Agung Manik Danendra AMD Siap Sebagai Cagub Bali 2024, Dukung Anak Muda Gibran Wapres 2024

  23 Oktober 2023 POLITIK Denpasar

Foto: Tokoh Publik Bali Agung Manik Danendra AMD yang digadang-gadang sebagai calon Gubernur Bali pada Pilgub Bali 2024 ditemui di sela-sela perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-52 istrinya yakni Cokorda Istri Kumarawati Pemayun yang dirayakan secara sederhana namun penuh makna dan sangat berkesan di Resto Hangout Termegah di Bali Wik Wek Wok yang beralamat di Gedung AMD Center, di Jalan Letda Tantu

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Salah satu calon Gubernur Bali favorit yang diharapkan maju pada Pilgub Bali 2024, Agung Manik Danendra AMD yang dikenal sangat dekat dengan anak-anak muda Bali ini bahkan siap totalitas mendukung dan memenangkan pasangan capres dan cawapres yang merepresentasikan anak-anak muda dan orang-orang berjiwa muda. 

Bahkan Tokoh Publik Bali yang dikenal dekat dengan kaum milenial Bali yang selama ini menjadi rival mantan Gubernur Bali Wayan Koster dan selalu terlibat perang dingin, kerap mengkritik kebijakan Koster yang tidak pro rakyat ini seperti menabuh genderang perang kepada Ketua DPD PDI Perjuangan itu. Dimana Koster sesumbar bisa memenangkan Ganjar Pranowo-Mahfud MD 95 persen di Bali.

“Saya rasa Pak Yan belum bisa move on. Kalau 95 persen di Bali nggak lah. Sekarang situasi politik berbeda. Ada namanya anak muda Gibran yang menjadi cawapres Prabowo. Anak-anak muda Bali tentu memberikan suara kepada sesama anak muda,” kata Agung Manik Danendra yang mengaku siap tarung melawan Koster di Pilgub Bali 2024.

Pandangan politik disampaikan Tokoh Bali yang bernama lengkap Dr. Anak Agung Ngurah Manik Danendra, S.H., M.H., M.Kn. di sela-sela perayaan Hari Ulang Tahun HUT ke-52 istrinya yakni Cokorda Istri Kumarawati Pemayun yang dirayakan sangat berkesan di Resto Hangout Termegah di Bali Wik Wek Wok yang beralamat di Gedung AMD Center, di Jalan Letda Tantular Nomor 1 Renon Denpasar pada Senin malam, 23 Oktober 2023.

Sementara, jika di nasional ada anak muda Gibran sebagai calon pemimpin muda visioner, cawapres yang diusung tiga partai besar Golkar Gerindra Demokrat dan ada juga PAN, untuk di Pilgub Bali 2024 Agung Manik Danendra AMD sebagai tokoh milenial Bali, didaulat sebagai calon Gubernur Bali. tidak hanya itu, di banyak polling Calon Gubernur Bali, nama Agung Manik Danendra AMD menduduki posisi puncak dan tingkat elektabilitasnya sangat tinggi. Publik pun menganggap mungkin saja Agung Manik Danendra AMD bisa diusung koalisi partai-partai besar tersebut.

Agung Manik Danendra AMD mengungkapkan fenomena politik hari ini yang tidak terbantahkan adalah lahirnya calon pemimpin muda, cawapres anak muda yang baru berusia 36 tahun bernama Gibran Rakabuming Raka yang berpengalaman sebagai Walikota Solo dan kebetulan juga putra dari Presiden Jokowi. Dan lebih hebatnya lagi anak muda ini diusung dan diusulkan oleh Partai Golkar partai politik terbesar kedua di republik ini sebagai cawapres Prabowo Subianto yang akhirnya disetujui dan dideklarasikan oleh partai politik di Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang terdiri dari partai-partai besar seperti Golkar, Gerindra, Demokrat dan ada juga PAN, termasuk sejumlah partai non parlemen.

“Kalau kita lihat Gibran sebagai tokoh muda diusung oleh partai besar Golkar partai besar partai dari zaman dulu, lalu ada Gerindra dan Demokrat partai besar semua. Saya kira ini momentum yang bagus dan tepat untuk semua daerah di Indonesia bukan hanya untuk Bali, untuk bisa melahirkan pemimpin muda, kepala daerah muda. Fenomena Gibran ini juga momentum mari anak muda berpolitik, tempatkan anak muda pada porsinya. Karena tulang punggung negara ini ada pada anak muda yang menggerakkan nanti pembangunan bangsa,” urai Agung Manik Danendra AMD.

