Ribuan Peserta Sudah Mendaftar

Berhadiah Puluhan Juta, Reuni Alumni SMAN 1 Gianyar Akan Gelar 'Turnamen Ceki Akbar 55'

  22 Juli 2019 SOSIAL & BUDAYA Gianyar

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Gianyar. Untuk menyambut HUT ke-55 SMAN 1 Gianyar, alumni angkatan 91 SMAN 1 Gianyar menggelar 'Turnamen Ceki Akbar 55' yang akan berlangsung 27 Juli 2019 di Gedung Balai Budaya Gianyar. Ajang sosialisasi turnamen Ceki sebagai olahraga rekreasi itu menargetkan ribuan peserta.
 
 
"Turnamen ini serangkaian reuni akbar alumni SMAN 1 Gianyar seluruh angkatan sekaligus memperingati Hut ke-55 sekolah. Selain pesertanya sangat banyak dimana sudah 1.000 lebih yang terdaftar," ucap Ketua Panitia Turnamen Ceki Akbar 55 Nyoman Murjana didampingi sejumlah alumni angkatan 91 di antaranya Kaori, Arya Amitaba yang juga menjadi sponsor utama kegiatan ini, serta sejumlah alumni lainnya pada Senin (21/7/2019) di Gianyar.
 
Menurut Murjana, meski peserta begitu banyak, pihaknya tetap membuka kesempatan kepada alumni maupun masyarakat untuk mengikuti turnamen akbar ini. Turnamen ini hadiahnya cukup besar dengan memperebutkan total hadiah uang 19 juta rupiah.
 
"Nanti ada hadiah utama satu unit sepeda motor serta hadiah tabungan Sahabat Kanti sebesar 1 juta kepada juara satu sampai lima dari BPR Kanti. Kita memberi kesempatan kepada seluruh pencinta olahraga dan rekreasi ini untuk turut serta. Apalagi jumlah alumni SMAN 1 Gianyar mencapai belasan ribu," jelasnya.
 
Murjana mengaku peserta lomba nantinya akan berpakaian adat madya Bali, sesuai dengan kearifan lokal. Turnamen ditarget bisa selesai pada sore hari dan nama pemenang bisa langsung diumumkan.
 
 
 
Sementara, salah seorang alumni sekaligus penggagas reuni Made Arya Amitaba menyatakan digelarnya acara ini selain untuk memperkuat paiketan alumni SMAN 1 Gianyar, acara ini juga berkontribusi untuk almamater. 
 
"Ajang ini kita rangkai untuk menggali dana sebagai sumbangsih alumni untuk mendukung kegiatan akademis dan non akademis almamater," kata Amitaba yang dikenal sebagai Dirut Bank Kanti ini.
 
Menurut Amitaba, Ceki adalah warisan leluhur yang dilakukan saat masyarakat Bali magebagan di rumah duka. Jadi digelarnya Turnamen Ceki juga untuk menepis citra negatif bahwa Ceki selalu diidentikkan dengan judi.
 
"Masyarakat yang datang ke rumah duka, biasanya main Ceki untuk menghilangkan rasa kantuk. Hanya saja karena ada taruhan jadinya dibilang judi," terangnya seraya berharap dengan adanya lomba Ceki yang semakin sering diadakan maka kesan judi itu bisa sirna.
 
Amitaba mengungkapkan mungkin tak banyak yang tahu bahwa Ceki masuk didalam FORMI atau Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat sehingga turnamen ini sekaligus ajang sosialisasi Ceki adalah olahraga rekreasi. Untuk itu, didalam olahraga rekreasi ini murni tidak ada unsur judi.
 
 
 
Ia mengakui antusiasme masyarakat untuk mengikuti turnamen ini cukup tinggi. Apalagi permainan Ceki memang cukup familiar dan digemari masyarakat di Bali.
 
"Hingga saat ini pendaftaran masih kami buka. Saya harapkan masyarakat bisa berparitipasi karena hasil dari turnamen ini akan kami donasikan kepada almamater (SMAN 1 Gianyar) untuk peningkatan sarana prasarana sekolah," pinta Amitaba.
 
Adapun teknis atau sistem dari turnamen Ceki ini hampir sama dengan permainan ceki biasanya. Di tiap meja akan ada 5 orang pemain. Peserta yang memperoleh nilai tertinggi, maka dialah yang keluar sebagai pemenang untuk selanjutnya melaju ke babak berikutnya hingga ke partai final.
 
"Bagi yang ingin ikut bisa daftar di BPR Kanti. Nanti pas lomba peserta wajib memakai pakaian adat madya," imbau Amitaba mengakhiri.(BB).