Arah Kade! Caleg di Jembrana Gunakan Rokok Ilegal untuk Cari Dukungan

  19 Desember 2023 POLITIK Jembrana

Ket poto : Salah satu rokok tanpa pita cukai bergambar caleg di Jembrana

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com – Jembrana. Pemilu 2024 semakin dekat, para calon legislatif (caleg) mulai gencar melakukan kampanye untuk menarik dukungan masyarakat. Namun, ada cara yang tidak biasa dilakukan oleh beberapa caleg di Jembrana, Bali. Mereka menggunakan rokok tanpa pita cukai bergambar wajah mereka untuk mencari dukungan.

Hal ini diketahui dari penuturan seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya. Ia mengaku mendapatkan rokok tersebut dari temannya. Rokok tersebut dibungkus dengan kemasan yang biasa digunakan untuk rokok berpita cukai. Namun, saat dibuka, terdapat gambar wajah caleg DPR RI dan caleg Kabupaten Jembrana di dalamnya.

"Niat saya minta rokok tau-tau rokok bergambar caleg dikasi, saya dikasi 2 bungkus, setelah saya sedot rasanyanya juga seperti rokok bodong yang pernah saya sedot," ujar warga tersebut. Selasa (19/12/2023).

Ia mengaku heran, mengapa para caleg tersebut sampai menggunakan rokok ilegal untuk mencari dukungan. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa mereka tidak bermartabat.

"Bagaimana nanti jadinya kalau mereka sampai naik menjadi wakil rakyat, mencari dukungan menggunakan rokok bodong masyarakat pasti berpikir yang tidak-tidak nantinya, mendingan menggunakan rokok yang resmi itu lebih bermartabat rasanya," ungkapnya.

Terkait hal ini, Kordiv Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Jembrana, Pande Made Ady Muliawan, mengatakan bahwa pihaknya masih harus mengkaji status rokok tersebut.

"Dalam pemahaman kami disebut bahan kampanye, hanya bahan kampanye itu sudah dibatasi di 12 item. Apakah rokok ini masuk dalam kategori makanan/minuman masih harus dikaji. Termasuk pembagian rokok dilakukan oleh siapa, dimana, untuk apa dia memberikan rokok masih harus dilakukan pendalaman terlebih dahulu untuk mencari data dan fakta yang real di lapangan," ucapnya.

Mulyawan mengaku, pihaknya akan segera melakukan penyelidikan jika ada laporan dari masyarakat. "Kami masih menunggu laporan dari masyarakat. Jika ada laporan, kami akan segera melakukan penyelidikan," katanya. (BB)