Baginya, Gibran menjadi cawapres di Pilpres 2024 adalah contoh yang baik bagi bangsa dan negara ke depan. Bahwa inilah tokoh muda, anak muda. “Kita bisa bedakan anak muda dan berjiwa muda, kalau saya menganggap diri saya berjiwa muda. Jadi saya dukung anak-anak muda dan saya berharap anak-anak muda ini bangkit di tengah momen yang bagus seperti ini. Ini contoh teladan yang bagus,” katanya.

“Apalagi Gibran mampu menjadi wakil presiden di tahun 2024 dan di tahun 2029 menjadi presiden, luar biasa, itu gebrakan luar biasa,” harap tokoh muda Bali yang selama ini dikenal sangat konsen membantu dan mendukung aktivitas kreativitas anak-anak muda Bali di berbagai bidang.

Saat kembali disinggung mengenai di banyak polling Calon Gubernur Bali nama Agung Manik Danendra AMD menduduki posisi puncak dan tingkat elektabilitasnya sangat tinggi, dia menegaskan jika memang mendapatkan kepercayaan dari masyarakat Bali dan juga dari partai politik, dirinya menjalankan amanat sebagai Calon Gubernur Bali di Pilgub Bali 2024. “Kalau saya memang dipercaya masyarakat dan partai politik saya siap mengabdi buat Bali. Sebagai warga negara, sebagai masyarakat Bali saya siap nindihin Bali,” tegas Agung Manik Danendra AMD, tokoh muda Bali yang tidak suka pamer, low profile dan gemar berbagi, membantu pembangunan pura di nusantara hingga viral dengan sebutan The Real Sultan Dermawan Bali ini.’

Terkait saat ini masih ada ancaman defisit anggaran Rp 1,9 Triliun yang diwariskan mantan Gubernur Bali Wayan Koster dan menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Penjabat (Pj) Gubernur Bali, Agung Manik Danendra AMD menyebut Bali ini sebenarnya kaya dan tidak semestinya ada defisit anggaran apalagi sampai Rp 1,9 Triliun. 

“Bali ini kan sugih, kaya. Nah defisit ini karena apa, defisit kan bisa macam-macam. Jelas bisa karena pemborosan anggaran, proyek-proyek yang mangkrak, pengeluaran yang banyak, pendapatan yang kurang, menunggu support dari pusat saja. Kalau membedah hal itu tidak bisa hitungan jam ataupun hari. Tapi saya optimis semestinya Bali tidak defisit karena Bali itu sugih, Bali itu kaya. Banyak potensi yang bisa digali dari Bali, banyak hasil laut yang bisa dimanfaatkan, banyak Perusda bisa digerakkan. Tidak hanya terbatas pada Bali membuat proyek, membuat proyek, tidak seperti itu, biar tidak terjadi pemborosan-pemborosan dan lain sebagai. Itu sebenarnya bisa dilakukan,” pungkasnya.

Sebelumnya Tokoh Publik Bali yang dikenal dekat dengan kaum milenial Bali ini memberikan pandangan terkait pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan berlaga di kontestasi di Pilpres 2024. “Ketiga kandidat itu bagus. Kalau saya pribadi melihat Ganjar-Mahfud MD paket yang bagus karena disitu Ganjar sudah berpengalaman memimpin Jawa Tengah sebagai Gubernur Jawa Tengah, ada pakar hukum Menkopolhukam Mahfud MD. Lalu Anies bersama Cak Imin juga berpengalaman, Anies pernah sebagai Gubernur DKI Jakarta, Muhaimin Ketua Umum PKB, pernah sebagai menteri, sekarang Wakil Ketua DPR RI, dan dia jatuh bangun membangun partainya. Lalu Prabowo-Gibran yang sudah dideklarasikan, walaupun baru hari Rabu ini akan mendaftar tapi kan sudah disampaikan secara resmi diusung oleh banyak partai politik besar seperti Golkar, Gerindra, Demokrat dan ada juga PAN serta sejumlah partai non parlemen. Prabowo-Gibran ini paket yang sangat menarik karena mewakili tokoh senior berpengalaman dan tokoh muda. Jadi ketiga pasangan ini luar biasa, benar-benar calon presiden dan calon wakil presiden yang hebat untuk Indonesia. Juga sangat kuat kompetitifnya,” kata Agung Manik Danendra AMD yang juga Founder AMD Center ini.

