Kembangkan Destinasi, Pusat Studi Undiknas Jadikan Pantai Jerman Kawasan Wisata Ramah Keluarga

  06 Desember 2022 PARIWISATA Denpasar

Tim Peneliti Pusat Studi Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) bekerjasama dengan Business & Export Development Organization (BEDO) Bali melakukan desiminasi di Social Lab, Smart Solution Hall Kampus Undiknas, Selasa (6/12/2022).

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Obyek wisata pantai di Desa Adat Kuta, Badung, Bali tidak hanya Pantai Kuta semata, namun terdapat pantai lainnya yang tak kalah menarik untuk dikunjungi. Pantai yang menyuguhkan pesona alam pantai berpasir putih dan juga pemandangan matahari terbenam yang istimewa dan tidak jauh dari Pantai Kuta itu bernama Pantai Jerman yang berada dikawasan Jalan Wanasegara, Tuban, Kuta, Badung.

Pantai Jerman sangat tepat untuk anak-anak dan juga dewasa, sehingga menjadi tujuan wisata keluarga yang ideal. Namun objek wisata pantai Jerman ini masih tergolong sepi pengunjung untuk ukuran pantai di kawasan pariwisata Kuta yang hingar bingar. Tentunya ini perlu menjadi perhatian lebih bagi para stakeholder terkait dalam mengembangkan area Pantai Jerman agar mampu menarik pengunjung baik domestik maupun mancanegara.

Dalam upaya pengembangan kawasan wisata Pantai Jerman, perlu kajian yang lebih mendalam sehingga menghasilkan rekomendasi yang tepat yang mampu mendukung pengembangan wisata berkelanjutan di daerah tersebut. Untuk itulah, Tim Peneliti Pusat Studi Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) bekerjasama dengan Business & Export Development Organization (BEDO) Bali melakukan desiminasi di Social Lab, Smart Solution Hall Kampus Undiknas, Selasa (6/12/2022).

Diseminasi itu, terkait terselesaikannya riset Mapping Potensi Objek dan Kawasan Wisata Ramah Keluarga di Pantai Jerman, Kuta, Bali. Desiminasi penelitian ini dihadiri Kepala Pusat Studi Undiknas, Dr. Anak Agung Ayu Ngurah Tini Rusmini Gorda, Ketua Tim Peneliti IGN Widya Hadi Saputra, Bendesa Desa Adat Kuta I Wayan Wasista, Ketua Badan Pengelola Pantai Jerman, Jero Wayan Astika, Armytanti Hanum Kasmito dari Coca-Cola Europacific Partners Indonesia, PHRI, dan BEDO.

Ketua Tim Peneliti Undiknas Denpasar, IGN Widya Hadi Saputra menjelaskan kondisi existing Pantai Jerman sebagai daerah wisata mampu mendorong serta menciptakan usaha ekonomi kreatif, dirasa sangat potensial bukan hanya bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi desa namun juga dalam upaya untuk mempertahankan nilai-nilai budaya lokal.

"Maka, sangat penting untuk menggali ide kreatif masyarakat melalui partisipasi aktif dengan dukungan dari pemerintah daerah dan stakeholder lainnya dalam menjaga dan mengembangkan objek wisata Pantai Jerman sebagai daerah wisata berkelanjutan dan ramah keluarga," kata Hadi Saputra.

Menurut Hadi Saputra, setelah melihat potensi Pantai Jerman bisa dikembangkan kerja sama pentahelix dari pemerintah, akademisi, stakeholder dari dunia industri tentu juga media dan partisipasi masyarakat agar nanti bisa mengembangkan Pantai Jerman menjadi sebuah kawasan wisata yang ramah untuk keluarga dan juga berbasis masyarakat.

Lebih jauh Hadi Saputra menerangkan bahwa hasil penelitian dan kajian yang telah dilakukan Tim Peneliti Undiknas pada Pantai Jerman bertujuan menyusun baseline studi terhadap potensi obyek dan daya tarik wisata serta kesiapan partisipasi masyarakat dalam model pengembangan pariwisata berkelanjutan serta bentuk kerjasama dengan stakeholder terkait, dan melakukan penguatan kelembagaan dan pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan objek wisata.

"Termasuk didalamnya strategi pengembangan kawasan Pantai Jerman sebagai daerah wisata berbasis masyarakat dan ramah keluarga," terangnya.

Hadi Saputra menyampaikan Pantai Jerman memiliki history bernama Pantai Jerman karena dulu pada pembangunan Bandara Ngurah Rai, orang Jerman sebagai engineer untuk membangun bandara terbesar di Bali ini bermukim di kawasan tersebut.

“Pantai Jerman ini telah mencetak rekor Muri cak perempuan, potensi lobster, nelayan lokal yang mengantar wisatawan surfing, hingga panorama sunset,” sebutnya.

Dalam kesempatan ini, Ketua Badan Pengelola Pantai Jerman, Jero Wayan Astika menyampaikan terima kasihnya atas Mapping Pantai Jerman oleh Pusat Studi Undiknas beserta tim. Pantai Jerman terus berupaya menyuguhkan pelayanan terbaik kepada pengunjung termasuk turis mancanegara. Termasuk adanya Festival Pantai Jerman, yang diharapkan dapat menjadi daya tarik wisatawan ke Pantai Jerman.

"Pihak pengelola (Pantai Jerman) berencana membuat kecak perempuan yang dikemas menjadi sebuah pertunjukan," katanya.

Sesuai dengan rekomendasi dari kajian yang dilakukan Tim Peneliti Undiknas agar dibuatkan sejarah mengapa dinamakan Pantai Jerman, Jero Wayan Astika mengaku sedang dilakukan pihak pengelola Pantai Jerman.

“Kita akan bersurat ke Konsulat Jerman di Bali agar kedepan bisa melakukan pertukaran budaya. Mungkin kebudayaan Jerman bisa pentas di pantai kolaborasi dengan kebudayaan Bali,” ungkap Jero Wayan Astika.

Kajian dan penelitian Tim Peneliti Undiknas pada Pantai Jerman mendapat apresiasi dari Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Pemerintah Kabupaten Badung, Ida Bagus Gede Arjana. Menurutnya, kajian Undiknas bersama tim dengan metode analisis Swatch tentang Pantai Jerman yang ramah keluarga sangat luar biasa sehingga kajian ini menjadi kekuatan potensi bagi pengelola untuk mengambil peluang, sehingga Pantai Jerman bisa berkembang lebih baik dan maju.

Ida Bagus Gede Arjana mengakui, untuk menata kawasan Pantai Jerman diperlukan kajian komprehensif agar mewujudkan obyek wisata yang dapat memberi kepuasan pelayanan kepada pengunjung. Apalagi Pantai Jerman dari namanya sangar unik untuk memikat wisatawan datang sehingga memerlukan tampilan yang mampu memberi pelayanan nyaman kepada pengunjung.

"Kajian ini akan menjadi acuan dalam menyusun regulasi, khususnya terkait sikap ramah keluarga. Kajian ini akan sangat bermanfaat baik bagi lembaga pengelola, SDM, dan masyarakat sehingga mendapat manfaat terutama UMKM," terangnya.(BB).