Ida Pedanda 'Lebar' Saat Muput, Desa Pakraman Munduk Anggrek Kaja Minta Maaf ke Grya

  09 April 2018 OPINI Jembrana

istimewa

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. 'Lebar' atau wafatnya Ida Pedanda Gede Oka Sidanta dari Grya Megati Taman Sari, Banjar Tibusambi, Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, Jembrana karena tertimpa cabah kayu Pule, Sabtu (7/4) lalu, menyisakan duka mendalam dikalangan Umat Hindu di Jembrana.
 
 
Upacara Pelebon Ida Pedanda pun telah ditentukan, yakni pada Jumat 27 April 2018 mendatang dengan diawali prosesi Nyiraman pada hari Minggu, 15 April dan Mukur pada Senin, 30 April 2018 mendatang (bukan majar-ajar pada tanggal ini).
 
 
Prosesi Pelebon Ida Pedanda dipastikan diikuti oleh braya, sisya (warga) dan Krama Desa Pakraman Yehembang Kangin serta Krama Desa Pakraman Munduk Anggrek Kaja.
 
 
Bahkan informasi yang diperoleh Desa Pakraman Munduk Anggrek Kaja melalui bendesanya juga telah meminta maaf atas kejadian tersebut yang mengakibatkan Ida Pedanda wafat.
 
 
“Desa Pakraman Munduk Anggrek Kaja juga telah meminta maaf ke Grya dan telah membawa banten Guru Piduka ke Grya. Mereka minta maaf karena merasa bersalah atas musibah tersebut. Kami dari keluarga juga telah mengikhlaskan kepergian beliau,” ujar Ida Kade Murdani, putri dari Ida Pedanda, Senin (9/4/2018).
 
 
Sebelumnya, Ida Pedanda Oka Sidanta (60) lebar atau wafat tertimpa pohon Pule saat muput ritual nuhur taru bahan tapel (topeng) Barong dan Rangda, Tapakan Ida Betara Sesuhanan Pura Puseh Desa Pakraman Munduk Anggrek Kaja, Banjar Munduk Anggrek Kaja, Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Sabtu (7/4) lalu.(BB)