Mantra-Kerta 'Bantu Desa Pakraman' Rp500 Juta, Pastika: Bagus Ya Kalau Itu Bisa

  14 Mei 2018 OPINI Denpasar

ilustrasi nett

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Nomor Urut 2, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta), berkomitmen untuk menggelontor dana bantuan sebesar Rp 500 juta per tahun kepada masing-masing Desa Pakraman di Bali. 
 
 
Komitmen dan kemampuan Mantra-Kerta ini oleh lawan politik dan kroni-kroninya diragukan. Ada yang menilai bahwa program ini tidak realistis dan ada pula yang menyebut hal itu mustahil. 
 
Bahkan, Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang awalnya dalam pemberitaan sejumlah media menyebut hal yang tidak realistis terkait program bantuan Desa Pekraman Mantra-Kerta sebesar Rp 500 juta per tahun kepada Desa Pakraman di Bali, namun genjarnya pemberitaan penjelasan Mantra-Kerta terkait bantuan itu, tampaknya Pastika mulai sedikit paham.
 
"Bagus ya, kalau bisa," kata Pastika, kepada wartawan usai menghadiri Rapat Paripurna DPRD Provinsi Bali, di Gedung DPRD Provinsi Bali, Renon, Denpasar, Senin (14/5/2018). 
 
 
Hanya saja, ucap Pastika, ini bukan soal nominal, tetapi lebih pada persoalan persentase. Menurutnya, kalau merujuk pada undang-undang yang ada, maka persentase anggaran untuk pendidikan saja sudah 20 persen. 
 
 
Pastika mengakui dengan SMA/ SMK dikelola pemerintah provinsi, maka alokasi anggaran pendidikan dimungkinkan tembus 30 persen. Kemudian, ada dana kesehatan minimum 10 persen, dana infrastruktur minimal 10 persen, belanja pegawai sekitar 20 persen, serta dana transfer ke kabupaten/ kota 30 persen. 
 
"Kan sudah 100 persen. Gimana nyarinya? Kalau Rp 500 juta (bantuan Desa Pakraman), bagi saya boleh - boleh saja. Mari kita hitung. duitnya dari mana," kata Pastika. 
 
Lalu apakah bantuan Rp 500 juta kepada desa pakraman ini memberatkan Pemprov Bali? Pastika menjawab, hal itu bukan memberatkan. Namun, perlu ditinjau uang yang akan disalurkan ke setiap Desa Pakraman per tahun itu bersumber dari mana. 
 
"Masa kita mengurus Desa Pakraman berat? Tidak. Harus. Itu adalah benteng tradisi, agama, budaya. Itu penting sekali. Bali ini hebat karena ada Desa Pakraman," tegas Pastika.
 
 
Pastika kemudian menambahkan, dirinya bukan pada posisi setuju atau tidak setuju terkait rencana bantuan Rp 500 juta kepada Desa Pakraman per tahun tersebut. 
 
"Bukan saya tidak setuju. Setuju saja. Mudah-mudahan sih bisa. Sekarang APBD kita 6,5 triliun. Mungkin APBD kita 10 triliun, bisa," kelit Pastika.(BB).