Penyerahan Penerimaan Surat Diwarnai Penolakan Tanda Tangan Pedagang Pasar

  14 Agustus 2023 PERISTIWA Jembrana

Ket poto : Salah satu pedagang Pasar Umum Negara tolak tanda tangan penerima surat

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Jembrana. Penyerahan surat pemberitahuan relokasi Pasar Umum Negara diwarnai penolakan penerima surat oleh beberapa pedagang pasar, parahnya salah satu pedagang mengintimidasi pedagang pasar lainnya agar tidak menandatangani surat yang di serahkan Petugas Pungut dari Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jembrana, didampingi Satpol PP Jembrana dan TNI Polri membagikan surat pemberitahuan.

Perlu diketahui Sesuai kesepakatan pedagang Pasar Umum Negara yang diwakili oleh Paguyuban pedagang pasar beberapa waktu lalu pada saat rapat di DPRD Kabupaten Jembrana, dimana saat itu disepakati pedagang akan pindah ke tempat relokasi setelah hari raya Kuning. Untuk mengingatkan kembali batas akhir pedagang pasar pindah pada tanggal 20 Agustus 2023.

Salah satu pedagang bernama Dewa Ayu Komang Wahyuni mengatakan, dirinya sudah mendapatkan nomor blok di area parkir Pemkab Jembrana dari petugas pemerintahan pada saat rapat pendataan blok, kini hanya tinggal menunggu bongkar. "Saya hanya menunggu tukang bongkar saja, dan juga kendaraan untuk angkut selain memakai mobil pribadi juga dikasi oleh Pemkab Jembrana," ucapnya. Senin (14/8/2023).

Sementara, pedagang yang tidak mau namanya disebutkan mengatakan mengatakan, dirinya saat ini sudah memindahkan dagangannya ke tempat relokasi di areal Parkir Pemkab Jembrana. "Sebelumnya saya sudah mengumpulkan dan mengembalikan surat permohonan relokasi kepada petugas dari pemerintah saat itu juga saya mendapat nomor blok, ya hari ini saya sudah memindahkan dagangan ke tempat relokasi," katanya. Senin (14/8/2023).

Namun, tidak semua pedagang menunjukkan penolakan. Seorang pedagang yang memilih untuk tidak disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa ia telah memindahkan dagangannya ke tempat relokasi di area Parkir Pemkab Jembrana. “Saya mengikuti petunjuk pemerintah dengan mengembalikan surat permohonan relokasi untuk mendapatkan nomor blok,” ucapnya

Salah satu pedagang yang memberikan komentar, Dewa Ayu Komang Wahyuni, mengungkapkan bahwa dirinya telah menerima nomor blok di area parkir Pemkab Jembrana dari pemerintah saat rapat pendataan blok. “Langkah selanjutnya saya hanya menunggu tukang bongkar, untuk membongkar roling dan beberapa kayu dan rak untuk dipindahkan ke rumah. Dagangan saya nanti langsung dibawa ke tempat relokasi, minta bantuan kendaraan angkutan dari Pemkab Jembrana,” jelasnya.

Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan, I Komang Agus Adinata, menjelaskan para pedagang telah memiliki kesepakatan untuk pindah setelah Hari Raya Kuningan. “Pemberian surat ini untuk mengingatkan pedagang bahwa batas akhir pindah ke relokasi yang sudah disediakan pada tanggal 21 Agustus 2023,” ungkapnya

Lebih lanjut, Agus mengatakan penomoran blok bagi pedagang masih belum lengkap. Bagi pedagang yang belum mendapatkan nomor blok, hal ini dikarenakan mereka belum mengambilnya. “Pembagian blok akan dilakukan melalui undian,” ujarnya.

Terminologi teknis mengenai relokasi juga dijelaskan oleh Agus. Ia menyatakan bahwa isi surat yang diberikan kepada pedagang merupakan pengumuman tentang penutupan aktivitas pasar pada tanggal 21 Agustus 2023. Penutupan ini berkaitan dengan proses pembongkaran dan pengosongan. Ia menyebutkan bahwa bangunan baru akan ditempati oleh pedagang yang memiliki Surat Keterangan Relokasi (SKR). “Bagi pedagang yang belum memiliki SKR, Agus menjelaskan bahwa pengaturan akan dibahas lebih lanjut bersama pedagang.

Agus menegaskan, intinya bangunan tersebut akan disiapkan untuk pedagang yang sudah ada dan tidak disiapkan untuk pedagang yang yang tidak mempunyai SKR. "Banyaknya pedagang yang mempunyai SKR,sehingga tidak memungkinkan semua ditempatkan di lantai 1, nanti pengaturannya akan kita serahkan ke pedagang untuk mencari jalan yang terbaik. Penutupan pasar nantinya konsumen tidak boleh ke pasar karena untuk pengamanan pembongkaran tersebut," terangnya.

Agus juga menyoroti upaya pemerintah dalam menjaga kondisi aman. Ia menyatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan pendekatan dan himbauan kepada pedagang serta konsumen. Pemerintah juga telah menyiapkan angkutan untuk membantu pedagang mengangkut barang ke tempat relokasi. "Karena keterbatasan angkutan, kamiminta para pedagang untuk melakukan konfirmasi agar penggunaan angkutan lebih efektif. Sebanyak 7 truk telah kami disiapkan untuk membantu proses angkutan barang," tandasnya. (BB)