Bali Diguncang Gempa Bulan Maret. Ini Maknanya Berdasarkan Kitab Pelelindon!

  22 Maret 2017 PERISTIWA Denpasar

istimewa

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Warga Bali sekitar pukul 07.10 WITA, pada Rabu (22/3/2017) hari ini dikejutkan dengan guncangan gempa bumi dengan kekuatan 6,4 SR. Bahkan, kerasnya getaran gempa, ternyata juga dirasakan‎ warga di Lombok, NTB dan Banyuwangi, Jawa Timur.
 
 
 
Pulau Bali merupakan kawasan cukup rawan gempa, karena terletak di jalur cincin api (atau ring of fire) pasifik. Ring of Fire menurut wikipedia adalah daerah yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan Samudra Pasifik. 
 
Daerah ini berbentuk seperti tapal kuda dan mencakup wilayah sepanjang 40.000 km. Daerah ini juga sering disebut sebagai sabuk gempa Pasifik. 
 
Sementara, terkait terjadinya gempa bumi yang terjadi dan dirasakan warga pada bulan Maret atau Sasih Ke Sangha, sebagian warga percaya berdasarkan Kitab Pelelindon bahwa Bhatari Uma Mayoga yakni pertanda banyak orang kesusahan, orang desa bertengkar, orang banyak yang menentang Pemerintahan.
 
 
‎Seperti diketahui, BMKG telah melaporkan kejadian gempabumi dengan kekuatan 6,4 SR dengan pusat gempa di laut pada kedalaman 117 km di 23 km Tenggara Kota Denpasar atau 33 km Tenggara Badung Provinsi Bali pada Rabu (22/3/2017) pukul 07.10 WITA.
 
 
Gempa tidak berpotensi tsunami dan posko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menunjukkan bahwa wilayah selatan Bali seperti Kuta, Tabanan, Mataram mengalami guncangan dalam skala intensitas II SIG-BMKG atau III-IV MMI. 
 
Kemudian Banyuwangi, Taliwang, Karangkates, Sawahan, dan Bima dengan skala intensitas I SIG-BMKG (II MMI). Guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan oleh hampir sebagian besar warga di Bali. 
 
 
Di Kota Denpasar masyarakat merasakan guncangan kuat selama 5 detik. Masyarakat berhamburan keluar rumah dan ruangan. Kaca jendela bergetar, mobil bergoyang dan sebagian anak-anak menangis. Gempa dirasakan dua kali dengan guncangan kedua lebih keras.
 
Masyarakat di Kabupaten Badung, Tabanan, Klungkung, Gianyar, Karangasem, Singaraja, Bangli dan Buleleng merasakan guncangan gempa. Belum ada laporan korban jiwa dan kerusakan bangunan akibat gempabumi. BPBD masih melakukan pemantauan dampak gempa.
 
 
 
Sumber gempa berasal dari pertemuan lempeng Hindia Australia dan Lempeng Eurasia. Gempabumi ini termasuk dalam klasifikasi gempa bumi menengah di Zona Benioff, yaitu lajur lempeng tektonik yang sudah mulai menukik. BMKG melaporkan gempa susulan 3,9 SR.(BB).