Facebook Akhirnya Minta Maaf Setelah Larang Iklan Orang Gemuk

  26 Mei 2016 PERISTIWA Nasional

Theverge

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Nasional. Facebook akhirnya meminta maaf setelah sempat menolak untuk memasang iklan yang menampilkan seorang model berperawakan gemuk dan mengenakan bikini, Tess Holliday.
 
Perusahaan jejaring sosial itu mengatakan kepada BBC bahwa pihaknya telah membuat sebuah kesalahan dan kini mereka sudah menyetujui dimuatnya foto tersebut.
 
BBC melansir, kelompok feminis Australia Cherchez La Femme menyatakan kemarahannya setelah Facebook menolak iklan mereka untuk sebuah acara yang dirancang untuk mempromosikan hal-hal positif yang berkaitan dengan tubuh manusia.
 
Awalnya perusahaan jejaring sosial itu mengatakan kepada mereka bahwa iklan tersebut "menggambarkan tubuh ... dengan cara yang tidak diinginkan".
 
Meski acara yang dimuat di laman tersebut tidak dicabut, namun iklan untuk mempromosikannya tidak disetujui.
 
"Iklan-iklan seperti ini tidak diterima karena membuat para pembaca merasa buruk tentang dirinya sendiri," demikian respon dari tim bagian periklanan di Facebook.
 
Penyelenggara acara kemudian menanggapi tim iklan Facebook dengan membagikan pernyataan tersebut dalam laman mereka.
 
Mereka juga menyebutkan akan lebih tepat jika iklan yang dipilih adalah foto seseorang yang tengah 'berjalan atau naik sepeda.''
 
"Tim kami memproses jutaan gambar iklan setiap minggu, jadi kami kadang-kadang melakukan kesalahan," kata seorang juru bicara Facebook.
 
"Agar menjadi jelas, gambar atau foto harus sesuai dengan kebijakan periklanan kami. Kami sekarang telah menyetujui iklan tersebut dan mohon maaf bila ini menimbulkan ketidaknyamanan.
 
Syarat dan ketentuan Facebook menyatakan bahwa foto-foto yang dimuat tidak boleh 'menunjukkan kulit yang terlalu terbuka atau belahan dada.'
 
Jessamy Gleeson, salah seorang produser acara 'Feminism and Fat' yang berbasis di Melbourne, mengatakan kepada BBC bahwa dia sangat marah.
 
"Mereka tidak boleh menjadi polisi yang mengatur tubuh perempuan dengan segala standar kecantikannya," katanya.
 
"Mungkin mereka tengah berusaha untuk turut mengatasi gangguan makan - itu masuk akal - tetapi pada titik tertentu Anda harus mempertimbangkan bahwa kaum perempuan dengan bobot berbeda itu ada di Facebook." (BB/Inilah).