Israel Effect! Bali Batal Tuan Rumah World Beach Games 2023, Gubernur Koster Dihujat Netizen, Agung Manik Danendra AMD: Kok Tidak Ada Anggaran? Memalukan!

  05 Juli 2023 OPINI Denpasar

Foto: Tokoh Publik Bali Agung Manik Danendra AMD (kiri), Gubernur Bali Wayan Koster (kanan).

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Belum reda kekecewaan dan kemarahan masyarakat Indonesia, khususnya juga masyarakat Bali dan para pecinta olahraga sepak bola kepada Gubernur Bali Wayan Koster akibat ulahnya yang menolak Timnas Israel hingga berujung Bali dan Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, kini kekecewaan dan kemarahan publik kembali terpantik ibarat kobaran api yang tersiram bensin.

Pasalnya Bali mundur sebagai tuan rumah World Beach Games 2023 yang rencananya digelar pada 5-12 Agustus mendatang. Mata publik pun langsung tertuju kepada Gubernur Koster dan banyak pernyataan muncul kenapa sampai Bali batal lagi menjadi tuan rumah dalam event olahraga bertaraf internasional yang rencananya akan diikuti sekitar lebih dari 1.200 atlet dari lebih dari 100 negara di dunia ini.

Bullyan dan hujatan para warganet atau netizen pun kembali meledak di media sosial mempertanyakan apakah pembatalan ini lagi-lagi ulah Gubernur Koster yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini walaupun narasi dan alibi yang muncul ke publik adalah karena alasan tidak adanya anggaran pemerintah.

“Batal lagi Bali jadi tuan rumah event besar. Apakah ini gara-gara Israel Effect dan ditolak lagi oleh Pak Gubernur ya? Jadi deh kita dua kali kena prank,” kata salah satu netizen.

“Harusnya Bapak Gubernur Koster sebagai pemimpin di Bali bertanggung jawab dan memperjuangkan World Beach Games ini. Atau jangan-jangan sebenarnya Pak Gubernur yang menolak tapi pake alibi tidak ada anggaran pemerintah?,” komentar salah satu netizen.

Kritikan pedas juga datang Tokoh Publik Bali Agung Manik Danendra AMD mengaku sangat terkejut bercampur kecewa dengan adanya kabar tiba-tiba Bali mundur sebagai tuan rumah World Beach Games 2023 yang rencananya akan diikuti sekitar lebih dari 1.200 atlet dari lebih dari 100 negara di dunia ini. Padahal gelaran dunia tersebut tinggal sebulan lagi dan ibaratnya sudah di depan mata, sama seperti batalnya Piala Dunia U-20 akibat ulah Gubernur Bali Wayan Koster di hari-hari jelang agenda puncak.

Alasan mundur dan batalnya Bali sebagai tuan rumah pun masih “saru-saru gremeng” alias tidak jelas hanya dalam berbagai pemberitaan disebut karena masalah anggaran dari pemerintah. “Ini sangat aneh. Masalah anggaran kok Bali bisa mundur ya? Kok Dibilang tidak ada anggaran? Masak sih karena anggaran jadi mundur dan batal? Jangan sampai karena ada tekanan politik dari penguasa,” kata Agung Manik Danendra AMD yang digadang-gadang sebagai Calon Gubernur Bali pada Pilgub Bali 2024 ini saat dihubungi wartawan Rabu pagi 5 Juli 2023 beberapa jam setelah berita Bali mundur sebagai tuan rumah World Beach Games 2023 menjadi viral dan ramai diperbincangkan netizen.

Sebagai bagian dari masyarakat Bali dan juga pecinta olahraga, Agung Manik Danendra AMD pun mengaku kecewa berat dengan batalnya World Beach Games 2023 digelar di Pulau Dewata Bali. Ini seperti blunder, sangat memalukan Bali di mata dunia internasional dan ibarat pepatah “keledai jatuh ke lubang yang sama” pasca Bali, Indonesia juga batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 karena gaduh penolakan Gubernur Bali Wayan Koster terhadap Timnas Israel sehingga berujung FIFA membatalkan status tuan rumah Indonesia dan memindahkan ajang Piala Dunia U-20 ke Argentina sebagai tuan rumah.

“Iya kecewa berat lah dan malu kita di mata dunia internasional,”sebut Agung Manik Danendra AMD yang saat dihubungi dirinya sedang berada di Sekretariat Kantor AMD Center yang beralamat di Jalan Letda Tantular Nomor 1 Renon, Denpasar.

