‎(Dinilai Lembek Selesaikan Masalah Angkutan)

Gubernur Pastika Diminta Copot Kepala Dinas Perhubungan Bali

  03 Agustus 2016 PERISTIWA Denpasar

google.com/image

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Denpasar. Kepala Biro Angkutan Sewa Organda Badung, Wayan Suata menyampaikan kritik pedas kepada kebijakan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika terkait masalah transportasi. 

 

Selain mengkritik orang nomer satu di Bali itu, Suata juga berharap Gubernur Bali mencopot Ketut Artika dari jabatan Kadishub Bali yang dinilai lembek menyelesaikan masalah angkutan di Bali.

 

Adapun alasan Suata menampar kebijakan Gubernur Pastika, menurut Suata karena Pastika dianggap penyebab dari kegaduhan yang terjadi ditubuh sopir angkutan di Bali. Kebijakan Gubernur Pastika, ucap Suata, telah memicu munculnya ego sektoral sopir pangkalan yang sudah berani menilang angkutan online tanpa ijin.

 

"Gubernur Bali sempat mengatakan melarang masyarakat untuk tidak alergi terhadap perkembangan teknologi. Bahkan sekarang melarang angkutan online dengan SK Gubernur. Itulah yang membuat kegaduhan antar sopir selama ini. Driver pangkalan sudah mulai berani menilang, bahkan di canggu sopir saya ditilang dengan menyita Sim Umum, STNK. Bahkan merampas handphone milik anak buah saya, apa ada kewenangan seperti itu?," selorohnya saat di temui di Denpasar, Rabu (3/8/2016).

 

Ketua Asosiasi Sopir Angkutan Pariwisata Freelance Bali (ASAPFB) itu juga menyentil langkah Dishub Bali yang berwenang dalam penindakan angkutan yang tidak berijin dan tidak sesuai dengan tugasnya ternyata masih banyak angkutan online tanpa ijin diberikan beroperasi, sedangkan yang berijin ditindak tegas. 

 

"Dinas Perhubungan seharusnya menindak tegas ratusan mobil tak berijin di Airport Ngurah Rai, seperti kendaraan yang bernaung di bawah Koperasi Lintas Dewata. Kadis perhubungan yang tidak becus melaksanakan pekerjaan dengan baik," sentilnya.

 

Suata memberi saran Dishub Bali untuk mengundang pengusaha yang memiliki ijin disetiap rapat konsolidasi agar ada keseimbangan antara yang tidak berijin dan yang berijin. 

 

Diakhir pertemuan, Suata menjelaskan jika perseteruan antar pengurus Organda Bali yang sebelumnya mengalami perpecahan akibat dari polemik angkutan online di Bali kini mulai meredam. Pasalnya, Suata mengklarifikasi dan meminta maaf atas kejadian yang mengakibatkan konflik antar pengurus organisasi yang membidangi transportasi. 

 

Setelah secara jantan mengakui kesalahannya, Suata kini justru menginginkan ditubuh Organda Bali satu suara dan bersatu lagi baik dari DPP, DPD maupun DPC. 

 

"Intinya saya meminta maaf kepada DPC, DPD maupun DPP Organda yang selama ini terpecah. Saya menginginkan Organda kembali bersatu lagi dan tidak ada konflik lagi terkait angkutan yang ada di Bali," pinta Suata 

 

Ia juga menegaskan bahwa kini ditubuh Organda Bali kompak dan sepakat mengurusi masalah angkutan di Bali secara bersama-sama, termasuk menyangkut angkutan online yang kini menuai kontroversi.

 

"Selama ini konflik yang terjadi akibat miss komunikasi kita di Organda. Klarifikasi dan persamaan persepsi ini juga sudah disampaikan sebelumnya saat rapat pleno Organda Bali di Kantor Hino Denpasar," tandasnya.(BB).