Pasca Bebas Ahok Akan Terjun ke Politik? Kuasa Hukumnya Akui 'Politik Itu Candu'

  24 Januari 2019 OPINI Denpasar

ilustrasi nett

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Usai menjalani masa hukuman dalam kasus penistaan agama, Basuki Tjahaya Purnama (BTP) atau yang akrab disapa Ahok pada Kamis 24 Januari 2019 bebas keluar dari balik jeruji besi. Kebebasan mantan Gubernur DKI Jakarta itu disambut suka cita berbagai kalangan dan tokoh agama.
 
 
Di Bali, ungkapan suka cita untuk kekebasan pria asal Bangka Belitung itu dilakukan dengan acara Doa Bersama Lintas Agama di Inna Bali Hotel Veteran Denpasar. Doa bersama untuk BTP (Basuki Tjahaya Purnama) diisi pula dengan penyampaian pesan dan kesan dari sejumlah tokoh terhadap Ahok.
 
Salah seorang aktivis A. A.Triana Tira menilai Ahok adalah seorang negarawan yang gigih berjuang untuk negara. Baginya, sosok yang dikenalnya secara langsung sangat kuat dan ia berjuang untuk kebenaran. Gung Tira juga memuji Ahok yang konsekuen, memiliki integritas tinggi dan tidak korupsi. 
 
"Ahok takkan ambil uang yang bukan haknya. Untuk itu saya mengajak anak muda meneladani sifat Ahok untuk menciptakan negara ini bersih," kata Gung Tira dengan suara lantang sambil mengucapkan yel-yel 'Merdekaaa'.
 
 
Sementara dimata pengacara Ahok yakni Wayan Sudirtha, S.H. bahwa Ahok dikenalnya sebagai pria yang jujur, cerdas dan memiliki jiwa nasionalisme tinggi itu. 
 
Ket Foto: Kuasa Hukum Ahok, I Wayan Sudirta SH
 
"Sebelum kenal Ahok, saya menganggap diri sudah jujur. Tapi begitu kenal, saya merasa kecil dan seperti tak ada apa-apanya dalam hal kejujuran. Ahok itu guru orang-orang jujur," ucap Sudirta kepada awak media dan para undangan yang hadir.
 
Selain dikenal jujur, Sudirta yang cukup lama bersama Ahok menjelaskan sikap, kemampuan serta tindakan Ahok dalam membela negeri ini. Sudirta yang dikenal vokal dan berani itu mengaku kalah berani jika dibandingkan Ahok. 
 
"Ahok itu taat agama, percaya tuhan. Ia jujur dan berani mati. Ia sangat pintar dan punya sifat nasionalisme yang luar biasa yang siap membela Pancasila dan NKRI dengan pengorbanan yang tinggi. Itu sifat yang harus ditiru dan jadi teladan. Kalau kita tak berani bela Pancasila, lantas siapa yang akan bela Pancasila," sentil Sudirta.
 
 
 
Sudirta juga mengagumi kemampuan Ahok selama menjabat Gubernur DKI yang dinilainya sangat luar biasa. Pasalnya, cuma Ahok satu-satunya di negeri ini yang bisa membangun tanpa APBD. 
 
"Ahok tidak salah dari segi hukum. Banyak kasus seperti itu yang terjadi. Tidak semua putusan itu benar, hakim itu manusia dan bisa salah," tegasnya.
 
Sudirta mengakui setelah bebas memang banyak tawaran datang kepada Ahok. Dari tawaran bisnis, politik, dan lainnya. Menurutnya politik itu candu, meski gagal berkali-kali tetap bangkit, gagal, bangkit lagi. 
 
"Sedikit yang bisa saya sampaikan di sini apakah Ahok akan terjun ke politik. Yang jelas Ahok akan bikin buku dan buka sebuah kantor kecil. Saya ini tiga kali gagal di politik, tetapi tetap bangkit," pungkas politisi asal Karangasem yang kini Caleg DPR RI dapil Bali nomor urut 9 dari PDI Perjuangan itu.(BB).