HIlangkan Aura Mistis!! Desa Tegal Badeng Barat Berencana Bongkar Kuburan Eks PKI untuk Diaben

  11 Desember 2017 OPINI Jembrana

baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Desa Tegal Badeng Barat (TBB) berencana akan membongkar kuburan masal eks anggota PKI yang ada di wilayahnya. Rencana pembongkaran ini akan dilaksanakan sekitar pertengahan tahun 2018 mendatang.
 
Bendesa Pakraman TBB I Ketut Tirta dikonfirmasi, Senin (11/12) siang mengatakan, rencana pembongkaran kuburan masal eks anggota PKI di wilayahnya telah menjadi kesepakatan antara desa pakraman dengan desa dinas setempat.
 
Pembokaran tersebut dilakukan di lima titik sumur tua yang ada tiga banjar desa tersebut. masing-masing di Banjar Anyar terdapat dua sumur tua, di Banjar Tengah ada satu sumur tua dan di Banjar Puana terdapat dua sumur tua.
 
 
Di lima titik sumur tua tersebut menurut Tirta, diperkirakan ada sekitar 25 sampai 30 eks anggota PKI yang dikubur secara masal dan seluruhnya atas sepengatahuannya belum diaben.
 
Langkah pembongkaran tersebut dilakukan guna membersihkan desa dari aura mistis atau cuntaka lantaran terdapat jasad manusia yang dikubur tanpa prosesi upacara apapun.
 
“Kami akan menggelar upacara pengabenan, yakni dengan membakar tulang belulang eks anggota PKI tersebut di setra (kuburan) kemudian dilebur di segara (laut) sebagaimana layaknya upacara pengabenan,” terangnya, Senin (11/12/2017).
 
 
 
Setelah dilaksanakannya “pengrarungan di segara (debu tulang belulang dihanyutkan ke laut), prosesi upacara selanjutnya akan diserahkan kepada pihak keluarga masing-masing. Namun jika ada yang tidak mempunyai keluarga atau keluargannya tidak mampu maka upacarannya akan diambil alih oleh pihak desa.
 
Lanjut Tirta, eks anggota PKI yang dikubur secara masal di desanya tersebut tidak seluruhnya berasal dari Desa TBB, melainkan ada pula dari Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo dan dari Negara.
 
Menurut Tirta, disamping melaksanakan upacara pengabenan terhadap eks anggota PKI tersebut, desa juga akan menggelar upacara “Pecaruan Manca Kelud” untuk membersihkan desa dari cuntaka, leteh atau aroma magis yang negatif.
 
 
“Mengenai pembiayaan kegiatan dan upacara ini sepenuhnya dibiayai oleh desa dinas, sekitar tiga ratus juta rupiah. Mungkin anggarannya bisa lebih dari itu, nanti disundul dari dana-dana donatur, ” ujarnya.
 
Pihaknya berharap dengan dilaksanakannya prosesi ritual ibi segala kotor, cuntaka atau aroma magis yang ada di desanya bisa hilang dan warga desa bisa tenang beraktivitas serta perekonomian bisa bangkit.
 
“Selama ini di desa kami sering ada kejadian-kejadian aneh, termasuk banyak wong samar berkeliaran. Jika wong samar itu muncul pasti ada warga yang kecelakaan di perempatan jalan. Semoga ini tidak terjadi lagi,” tutupnya.(BB)