Banjir Bandang Terjang Jembatan Darurat, Warga Gelar Kembali Terisolir

  24 Oktober 2022 PERISTIWA Jembrana

Ket poto: situasi banjir bandang di Sungai Gelar

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Jembrana. Setelah sempat cuaca cerah menghiasi Banjar palunganbatu, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana beberapa hari, kini hujan lebat kembali mengguyur hutan Banjar Palunganbatu (hutan Gelar) menyebabkan kembali terjadi banjir bandang dan menghantam jembatan darurat yang dibangun warga pada hari Minggu 23 Oktober 2022.

Hujan yang dimulai sekira pukul 14.00 wita tersebut di wilayah hutan Gelar menyebabkan air kemali besar dan berlumpur dan menyebabkan bau tidak sedap. Diduga diwilayah hutan kembali ada tanah lonsor. Sementara jembatan yang dibuat oleh warga yang terbuat dari kayu hilang tanpa bekas dihayutkan oleh banjir bandang.

Seorang warga bernama yang kerap dipanggil Dek Uli menuturkan, hujan di hutan sangat lebat sekira pukul 14.00 wita, kemungkinan lagi ada longsor di hutan yang menyebabkan air warnanya coklat pekat. “Kami tidak mengira hujan lagi, kali ini sangat lebat dan air sungai kembali besar. Jembatan yang kami buat untuk warga diseberang agar bisa menyebrang terutama anak sekolah dibawa banjir,” terangnya.

Dirinya mengira dikarenakan airnya warna kecoklatan pekat dan baunya juga jelek, kemungkinan di hutan lagi terjadi lngsor. “Ini iarnya baru segini besarnya kemungkinan besar akan bertambah dikarenkan di hutan hujannya lebat sekali. Terkait jembatan yang hanyut, renacana kami akan dirikan lagi, masih menunggu keputusan bapak kelian banjar,” jelasnya.

Saat dikonfirmasi awak media Kelian banjar I Made Pernama mengatakan, memang hujan lebat sekali turun di Banjar palunganbatu. Dirinya mengira airnya tidak terlalu besar seperti sekarang sehingga jembatan bisa bertahan. “Sebelumnya saya berharap airnya tidak besar sehingga jembatan darurat tersebut tidak hayut dibawa banjir, akan tetapi situasinya diluar dugaan, airnya semakin besar datang dari hutan dan menghayutkan jembatan darurat,” terangnya.

Hilangnya jembatan darurat untuk para warga yang ada diseberang agar bisa lewat mengantar anak-anaknya sekolah, dirinya mengaku, setelah banjir bandang surut jembatan tersebut harus dibangun kembali. “Jembatan itu harus dibangun kembali, mengingat warga yang terisolir kalau tidak dibangun kasian anak-anak kesekolah. Kita membangun jembatan tersebut kembali mungkin dengan model yang berbeda. Nanti kami rapatkan dulu dengan warga disana. Kalau menunggu bantuan dari pemerintah itu lama,” tutupnya. (BB)