Antrean Panjang Pemudik Jadi Peluang, Pedagang Dadakan di Gilimanuk Banjir Rezeki

  09 April 2024 EKONOMI Jembrana

Ket poto : warga Kelurahan Gilimanuk berjualan di luar rumahnya saat antrian pemudik

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkya.com - Jembrana - Tradisi tahunan arus mudik yang identik dengan kemacetan kembali menjadi berkah bagi warga Kelurahan Gilimanuk, Jembrana. Sejak H-7 lebaran, mereka berbondong-bondong membuka lapak dadakan untuk meraup keuntungan dari para pemudik yang terjebak antrean panjang menuju Pelabuhan Gilimanuk.

Salah satu pedagang dadakan, Purnawati, mengaku bisa meraup keuntungan hingga Rp800 ribu per hari. Ia menjajakan berbagai makanan ringan, nasi bungkus, dan minuman di depan rumahnya di gang 2, Lingkungan Penginuman. Selain itu, Purnawati juga menyewakan fasilitas toilet dan kamar mandi kepada para pemudik.

"H-7 saya sudah mulai buka jualan depan rumah. Namanya ada peluang iya kita jualan. Kan bisa buat tambahan-tambahan uang pemasukan," ujar Purnawati. Senin (8\4\2024)

Di balik peluang usaha ini, Purnawati juga melihat peluang untuk berbuat baik di bulan Ramadhan. Ia menyediakan makanan berbuka puasa bagi para pemudik yang terjebak antrean panjang.

"Peluang usaha ada, peluang untuk bantu mereka yang mau berbuka puasa juga ada. Karena kan mereka antrenya berjam-jam, dan kalau mobil ya ditinggal untuk pergi cari makanan, takut antrean jalan. Jadi kita paling tidak bisa bantu menyediakan makanan berbuka," tuturnya.

Hal senada juga diungkapkan Ni Ketut Widiarini, pedagang lain di Lingkungan Samiana. Ia mengaku lebih memilih berjualan di depan rumahnya saat ada antrean arus mudik.

"Saya punya warung di lokasi beda, tapi kalau ada mudik saya jualan depan rumah. Lumayan hasilnya dan bisa dekat rumah sambil bergadang," kata Widiarini.

Namun, di balik keuntungan yang didapat, Widiarini mengeluhkan sikap para oknum pemudik yang tidak menjaga kebersihan dengan membuang sampah sembarangan."Iya ini, satu sisi senang, satu sisi sampah juga berserakan di gang-gang kampung, jadi jorok semua,"  keluhnya.

Antrean pemudik yang terjadi sejak empat hari terakhir diprediksi akan terus meningkat hingga puncak arus mudik pada H-1 lebaran. Hal ini tentu menjadi peluang bagi para pedagang dadakan di Gilimanuk untuk meningkatkan penghasilan mereka.(BB)