Kuliner Khas Jembrana Bedetan Perancak Rambah Pasar Lokal dan Internasional

  02 Juni 2023 BISNIS Jembrana

Ket poto : Ketua KWT Bedetan Perancak Ni Wayan Muliarni

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com – Jembrana. Kuliner yang satu ini merupakan kuliner khas Kabupaten Jembrana yang sering disebut bedetan kocing. Bedetan kocing yang terbuat dari ikan lemburu tersebut sudah terkenal sejak tempo dulu di Kabupaten Jembrana, akan tetapi gaungnya hanya di Jembrana. Selain bentuknya yang unik, rasanya sangat gurih dan tidak amis. Hal tersebut sudah di proses sedemikian rupa sehingga tidak berbau amis lagi oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Bedetan Perancak yang bertempat di Desa Perancak, Kecamatan Jembrana.

Masyarakat Bali khususnya masyarakat Kabupaten Jembran sudah tidak asing dengan kuliner khas Jembrana yang dikenal dengam bedetan kocing terbuat dari ikan lemburu. Selain bentuknya yang unik, rasanya sangat gurih dan tidak amis, kuliner kahs Jembrana tersebut yang di produksi oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Bedetan Perancak yang bertempat di Desa Perancak, Kecamatan Jembrana sudah tembus ke pasar local dan internasiaonal.

Menurut pengakuan Ketua KWT Bedetan Perancak Ni Wayan Muliarni saat usai menerima kunjungan dari Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny Putri Suastini Koster didampingi Bupati Jembrana I Nengah Tamba dan Ketua TP PKK Jembrana mengatakan, tidak hanya dikenal di Bali saja, hasil produksinya juga di kenal di luar daerah hingga ke luar negeri.

“Hasil karya kami, selain dikenal di Bali seperti Denpasar dan daerah lainnya, produk kami juga sudah dikenal sampai keluar daerah seperti Labuan Bajo NTT, dan kadang-kadang ke luar negeri seperti Negara Turky yang diperkenalkan langsung oleh saudara kita yang bekerja disana,” ujarnya. Jumat (2/6/2023)

Muliarni menggeluti usaha bedetan kocing tersebut dan mendirikan kelompok yang berjumlah 10 orang diberi nama KWT Bedetan Perancak. Selain itu dirinya sudah sejak kecil bersama ibunya mengeluti usaha tersebut dan setelah menikah baru mulai usaha sampai penjualannya ke pasar-pasar. “Berkat bantuan dari Pemerintah Kabupaten Jembrana, usaha kami mulai ada perkembangan. Orderannya sebelumnya dari 20 kilo sampai 30 kilo dan berkelanjutan sampai 50 kilo dan kadang-kadang sampai 100 kilo. Sekarang sudah kuintalan sampai 5 kuintal. Dulu dijual hanya di pasar saja, sekarang sudah sampai Labuan Bajo, Denpasar dan ke Negara Turky kadang-kadang,” terangnya.

Dengan adanya bantuan bangunan solar drayer dome, lanut Muliarni, semua kendala bisa teratasi disaat tidak ada matahari bangunan tersebut bisa mempercepat proses pengeringan. “Kalau dulu kita hanya mengandalkan sinar matahari proses pengeringan butuh 4 hari kalau sinar mataharinya keras, kalau tidak ada sinar matahari bisa sampai 5 atau 6 hari bedetan ini kering, kalau sekarang dengan proses solar drayer dome proses pengeringan hanya butuh waktu 2 hari saja,” ujarnya.

Lebih jelasnya ia mengatakan, selain memproduksi bedetan kocing rasa original, pihaknya juga mempunyai bedetan kocing rasa yang lainnya seperti bedetan chip rasa balado, BBQ dan rasa jagung bakar. “Ada juga kadang-kadang permintaan berisi kacang tanah. Kalau dijual kami menghintung secara bijian, perbiji harganya Rp. 1000 rupiah, kalau menggunakan kemasan yang biru berisi 9 pcs harganya Rp. 15.000 rupiah. Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Koster dan khsusnya kepada Pemkab Jembrana yang telah memberi support sehingga usaha kami sudah bisa dikenal dimana-mana,” tandasnya. (BB)