Tokoh Milenial Bali bernama lengkap Dr. Anak Agung Ngurah Manik Danendra, S.H., M.H., M.Kn., dan tokoh sentral Puri Tegal Denpasar Pemecutan yang digadang-gadang sebagai Calon Gubernur Bali pada Pilgub Bali 2024 ini juga mengaku tidak habis pikir dengan alasan tidak turunnya anggaran dari pemerintah untuk penyelenggaraan World Beach Games 2023. Sebab event olahraga dunia ini sudah sejak lama direncanakan.

Agung Manik Danendra AMD yang dikenal sebagai tokoh yang lahir dari keluarga Puri yang dekat dengan semua lapisan masyarakat dan Cucunda tokoh legenda dua jaman I Gusti Ngurah Oka Pugur Pemecutan mengatakan bahwa pemerintah pusat sudah memberikan lampu hijau.

Termasuk Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo turun langsung memastikan keberlangsungan event ini karena ada kekhawatiran ditolak oleh Gubernur Koster ketika ada kontingen Israel di ajang ini. Lalu kenapa tiba-tiba diklaim tidak ada anggarannya dan Bali diajukan batal sebagai tuan rumah?

“Pembatalan ini agak aneh ya, apalagi karena masalah anggaran yang tidak turun katanya. Ini ajang dunia kok bisa sesuatu yang sudah dipersiapkan begitu lama, malah mendadak batal karena anggaran? Jangan sampai ini preseden buruk di dalam dunia olahraga kita ke depannya. Sudah disiapkan lama eh kena prank batal dengan alasan politis. Malu kita, apa kata dunia?” sebut tokoh yang tidak suka pamer, low profile dan gemar berbagi, membantu pembangunan pura di nusantara hingga viral dengan sebutan The Real Sultan Dermawan Bali ini.

Agung Manik Danendra AMD yang merupakan putra dari tokoh pendidikan Bali, Ayahandanya adalah pejuang kemerdekaan RI sebagai Ketua Legium garis depan dengan mendapatkan bintang gelar kehormatan dari Presiden Soeharto ini juga dikenal tidak henti-hentinya mensupport Bali bergerak maju dalam segala bidang termasuk dunia olahraga, kreativitas anak-anak generasi Z dan milenial hingga memberdayakan UMKM.

“Jadi sebagai insan olahraga dan masyarakat Bali tentu kita sangat sedih dengan batalnya World Beach Games 2023 di Bali. Mimpi atlet-atlet kita untuk bisa berpretasi internasional juga terkubur. Semoga ini jadi pelajaran berharga bagi pemimpin Bali agar mulat sarira, jangan bengkung, tidak mendengar aspirasi dan suara rakyat,” pungkas yang dinilai sebagai sosok yang tepat memimpin Bali, dan sosok yang paling berani nindihin jagat Bali.

Tokoh masyarakat Bali lainnya dan termasuk para warganet atau netizen sependapat dengan tokoh publik Agung Manik Danendra AMD. Mereka menyayangkan batalnya event dunia ini dan masalah anggaran tidak pas dipakai alasan batalnya Bali sebagai tuan rumah World Beach Games 2023. Yang lebih mengherankan lagi Gubernur Koster membiarkan begitu saja batalnya event dunia ini yang tentu sangat mencoreng citra Bali serta juga merugikan pariwisata dan perekonomian Bali.

“Itu proyek-proyek mercusuar Pak Gubernur Koster di Bali yang banyak mangkrak itu gimana anggarannya kok cepet turun? Proyek nggak jelas lagi. Kalau World Beach Games ini program olahraga mendatangkan banyak manfaat untuk masyarakat Bali dan pariwisata Bali kok tidak diperjuangkan,” kata salah satu tokoh Bali.

Tokoh Puri Anom Tabanan Anak Agung Ngurah Panji Astika juga mengaku prihatin dan kecewa dengan batalnya Bali sebagai tuan rumah World Beach Games 2023 yang pelaksanaannya sudah di depan mata tapi kini malah berakhir tragis. “Sebagai masyarakat Bali kita ikut prihatin dan ikut malu juga. Bagaimanapun komitmen itu harus dijaga. Ini komitmen negara lho. Ini tanggung jawab KOI yang mengatasnamakan negara, bukan perusahaan pribadi dan juga tanggung jawab Pemprov Bali dalam hal ini Bapak Gubernur karena kita sudah menyatakan siap sebagai tuan rumah,” ujar Panji Astika.

Tokoh Bali yang pernah maju sebagai Calon Bupati Tabanan pada Pilkada Tabanan 2020 ini menilai batalnya event olahraga dunia ini bakal menjadi preseden buruk dan stigma negatif bagi Bali karena dalam beberapa bulan ini sudah dua event olahraga besar batal digelar di Bali yakni Piala Dunia U-20 dan World Beach Games 2023 ini. Dirinya pun mencium kentalnya aroma kepentingan politik dalam batalnya event tersebut.

