Autumnal Grilled Vegetables, Garlic Rice with Miso Soup and Japanese Pickles dan Dorayaki Truffle Cream

Tidak sabar menunggu makan malam di Koyo Resto, yang di mana resto sangat private dan cozy, Pengalaman yang sangat luar biasa serta bisa menyaksikan langsung penyajian dengan berbagai 'kungfu' masak di setiap menu.Dimana setiap penyajian membuat saya tertegun, begitu detail, sempurna, tidak sabar saya ingin melahap makanan-makanan yang di sediakan.

Penyajian yang bertahap membuat saya takjub apa lagi disajikan dengan atraksi Kungfu yang akan di perlihatkan. Semua menu yang disajikan tidak ada yang tidak sempurna.

Chef Yukio Yoshida begitu mahir memainkan pisau di saat memotong udang, daging sapi, semua teknik dilakukan secara berbeda-beda pada setiap pemotongan.

Berbagai menu teppan juga disajikan seperti Wagyu Beef Tartar, Sweet Shrimp and Caviar. Baked lobster Wrapped in Banana Leaves with Panane Sauce yaitu udang yang di masak begitu legit, dicampur dengan saus membuat saya lupa akan segala deadline.

Dan dilanjutkan Ohmi Beef Sirloin yang menggugah selera, setelah mencicipi menu yang satu ini seolah tidak bisa berkata-kata karena begitu lembut daging, dan perasaan yang dialami pengunjung sangat luar biasa dan tidak bisa dirangkai banyak kata, hanya satu kata SEMPURNA.

Penutup di sajikan Dorayaki Truffle Cream yang manis. Menjadi pelengkap sudah perasaan bahagia. Memang benar apabila ada pepatah yang mengatakan bahwa makanan enak membuat kita bahagia.

"Jangan lupa apa bila tinggal di hotel dusit wajib reservasi Teppan Omakase Dinner yang kita bisa lihat langsung dengan atraksi kungfu memasak dari jepang," tutup Chef Yukio Yoshida.

Restoran yang berlokasi di hotel yang berlokasi di Shimogyo-ku, Kyoto, sebuah kota yang kental nuansa etnik dan budayanya berpadu dalam keselarasan alam yang asri ini menghadirkan ragam menu, dari Thailand hingga Jepang.

Cluster Executive Chef Dusit Thani Kyoto Shoji Nakashio atau yang akrab disapa Chef Richard mengungkapkan bahwa terkait konsep 'farm to table' yang diterapkan. Salah satu hal yang dilakukan hotel ini adalah dengan memiliki perkebunan sendiri di area Ohara, Kyoto, Jepang.

"Kami menanam sayuran Thailand karena di Jepang tidak memiliki sayuran Thailand berkualitas baik, contohnya Thai basil," kata Chef Richard seperti yang dilansir dari Liputan6.com, Selasa, 10 Oktober 2023.

Pihaknya juga menanam root vegetables (sayuran akar). Sayuran yang ditanam sendiri tersebut, dikatakan Chef Richard, digunakan untuk berbagai macam sajian, salah satunya acar.

"Kami bisa menggunakannya untuk acar, karena acar sangat penting untuk makanan Thailand," terangnya.

Sayuran yang ditanam sendiri oleh Dusit Thani Kyoto digunakan di dua restoran yang dimiliki, yakni Ayatana dan Koyo. Ayatana didesain dan dikembangkan oleh Chef Duangporn "Bo" Songvisava dan Dylan Jones dari Bo.lan.

Ayatana menawarkan pengalaman menyantap makanan khas Thailand. Walau menanam sendiri sayuran khas Negeri Gajah Putih di Kyoto, Chef Richard menyebut tidak semua sayuran Thailand cocok ditanam di Ohara.

Selain di Ohara, Koyo yang menawarkan seasonal teppan chef's table juga menggunakan bahan-bahan yang ditanam di perkebunan di Kansai, Kyoto. "Koyo menggunakan sayuran micro seasonal. Biasanya kami menghadirkan 2 atau 3 bulan menu yang sama," jelas Chef Richard.

Koyo menyuguhkan Chef's Table yang eksklusif dan interaktif yang mencerminkan esensi namanya, yakni "pergantian musim" dalam bahasa Jepang. Terinspirasi dari kalender tertua dari 24 micro-seasons di Jepang, setiap hidangan yang dibuat di Koyo menghadirkan cita rasa yang memberi penghormatan pada hubungan antara alam dan komunitas. 

Bukan hanya sayuran dari Thailand, Dusit Thani juga memakai bahan-bahan lokal yang ditanam oleh petani di wilayah setempat. Deretan bahan tersebut disajikan dalam beragam menu yang disajikan di kedua restoran hotel ini. Ohara yang terletak di pegunungan di utara Kyoto dipilih karena wilayahnya sangat cocok untuk menanam sayuran yang akan diolah untuk disajikan langsung ke piring tamu hotel.

"Di Kyoto ada banyak perkebunan, tapi Ohara adalah lokasi yang bagus karena petaninya fokus dengan sayuran organik, maka dari itu kami menggunakan sayuran organik," jelas Chef Richard.

Di sisi lain, ia tak memungkiri bahwa akan selalu ada sisa makanan dari operasional restoran pihaknya. Sebagai penerapan langkah keberlanjutan sekaligus upaya ramah lingkungan, pihaknya pun punya cara tersendiri untuk mengatasi makanan sisa.

"Kami menggunakan banyak sayuran, seperti untuk makan pagi, tentunya ada sisa. Untuk sayuran diubah dalam bentuk kering atau menjadi bubuk, lalu dibawa ke perkebunan (untuk pengomposan)," tambahnya.

Komitmen Keberlanjutan

Inisiatif Keberlanjutan Hotel Anyar di Jepang, Buka Kebun Teh dan Sayur Sendiri, selain memiliki kebun sendiri, Dusit Thani Kyoto juga menjalin kemitraan bisnis dengan TeaRoom, sebuah perusahaan manajemen produksi teh, untuk membuka perkebunan teh Dusit Garden Tea dan membudidayakan daun teh organik. Teh ramah lingkungan dari kebun tersebut disajikan di hotel untuk para tamu.

Kebun teh tersebut berada di Wazuka, Kyoto. Pengelolaannya di bawah kedua hotel Dusit, ASAI Shijo dan Dusit Thani Kyoto.

Kedua hotel juga mengembangkan langkah-langkah sirkular. Dusit Thani Kyoto menawarkan pengalaman salon teh di dalam hotel. Para tamu bisa merasakan budaya minum teh.

Melalui Dusit Tea Garden, Dusit Thani Kyoto dan ASAI Shijo berharap dapat mengalihkan penanaman teh di Jepang menggunakan metode organik. Hasilnya nanti selain untuk konsumsi lokal, pihak hotel juga mempertimbangkan ekspor daun teh yang ditanam di perkebunan teh ke Thailand.

Semangat keberlanjutan kedua hotel ini sejalan dengan salah satu dari empat level program 'Tree of Life', yakni berupaya mewujudkan konsumsi yang bertanggung jawab melalui sumber daya lokal dan ramah lingkungan. Untuk info selanjutnya silahkan mengunjungi web https://www.dusit.com/dusitthani-kyoto/ja/