Go Internasional Dukung Perekonomian

Dukung Pariwisata, Viu Angkat Derajat Film Pendek jadi "Tambang Emas"

  12 Oktober 2019 EKONOMI Denpasar

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Ajang Minikino Film Week (MFW)-Bali International Short Film Festival kembali digelar seminggu penuh mulai 5 hingga 12 Oktober. Festival film pendek internasional di tahun kelima yang diinisiasi oleh Minikino ini kali ini memperluas jaringan kerjanya di Asia hingga Eropa.
 
 
Minikino kali menampilkan beberapa program dari Image Forum Festival di Jepang, Clermont-Ferrand International Short Film Festival (Prancis), Tampere Film Festival (Finland) dan juga La Guarimba Film Festival (Italia). Acara Minikino Film Week tahun ini bekerja sama dengan total 12 lokasi yaitu sembilan titik tersebar di beberapa wilayah di Bali yang berfungsi sebagai Micro Cinema dan tiga lokasi lainnya menjadi Pop-Up Cinema. 
 
Direktur Program Minikino Film Week 5 Fransiska Prihadi menyatakan kali ini ada lebih dari 300 film pendek yang tersebar dalam 46 program film pendek. Diantaranya tujuh program tamu, 29 program Internasional, 10 program S-Express 2019, serta 10 program Indonesia Raja 2019. 
 
Program Minikino Film Week tahun ini mempersembahkan karya sutradara Indonesia Lucky Kuswandi yang secara konsisten menampilkan gambaran Indonesia kontemporer dalam medium film pendek. Minikino Film Week juga membuat Short Film Market sebagai salah satu sub-event yang menyediakan fasilitas untuk meeting, berjejaring.
 
Ket Foto: Fransiska Prihadi bersama Myra Suraryo
 
 
"Dan saling mempromosikan aktifitas film pendek, berusaha merangsang interaksi antar profesional dalam produksi, distribusi dan diseminasi film," ucap Fransiska kepada awak media di Mini Hall Rama Indah, Jalan Diponegoro, Denpasar.
 
Hebatnya, kini program yang menjadi agenda rutin tahunan dari Minikino ini didukung oleh platform film digital Viu. Menurut SVP Marketing Viu Myra Suraryo kedepan film pendek diharapkan tidak saja mampu memberi hiburan dengan mengangkat konten lokal ke kancah internasional juga bisa menjadi salah satu tulang punggung perekonomian.
 
"Film pendek kini semakin banyak diminati sehingga ke depan selain bisa memberi nilai tambah ekonomi juga mendukung pariwisata yang tengah dikembangkan di Tanah Air,” katanya.
 
 
 
Myra menegaskan Viu berkomitmen dalam membangun industri perfilman Indonesia dan memberikan dukungan terhadap Festival Film Lokal. Untuk itu, pihaknya mengajak para anak muda membangun kecintaan, keunikan dan kebudayaan Indonesia melalui film yang kini bisa masuk ke kancah panggung dunia.
 
"Dengan 350 kebudayaan dan 350 bahasa yang ada di Indonesia, film pendek yang mengangkat potensi dan keunikan lokal ini sangat prospektif. Bahkan sebenarnya dengan kekayaan itu, kita tidur di atas tambang emas," pungkasnya.(BB).