Tokoh Bali yang viral dengan sebutan The Real Sultan Dermawan ini mengungkapkan bahwa ketiga pasang capres-cawapres ini sangat kuat dan punya keunggulan masing-masing dengan rekam jejaknya yang mumpuni. AMD melihat ketiganya itu secara nasionalnya sangat kuat dan mumpuni dimana kemampuan Anies sudah tidak bisa dianggap remah, secara akademis maupun praktisi, berpengalaman di pemerintahan. Apalagi dengan diusung partai kuat seperti NasDem bersama PKB dan PKS, memungkinkan sekali untuk bisa memenangkan Pilpres. 

"Anies bersama Muhaimin adalah perpaduan nasionalis religius, didukung juga kekuatan NU yang massanya sangat besar,” ungkap tokoh Bali yang menjadi sumber inspirasi dengan tagline perjuangan “AMD Milik Kita: Bersama Mewujudkan Pembangunan Bali yang Pro Kemakmuran Rakyat”.

AMD yang selama ini dikenal sebagai sosok yang humanis, namanya harum dan viral berkat berbagai aksi sosial kemanusiaan dengan tidak henti-hentinya berbagi dan beryadnya, memiliki pengalaman organisasi, intelektual tinggi dan disegani kaum milenial sehingga sangat layak menjadi Gubernur Bali alias Bali Satu memimpin Bali ini menyebut Ganjar yang diusung partai politik penguasa yaitu PDI Perjuangan yang dinilai parpol kuat. 

"Disitu ada Mahfud MD pendekar hukum, pengalamannya panjang di pemerintahan di tiga lembaga berbeda yakni eksekutif sebagai Menkopolhukam saat ini dan juga menteri sebelumnya di era Presiden Gus Dur, pernah menjadi hakim konstitusi di Mahkamah Konstitusi (MK) dan juga Ketua MK, pernah menjadi anggota DPR RI. Jadi Ganjar-Mahfud ini kans menangnya besar,” jelas Agung Manik Danendra AMD.

Tokoh bangsawan berdarah biru trah Raja yang dikenal sangat dekat dengan anak-anak muda ini menyebut Prabowo-Gibran didukung parpol besar termasuk Gerindra, Golkar, Demokrat, dan PAN. Selain itu, berpengalaman di TNI, sekarang Menteri Pertahanan, Ketua Umum Gerindra sebagai partai politik nomor 3 di Indonesia. 

"Masalah darat laut udara pasti sudah beliau kuasai, secara internasional juga sangat mumpuni dan sudah dikuasai. Kemudian dibarengi dengan Gibran, tokoh muda dan jangan salah Gibran anak seorang Presiden yang masih berkuasa, hampir 10 tahun berkuasa. Walaupun Gibran tidak punya pengalaman langsung di pemerintahan pusat tapi pengalaman dari ayahnya sebagai Presiden, kan bisa berguru disitu langsung, bisa tahu seluk belum pemerintahan dan kepresidenan. Pasti juga sering diajak diskusi oleh Pak Jokowi, sering ke istana kepresidenan,” beber Agung Manik Danendra yang meyakini Pilpres 2024 akan berlangsung dua putaran.

“Secara nasional ini kan masing-masing punya kekuatan besar dan pasti jadi dua putaran. Di putaran kedua ketika hanya tersisa dua pasang calon dan satu pasang calon sudah kalah di putaran pertama, nanti kita lihat siapa memihak siapa, dan baru kita bisa melihat siapa sebenarnya pemenangnya kalau kita melihat head to headnya. Tapi sekarang saya melihat ketiganya cukup kuat,” katanya.

Meski begitu, Agung Manik Danendra AMD mengungkapkan dirinya mendukung Gibran. Ia melihat dari banyaknya pemilih pemula, pemilih muda, zamannya sekarang adalah generasi milenial, generasi Z dan sebagai tokoh muda, berjiwa muda, Agung Manik Danendra AMD berharap sekali Gibran bisa menjadi wakil presiden karena Gibran mewakili tokoh muda. Agung Manik Danendra AMD menyebut pemilih di zaman sekarang adalah pemilih muda. Ketika pemilih muda ini bisa dimaksimalkan maka Prabowo-Gibran bisa masuk ke putaran kedua. 

