Peduli Lingkungan dan Berdayakan UKM

Pelabuhan Benoa Siapkan Area Melasti dan Larung Abu Jenazah

  13 Juni 2019 SOSIAL & BUDAYA Denpasar

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Selain sebagai agen pembangunan, Pelabuhan Benoa Denpasar yang dikelola oleh BUMN Pelindo III juga berkewajiban menjaga kelestarian lingkungan sekitar. Buktinya, di awal Januari 2019, bersama institusi maritim Pelabuhan Benoa dan warga mengadakan aksi pelestarian lingkungan berupa penanaman 50.000 bibit bakau di kawasan Pelabuhan Benoa, Denpasar.
 
 
"Demi menjaga kelestarian lingkungan, terutama peluasan habitat bakau, Pelindo III kembali mengadakan penanaman tanaman bakau secara bertahap di hutan pesisir kawasan Pelabuhan Benoa. Berikutnya juga akan dilakukan perawatan dan pengawasan, agar dapat tumbuh dengan baik," ucap CEO Regional Bali Nusra Pelindo III, Wayan Eka Saputra.
 
Wayan Eka Saputra mengaku saat ini juga sedang proses pembuatan jalur kanal untuk akses kegiatan nelayan dan pengairan mangrove di sekitar dumping area sehingga nelayan bisa berlayar setiap waktu. Tak ketinggalan, lanjutnya kini juga sedang disiapkan area parkir untuk nelayan, lengkap dengan base camp serta pembuatan area Melasti untuk kegiatan upacara proses penyucian Pratima (Melasti) dan tempat untuk melarung abu jenazah. 
 
Selain peduli lingkungan, Pelindo III Benoa juga turut memberdayakan masyarakat melalui program kemitraan untuk UKM yang ada di Bali, tercatat hingga sekarang seratus lebih UKM telah menjadi mitra dan akan terus ditambah seiring pertumbuhan dan perkembangan Pelindo III.
 
Sementara itu, Wilis Aji selaku VP Corcom Pelindo III menjelaskan seiring pengembangan zona marina untuk kapal wisata, Pelindo III  juga sedang melakukan pengembangan lain di antaranya penataan kembali zona perikanan disisi barat pelabuhan dan zona BBM-Gas dengan Curah di sisi timur. 
 
 
 
"Dengan penataan tersebut, kami berharap mendapatkan dukungan dari semua pihak internal maupun eksternal, terutama masyarakat Bali karena kami harus bisa menyandingkan antara industri sektor wisata dan industri perikanan, curah, dan Gas, dimana itu semua  untuk mendongkrak ekonomi Bali dan masyarakat pulau dewata," jelasnya.
 
Dengan perluasan zona perikanan di Pelabuhan Benoa diharapkan dapat menjadi simpul bagi sentral produksi dan industri perikanan di Bali. Ia optimis, kedepan dengan pengembangan pelabuhan Benoa maka salah satu dampak positifnya yang bisa dirasakan secara langsung adalah lapangan pekerjaan akan bertambah.
 
"Secara tidak langsung menyumbang pendapatan negara melalui kegiatan ekspor dan impor, dan pada akhirnya ini membawa dampak yang luar biasa bagi perekonomian sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali," terang Wilis.  
 
 
Perlu diketahui juga bahwa proses pengurusan perijinan dan pengembangan Pelabuhan Benoa tidak dalam waktu singkat, proses panjang telah ditempuh manajemen Pelindo III.
 
"Kami BUMN adalah perusahaan milik negara dimana kami dituntut untuk selalu patuh terhadap hukum, dan kami juga harus menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG) dimana bukan lagi menjadi keharusan melainkan kebutuhan perusahaan-perusahaan dalam menjalankan bisnis. Pasalnya, berdasarkan hasil penelitian, bahwa perbaikan governance sangat menentukan minat investor," pungkas Wilis.(BB).