Rabies di Jembrana, Gencar Vaksin, Kasus Positif Turun, Gigitan Anjing Naik

  16 November 2023 KESEHATAN Jembrana

Ket poto: Dinas Peternakan Jembrana melaksanakan vaksinasi rabies terhadap anjing di salah satu warga di Kabupaten Jembrana

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com – Jembrana. Kasus gigitan hewan penular rabies (HPR) positif rabies di Kabupaten Jembrana, Bali, akhirnya mengalami penurunan. Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana, kasus gigitan HPR positif rabies pada tahun 2021 sebanyak 57 kasus, meningkat menjadi 208 kasus pada tahun 2022, dan menurun menjadi 66 kasus pada tahun 2023 hingga Oktober 2023

Meski demikian, kasus gigitan HPR secara umum di Kabupaten Jembrana justru mengalami peningkatan. Pada tahun 2021, kasus gigitan HPR sebanyak 2.410 kasus, meningkat menjadi 5.252 kasus pada tahun 2022, dan meningkat lagi menjadi 5.583 kasus pada tahun 2023 hingga Oktober 2023.

Peningkatan kasus gigitan HPR secara umum tersebut dipicu oleh peningkatan jumlah HPR di Kabupaten Jembrana. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah hewan yang divaksin rabies oleh Dinas Peternakan Kabupaten Jembrana. Pada tahun 2021, jumlah hewan yang divaksin rabies sebanyak 45.780 ekor, meningkat menjadi 85.430 ekor pada tahun 2022, dan meningkat lagi menjadi 90.080 ekor pada tahun 2023 hingga Oktober 2023.

Peningkatan jumlah hewan yang divaksin rabies tersebut juga berdampak pada meningkatnya penggunaan vaksin anti rabies (VAR). Pada tahun 2021, jumlah VAR yang digunakan sebanyak 4.578 vial, meningkat menjadi 8.543 vial pada tahun 2022, dan meningkat lagi menjadi 8.708 vial pada tahun 2023 hingga Oktober 2023.

Kadis Kesehatan Jembrana, Dr. Made Dwipayana, MPPM saat dikonfirmasi mengaku, kasus gigitan HPR positif rabies di Kabupaten Jembrana sudah mengalami penurunan secara signifikan yang dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sehingga menurutnya, penggunaan VAR terjadi peningkatan juga yang puncaknya pada bulan Juni sampai Juli 2023. “Sekarang setiap bulan sudah mulai menurun kasus gigitannya,” terangnya. Kamis (16/11/2023).

Dirinya apresiasi lantaran jumlah HPR yang positif menggigit dari bulan Januari sampai Oktober 2023 sudah jauh menurun dibandingkan tahun lalu. Menurutnya Hal tersebut salah satu penyebabnya gencarnya vaksin hewan ke setiap desa yang dilakukan Dinas Peternakan. “Teman-teman dari dinas peternakan terus melakukan vaksinasi terhadap HPR khususnya anjing, dan sekarang sudah mencapai 90 persen.

Disinggung terkait stok VAR, Dwipayana mengaku, untuk stok VAR sampai saat ini di Kabupaten Jembrana sebanyak 500 vial. dirinya juga mengaku rencananya akan menambah stok VAR di perubahan. “Rencananya kita anggarkan RP 400 juta untuk VAR di anggran perubahan, mudah-mudah kedepannya mencukupi, akan tetapi kita tetap selektif untuk pemberian VAR,” jelasnya.

Lebih jelasnya Dwipayana mengatakan, pihaknya juga akan terus berkoordinasi dengan Dinkes Provinsi Bali terkait persediaan stok VAR. “Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan yang secara mendadak, kami tetap berkoordinasi dengan provinsi untuk pengadaan stok VAR keepannya, kita antisipasi itu agar tidak terlambat,” ungkapnya. (BB)