“Prabowo-Gibran bisa masuk ke putaran kedua. Pengalaman bisa didapat dari orang lain, dari keluarga, apalagi ini adalah anak presiden. Beliau kelihatannya kalem, cool, tapi belum tentu tidak berisi. Karena terbukti sebagai walikota Solo berhasil,” beber Agung Manik Danendra AMD yang dikenal sebagai tokoh yang lahir dari keluarga Puri yang dekat dengan semua lapisan masyarakat dan Cucunda tokoh legenda dua jaman I Gusti Ngurah Oka Pugur Pemecutan ini.

Agung Manik Danendra AMD mengajak publik jangan melihat sesuatu itu dari kasat mata dan sesederhana itu. Jangan artikan kalau orang dianggap belum berpengalaman artinya dia belum mampu melakukan sesuatu. AMD bahkan meyakini dalam debat nanti Gibran bisa berimbang dari segi argumentasi walaupun yang dilawan tokoh senior berpengalaman luar biasa, apalagi ada pakar hukum disitu. Tapi bagi saya, debat itu adalah tidak mutlak bisa dijadikan dasar memenangkan Pilpres.

Agung Manik Danendra AMD yang merupakan putra dari tokoh pendidikan Bali, Ayahndanya adalah pejuang kemerdekaan RI sebagai Ketua Legium garis depan dengan mendapatkan bintang gelar kehormatan dari Presiden Soeharto berharap wapres jangan dianggap hanya ban serep. Wapres punya peranan yang penting, paling tidak ada pembagian di intern pemerintahan, dimana ada pendelegasian wewenang.

"Saya kira tokoh sekelas Prabowo pasti bijaksanalah menyikapi hal seperti ini. Apalagi Gibran ini anak muda, kalau anak muda kan masih enerjik, geraknya masih bisa digunakan maksimal,” ucap Agung Manik Danendra AMD yang menunjukkan betapa luasnya pengetahuan tokoh Bali yang dinilai sangat layak menjadi Gubernur Bali di 2024 ini.

“Saya memakai intuisi muda saya. Prabowo-Gibran bisa masuk ke putaran kedua. Saya punya keyakinan dimana ini waktunya anak muda, waktunya Indonesia dipimpin oleh tokoh muda. Ini zamannya generasi milenial dan generasi Z, maka saya punya keyakinan itu. Prabowo dengan menggandeng tokoh muda Gibran yang apalagi anak presiden, itu pilihan yang tepat. Pasangan ini mewakili tokoh senior berpengalaman dan juga tokoh muda,” imbuh Agung Manik Danendra AMD.

Ketika ditanya sebagai tokoh publik yang dikenal dekat dengan generasi muda Bali, apakah dirinya akan membawa dan mengarahkan suara anak-anak muda, generasi milenial dan gen Z di Bali untuk mendukung dan memenangkan Prabowo-Gibran, Agung Manik Danendra AMD menjawab dengan tegas hal itu pasti dilakukan.

“Kapan lagi tokoh muda maju? Saya tanya sekarang, kapan lagi tokoh muda bisa maju kalau tidak sekarang? Yang bisa membuat perubahan untuk bangsa ini adalah tokoh muda. Jadi saya yakin tokoh muda, generasi milenial, generasi Z pasti semua mendukung Gibran, karena ini adalah representatif anak-anak muda Indonesia. Jadi saatnya yang muda pemimpin republik,” tegas Agung Manik Danendra AMD.

Terkait Jokowi Effect dalam memenangkan Prabowo-Gibran? Ditanya demikian, Agung Manik Danendra AMD meyakini hal itu pasti ada. “Apapun itu Gibran sekarang anak seorang presiden dan nanti adalah anak mantan presiden. Berarti kalau kita bicara masalah kebijakan, pasti mereka mengambil kebijakan untuk Indonesia makmur. Kalau kita lihat sekarang pemerintahan Jokowi baik dan semua berjalan baik. Jadi siapapun yang terasosiasi dengan Pak Jokowi pasti akan didukung oleh masyarakat,” terangnya.

Prabowo-Gibran saat ini berhadapan dengan narasi politik dinasti karena Gibran yang maju sebagai cawapres adalah putra dari Presiden Jokowi, presiden yang masih aktif memimpin negeri ini, Agung Manik Danendra AMD punya pandangan berbeda dan memberikan pemahaman kepada publik agar tidak terjebak kepada pemahaman yang keliru atau hanya berlandaskan kebencian dan kecurigaan berlebihan.

