Jembrana Siap Gelar Pemilu Damai 2024, Kapolres Tegaskan Pemilu Bukan Perang

  10 Oktober 2023 POLITIK Jembrana

Ket poto : Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Jembrana. Deklarasi Damai Doa Bersama yang diadakan oleh Polres Jembrana menjelang Pemilu 2024 kali ini mengambil tempat di Center stage Pura Jagatnatha, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana dimeriahkan pementasan Lawak Clekontong Mas dan artis lokal Jembrana.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Bupati I Nengah Tamba dan Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna, Forkopimda Kabupaten Jembrana serta Ketua KPU, Ketua Bawaslu Jembrana dan seluruh ketua partai politik dan juga para caleg yang lolos.

Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana mengatakan, mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan Pemilu Tahun 2024 yang damai, jujur, dan adil.

"Kita boleh tenggelam dalam eforia pesta demokrasi, tapi jangan lupa bahwa saat ketika pestanya selesai, banyak yang harus bereskan. Siapapun yang menang, maka membangun wilayah yang dipimpin adalah tugas bersama. Bukan dengan perpecahan, melainkan dengan persatuan," kata Juliana.

Juliana juga meminta seluruh pihak untuk mematuhi aturan dan hukum yang berlaku dalam pelaksanaan Pemilu Tahun 2024.

"Pemilu bukanlah perang politik, tetapi harus diartikan sebagai konsolidasi politik. Jika narasi pemilu damai jarang dimunculkan ke tengah-tengah masyarakat, mungkin saja nanti bisa terjadi ketidakstabilan," ujarnya.

Menurutnya, pemilu yang damai tidak hanya terjadi di hari H, tetapi juga selama proses kampanye dan pasca-pemilu. “Mari kita ciptakan Pemilu yang damai dan kondusif sesuai dengan tema pemilu tahun 2024 yaitu pemilu sarana integrasi bangsa," tutup Juliana.

Dalam deklarasi damai yang dibacakan oleh siswi SMPN 1 Negara, seluruh pihak yang hadir menyatakan komitmennya untuk mewujudkan Pemilu Tahun 2024 yang damai, jujur, dan adil.

Acara ini juga dimeriahkan dengan pembacaan puisi dari SMPN 1 Negara yang berjudul "Seikat Bunga di Pesta Demokrasi" dan doa lintas agama yang diwakili oleh perwakilan agama Hindu, Islam, Kristen, Katolik, Budha, dan Konghucu. (BB)