Kunjungan DPR RI dan Kementerian PUPR, Abrasi Pebuahan Rencana Digarap 2024

  08 September 2023 SOSIAL & BUDAYA Jembrana

Ket poto : Kunjungan kerja Komisi DPR RI bersama Kementerian PUPR

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Jembrana. Dalam kunjungan kerja spesifik Komisi V DPR RI bersama Kementerian PUPR ke Kabupaten Jembrana memastikan pembangunan revitalisasi Pasar Umum Negara yang sedang tahap pembongkaran. Dipastikan mega proyek tersebut selesai pada tanggal 17 Juni 2024.

Komisi V DPR RI juga memastikan proyek penanganan abrasi di Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara. Khusus untuk pembangunan revetment, rencananya akan mulai digarap pada 2024 mendatang. Panjang yang akan dibangun adalah 1,9 Kilometer dengan anggaran sekitar Rp. 50 Miliar. 

Perbekel Banyubiru, I Komang Yuhartono dihadapan DPR RI dan Kementerian PUPR mengatakan, warga pesisir di Banjar Pebuahan sudah diterjang abrasi sejak tahun 2011 dan yang paling parah tepatnya di tahun 2014. “Sejak saat itu, kami bersama pemerintah kabupaten sudah melakukan penanganan sementara namun kondisi alam tak memungkinkan lagi,” ujarnya. Jumat (8/9/2023).

ia menerangkan, akibat abrasi tersebut sedikitnya ada sekitar 240 KK lebih yang terdampak. selain itu wisata kuliner yang terkenal sampai keluar Bali warung lesehan ikan bakar Pebuahan juga hilang. "Setiap malam di Purnama dan Tilem kami selalu was was. Tapi kami standby jika dihubungi masyarakat yang membutuhkan bantuan atau melaporkan kejadian," terangnya.

Yuhartono berharap, dengan kehadiran Komisi IV DPR RI serta Kementerian PUPR diharapkan wilayah pesisir Pebuahan yang terdampak abrasi bisa diberikan bantuan dengan pembangunan revetment. "Kami harap bisa segera diperbaiki, agar warga kami tidak was-was lagi ketika terjadi air pasang," harapnya

Ditempat yang sama Direktur Bina Teknik SDA Kementerian PUPR, Muhammad Rizal menuturkan, secara umum untuk penanganan abrasi di Bali khususnya Jembrana direncanakan tahun 2024 mendatang. Di Jembrana adalah di pesisir Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru. 

Menurut data yang dipaparkan, di Bali terdapat 633,35 kilometer panjang garis pantai. Dari jumlah tersebut yang mengalami abrasi sepanjang 215,82 kilometer dan yang sudah tertangani baru 122,14 kilometer. Sehingga yang perlu penanganan sepanjang 93,67 kilometer. 

Khusus untuk di Jembrana, dari panjang garis pantai 87,173 kilometer, yang mengalami abrasi sepanjang 21,86 kilometer dan sudah tertangani 8,93 kilometer. Sehingga panjang pantai yang belum ditangani sepanjang 12,92 kilometer.

"Rencananya pantai Pebuahan bakal dilakukan pembangunan revetment sepanjang 1,9 kilometer dengan pagu anggaran hampir Rp50 Miliar," ungkapnya.

Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengatakan, ini merupakan berita baik yang ditunggu warga Banjar Pebuahan di Tahun 2024 sesuai keputusan dari Kementrian dipastikan bisa berjalan.

“Kita juga tadi sudah melihat pagu yang dianggarkan untuk pengerjaan abrasi sekitar hampir Rp. 50 miliar di jarak 1,9 kilometer, mohon doa restu terus, ini akan saya terus kawal sehingga akhirnya proyek revitalisasi berjalan lancar dan juga di tahun 2024 proyek abrasi di Pantai Pebuahan bisa berjalan,” pungkasnya. (BB)