“Ini menjadi stigma negatif. Dua event batal karena urusan politik. Piala Dunia U20 batal karena Pak Gubernur Bali menolak Timnas Israel. Lalu kalau ANOC World Beach Games 2023 Pak Gubernur kan sudah membuat alibi di bulan April menyatakan mendukung tapi dukungannya itu seperti apa kalau akhirnya batal begini? Apakah ada unsur trade politik?,” ujarnya.

Dia pun mengaku tidak habis pikir dengan dalih tidak adanya dukungan anggaran pemerintah. Lalu yang menjadi pertanyaan publik juga yang tidak memberikan dukungan anggaran ini pemerintah pusat atau Pemprov Bali atas perintah Gubernur Koster.

“Kok bisa dibilang tidak ada anggaran? Kegiatan pemerintah kan sudah dianggarkan setahun sebelumnya. Dan ini satu bulan sebelum acara. Lalu kalau benar tidak ada anggarannya dari pemerintah ini yang mana tidak ada, pemerintah pusat atau pemerintah Bali? Ini masih gelap, saru gremeng. Jangan sampai ini bias, jadi masalah politik kemana-mana,” kata Panji Astika.

“Jangan-jangan Piala Dunia U-17 nanti batal lagi, alasannya anggaran lagi. Ini jadi stigma negatif dan sangat buruk untuk Bali dan Indonesia,” pungkas pria yang juga bakal caleg DPRD Bali dari Dapil Tabanan dari Partai Gerindra ini.

Sepertinya diberitakan, mundurnya Bali sebagai tuan rumah World Beach Games 2023 diumumkan oleh Association of National Olympic Committees (ANOC) lewat situs resmi mereka, Selasa (4/7/2023) malam WIB. ANOC adalah organisasi yang membawahi Komite Olimpiade dari 206 negara.

ANOC memastikan World Games 2023 batal digelar dampak dari mundurnya Bali jadi tuan rumah. Mereka menilai mustahil mencari negara tuan rumah baru dengan hanya berjarak satu bulan dari tanggal pelaksanaan ajang ini.

"Sangat mengejutkan dan sangat mengecewakan ANOC mengetahui bahwa Komite Olimpiade Indonesia (KOI) telah menarik diri dari komitmennya untuk menjadi tuan rumah ANOC World Beach Games dan ANOC General Assembly pada Agustus 2023," bunyi pernyataan ANOC.

ANOC juga mengungkap alasan mundurnya Bali menjadi tuan rumah World Beach Games 2023. Komite Olimpiade Indonesia (KOI) mengambil keputusan Bali mundur dari tuan rumah karena masalah anggaran yang tidak turun dari pemerintah.

"KOI menyatakan keputusan itu diambil setelah anggaran tidak dikeluarkan oleh pemerintah dan tidak ada waktu lagi untuk menyelenggarakan ajang ini. ANOC sangat kecewa dengan tindakan KOI yang akan membuat atlet dari 100 NOC yang memenuhi syarat tidak dapat memenuhi ambisinya untuk berlaga di ajang ini," ungkap ANOC.

Di sisi lain dukungan terus berdatangan kepada Agung Manik Danendra AMD untuk terus konsisten menyuarakan suara rakyat dan memperjuangkan kepentingan masyarakat Bali. Selama ini AMD memang terus melakukan kritik terhadap kebijakan Gubernur Koster dan memberikan berbagai masukan yang pro rakyat seperti dana proyek mercusuar Gubernur Koster mestinya dibawa ke program bantuan dana bergulir UMKM melalui LPD, penguatan koperasi rakyat, mengoptimalkan uang bantuan Desa Adat/Desa Pekraman di Bali, dan banyak hal yang dapat dilakukan dengan uang sebanyak itu.

Tokoh yang tidak suka pamer, low profile dan gemar berbagi, membantu pembangunan pura di nusantara hingga viral dengan sebutan The Real Sultan Dermawan Bali ini juga menyayangkan dibatalkannya proyek Bandara Udara Bali Utara dan malahan justru Gubernur Koster mengeruk bukit untuk proyek Mercusuar Turyapada.

Berkat konsisten memperjuangkan hak rakyat Bali dengan berbagai aksi nyatanya dan juga sumbangsihnya kepada Rakyat Bali dengan tagline “AMD Milik Kita: Bersama Mewujudkan Pembangunan Bali yang Pro Kemakmuran Rakyat” ini, maka tidak heran Agung Manik Danendra AMD terus mendapatkan dukungan publik termasuk dukungan terus menggelinding bak bola salju terhadap rencana gugatan Rp 22 Triliun terhadap Gubernur Koster jika berani menerbitkan Perda Larangan Mendaki Seluruh Gunung di Bali. Bahkan dukungan untuk AMD sebagai Gubernur Bali juga terus bergulir.(BB).