“Kalau kita bicara politik dinasti, saya sich kurang sependapat ya. Kalau politik dinasti adalah ketika Pak Jokowi meminta anaknya menjadi presiden, ini kan tidak. Bro Gibran ini, sorry ya saya bilang Bro karena Gibran ini anak muda, ini kan suatu proses yang tidak pendek untuk menjadi Walikota Solo. Kemudian digodok untuk bisa menjadi calon wakil presiden. Jadi tidak ujug-ujug ditunjuk jadi wakil presiden. Jadi tidak politik dinasti dalam artian anak seorang pejabat, anak seorang presiden yang langsung menggantikan presiden tapi melalui suatu proses. Jadi saya kira ini bukan politik dinasti karena prosesnya melalui jalur perpolitikan. Saya kira ini adalah suatu yang sah-sah saja dalam negara demokrasi karena prosedurnya sudah dijalankan,” ujar Agung Manik Danendra AMD.

Bahkan ada anggapan Mahkamah Konstitusi (MK) membantu meloloskan Gibran untuk menjadi cawapres lewat putusan MK yang kontroversial yang memperbolehkan syarat maju sebagai capres cawapres boleh di bawah usia 40 tahun asalkan sudah berpengalaman sebagai kepala daerah dan kebetulan Ketua MK Anwar Usman adalah pamannya Gibran sendiri, Agung Manik Danendra AMD sebagai pakar hukum dan doktor ilmu pemerintahan lantas menguraikan panjang lebar mengenai sejarah lahirnya Mahkamah Konstitusi (MK) dan apa filosofis di balik lahirnya MK ini sebagai penjaga konstitusi dan penjaga demokrasi negara ini. 

Agung Manik Danendra AMD menguraikan dasar hukum MK itu berdiri. MK didirikan pada tahun 2003 dimana kala itu DPR dan Pemerintah menyetujui secara bersama UU Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi pada 13 Agustus 2003 dan disahkan oleh Presiden pada hari itu (Lembaran Negara Nomor 98 dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 4316).

“Dasar munculnya MK dengan mengamandemen UUD 1945 dan kembali bahwa UUD 1945 mengizinkan dirinya untuk diubah atau diamandemen, kalau kita melihat pasal 37, bisa diamandemen jika memenuhi persyaratan dan atas persetujuan MPR. Dari amandemen UUD 1945 itu lalu muncul Mahkamah Konstitusi. Filosofi dari munculnya Mahkamah Konstitusi itu adalah supaya putusan yang diambil terkait ketatanegaraan dan pengujian Undang-Undang bisa final dan mengikat, tidak ada putusan banding lagi. Menurut saya wewenang MK ada 4 plus satu jadi 5 dilihat dari amandemen UUD 1945 Pasal 24C,” terang Agung Manik Danendra AMD.

Agung Manik Danendra AMD menerangkan Mahkamah Konstitusi menjalankan 5 fungsi melalui pelaksanaan lima kewenangan sebagaimana ditentukan dalam Pasal 24C Perubahan Ketiga UUD 1945. Kelima wewenang MK yang dimaksud, adalah (1) Menguji undang undang terhadap Undang-Undang Dasar; (2) Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD; (3) Memutus pembubaran partai politik; (4) Memutus perselisihan hasil pemilihan umum; dan (5) Memutus pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut UUD 1945.

Pelanggaran yang dimaksud tercantum pada UUD 1945 Pasal 7A ayat (1) sampai (5) serta ditegaskan Pasal 10 ayat (2). Yakni perbuatan melawan hukum seperti korupsi, mengkhianati negara, suap, perilaku melanggar ketentuan pidana lainnya, perbuatan cela, dan/atau tidak lagi memenuhi kriteria sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden sesuai UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Tahun 1945.

“Kalau kita melihat sekarang MK memutus soal gugatan usia capres cawapres, tentu kita melihat MK terdiri dari 9 hakim konstitusi, yang ada dari unsur usulan unsur dari MA, DPR RI, Pemerintah/Presiden. Apapun itu keputusan MK yang mengikat final, tidak bisa dibanding, tidak bisa dilakukan gugatan lagi ya kita hormati. Kalau dibilang ada conflict of interest, ada ipar Presiden sebagai Ketua MK, conflict of interestnya dimana? Yang disidangkan ini kan bukannya Gibran sebagai ponakan dari Ketua MK, yang disidangkan adalah gugatan syarat usia minimum pendaftaran capres-cawapres. Kan cuma kebetulan Gibran digadang-gadang maju sebagai calon wakil presiden. Kalau diputar balik putusan MK ini untuk Gibran tidak bisa seperti itu. Jadi saya kira senior-senior kami di MK sudah berpengalaman dan kita hormati putusan itu,” papar Agung Manik Danendra AMD.(BB).