Ketua GOW Bangli Dampingi Ketua BKOW Provinsi Bali Sosialisasi KDRT Yang Berimplikasi Stunting 

  05 April 2023 KESEHATAN Bangli

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com – Bangli. Sosialisasi yang dilaksanakan Selasa (04/04/2023) di Balai Banjar Bayung Gede ini dihadiri Ketua BKOW Provisi Bali Ny. Tjokorda Putri Hariyani Ardhana Sukawati, Ketua GOW Kabupaten Bangli Ny.Suciati Diar,Kadis Sosial,Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Prov.Bali, Kadis Sosial,Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Bangli, Narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan IBI Bali. Acara tersebut juga dihadiri Camat Kintamani, Ketua Tim Penggerak PKK Kintamani, Perbekel Desa Bayung Gede, Ketua Tim Penggerak PKK Desa Bayung Gede., Bendesa Adat Bayung Gede,Kadus  Bayung Gede,  Kadus Pludu dan BPD Bayung Gede.

Saat itu ketua BKOW (Badan Kerjasama Organisasi Wanita) Provinsi Bali Ny. Tjokorda Putri Hariyani Ardhana Sukawati (Ny. Cok Ace) menyampaikan, BKOW harus dekat dengan masyarakat karena.

“Wanita memiliki peran yang sangat penting dalam upaya penurunan stunting, mengingat dari wanita lahir anak-anak generasi penerus bangsa yang sehat, kuat dan berkualitas. Oleh sebab itu, tata pola asuh anak yang sesuai dan berkualitas akan nampak dari hubungan harmonis orangtuanya, baik si ayah ataupun si ibu wajib memiliki komunikasi yang sehat dan baik dalam mengasuh anak-anaknya,” terangnya.

Selain itu, menurut Ny. Cok Ace sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik, mental bahkan kesehatan reproduksi para wanita, mulai dari masa remaja, sebagai calon pengantin, saat kehamilan dan menyusui hingga membesarkan anak. Khusus dalam perawatan anak, Ketua Umum BKOW Bali Ny. Cok Ace menekankan pentingnya 1000 hari pertama kehidupan anak yang dihitung sejak janin dalam kandungan.

“Seribu hari pertama ini merupakan masa-masa emas yang akan mempengaruhi dan menentukan cikal bakal perkembangan kecerdasan anak jangka panjang. Pola asuh yang tidak sesuai serta pemenuhan gizi yang kurang tepat pada masa-masa ini akan mengakibatkan anak berisiko stunting yang merupakan kondisi gagal tumbuh kembang pada anak yang berimplikasi pada terhambatnya perkembangan otak anak,” tegasnya.

Ia juga menyampaikan bahwa disamping pola pengasuhan anak yang berkualitas, kesetaraan gender di lingkungan sosial masyarakat juga turut berpengaruh pada perkembangan tumbuh kembang anak.

Ditempat yang sama Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Bangli Ny. Suciati Diar kala itu menyampaikan Bersama pihaknya peran GOW Bangli dalam pemutusan stunting dengan cara memberian asupan gizi yang baik kepada anak-anak usia remaja (terutama perempuan karena nantinya akan mengandung), ibu hamil, ibu menyusui dan bayinya telah berjalan sesuai harapan, kendati belum bisa total tersentuh, akan tetapi kegiatan terus berjalan sehingga anak anak Bangli bisa tumbuh sehat dan cerdas sebagai generasi bangsa.

Kegiatan sosialisasi ini juga diisi dengan penyerahan 50 paket sembako kepada kelompok rentan yang terdiri dari perempuan kepala keluarga, ibu hamil, lansia, balita kurang gizi serta disabilitas. Yang dilanjutkan dengan  sosialisasi mengenai dampak kekerasan rumah tangga terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, dalam hal ini ditekankan bahwa peran perempuan dan pengasuhan setara dalam penurunan stunting dari Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Bali, Putu Sukarini dan dari  Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ida Ayu Dewi Juliastiti. (Rls/BB)