Geger, Bayi dalam Kardus Berisi Uang Rp200 ribu di Singaraja

  09 Januari 2019 PERISTIWA Buleleng

berbagai sumber

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Buleleng. Warga kota Singaraja digegerkan adanya temuan bayi dalam kardus, Rabu (9/1) didepan pagar Tempat Penitipan Anak (TPA) Lilahita jalan Parikesit, Kelurahan Banjar Tegal, Singaraja Buleleng.
 
 
Sontak adanya temuan bayi ini membuat warga berdatangan menuju lokasi begitu ramai viral tersebar di medsos.
 
Made Arsana (57) bersama istrinya Nyoman Garneli (54) yang kali pertama menemukan bayi malang tersebut mengatakan saat ditemukan kondisi bayi masih berlumuran darah dan tali pusar melilit pada dada hingga ke leher.
 
Bayi berjenis kelamin laki-laki itu ditemukan dalam kotak kardus terbungkus kain motif batik yang didalamnya terselip dua lembar uang Rp100 ribu.
 
"Saat itu saya sedang jogging olahraga pagi. Saya kaget liat ada bayi di dalam kardus, lstri saya langsung teriak," aku Arsana.
 
Warga kemudian melaporkan temuan bayi itu ke Polsek Kota Singaraja dan lanjut mengevakuasi ke Rumah Sakit (RS) Kertha Usada Singaraja.
 
Kepala Satuan Pengawas Internal (SPI) RS Kertha Usada Singaraja, dr.Merry Putriani, saat dikonfirmasi, mengatakan kondisi bayi tersebut masih sehat.
 
“Kondisinya masih bagus, minumnya juga bagus. Reflek hisapnya bagus. Intinya sehat kondisi bayinya,” kata dr.Merry.
 
Lanjutnya dari hasil pemeriksaan medis, bayi berjenis kelamin laki-laki itu dengan bobot atau berat 3.300 gram (3,3 kilogram) dan panjang 52 cm diduga dibuang setelah dilahirkan setengah jam sebelum ditemukan.
 
“Ketika pertama kami periksa,ari-ari sudah dipotong. Lehernya waktu itu masih nekuk, tali pusarnya panjang sekali dibelitkan di leher, jadi tidak ada pendarahan. Mekonium (berak, red) dan darahnya masih fresh. Kami duga dibuang, sekitar 30 menit dari saat dilahirkan,”bebernya.
 
Kendati kondisi bayi sehat, namun pihaknya mengaku belum dapat memastikan hingga kapan bayi tersebut di titipkan di RS Kertha Usadha.
 
Ia juga mengaku masih akan melakukan koordinasi dengan aparat terkait setelah kesehatan bayi benar-benar stabil.
 
 
”Saat ini kami masih menunggu koordinasi dengan kepolisian.Yang jelas sudah ada permintaan adopsi dari penemu pertama yakni ibu Garneli yang kebetulan tidak punya anak laki-laki. Tapi untuk proses adopsi kan harus tetap ikuti aturan yang ada,” jelasnya.
 
Sementara itu pihak Reskrim Polsek Kota Singaraja langsung melakukan penyelidikan terutama mencari ibu kandung dari bayi yang dibuang itu.
 
"Kami sudah turunkan tim untuk melakukan penyelidikan termasuk mengumpulkan barang bukti dan meminta keterangan beberapa saksi. Kami berharap agar secepatnya ibu kandung orang yang diduga membuang bayi itu ditemukan,” demikian Kapolsek Kota Singaraja, Kompol. AA. Wiranata Kusuma, seijin Kapolres Buleleng AKBP Suratno.(BB)