Mantap! Penambang Liar di Sungai Bilukpoh Diamankan Polisi

  11 Januari 2018 PERISTIWA Jembrana

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Sejak belakangan ini aktipitas penambangan liar di Jembrana sangat marak. Penambangan tersebut berdapak pada kerusakan lingkungan.
 
Lantaran aktivitas penambangan tersebut liar alias tak berijin, pihak Polres Jembrana langsung turun tangan. Sejumlah sopir dan truk engkel yang mengangkut batu dan pasir diamankan di Mapolres Jembrana, Rabu (10/1) sore.  
 
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, aktipitas penambangan material aliran sungai di Biluk Poh, Kelurahan Tegalcangkring ini, sedikitnya melibatkan ada enam truk engkel. 
 
Keenam truk engle tersebut biasanya mulai pagi hingga sore hari melakukan aktipitas penambangan di sungai tersebut. Terbukti saat diamankan keenam truk tersebut penuh muatan batu dan pasir. 
 
Sementara sejumlah orang yang diantaranya sopir truk engkel diperiksa dan dimintai keterangannya oleh penyidik Satreskrim Polres Jembrana, terkait dengan aktipitas penambangan liar tersebut. 
 
”Ya, memang benar kami mengamankan sejumlah truk dan sopirnya yang melakukan penambangan liar di sungai Bilukpoh,” terang Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Agustinus Yusak Sooai, Rabu (10/1) petang. 
 
Penangkapan ini berawal dari laporan masyarakat. Diduga penambangan material sungai di Bilukpoh itu ilegal atau tak berizin. Menurutnya hingga sore kemarin penyelidikan sedang berlangsung. 
 
Namun, Kasatreskrim belum bisa menjelaskan lebih lanjut termasuk identitas sopir truk, lantaran masih proses pemeriksaan. 
 
Di sisi lain, Lurah Tegalcangkring Ida Bagus Eka Ariana dikonfirmasi kemarin mengaku juga mendengar informasi dari masyarakat adanya penangkapan tersebut. 
 
Tetapi pihaknya tidak tahu persis  kejadian tersebut. Yang jelas, aktivitas pengambilan material itu memang tidak berijin. Bahkan pihak Kelurahan, pada Desember 2017 sudah pernah melakukan mediasi agar aktivitas itu dihentikan dan sempat berhenti. 
 
"Itu (penambangan) dilakukan di delta sungai. Awalnya material dikeruk karena pendangkalan. Tapi belakangan terus dilakukan. Kami sempat mediasi akhir tahun lalu," ujarnya. (BB).
 
BACA JUGA :