Mih Dewa Ratu! PPKM Berlanjut, Warga Tidak Disiplin, Bupati Tamba Sarankan Keluar Rumah Bawa Bukti Vaksin

  21 Juli 2021 PERISTIWA Jembrana

Ket poto : Bupati Jembrana I Nengah Tamba SH

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com -Jembrana. Belanjutnya PPKM Darurat dilanjutkan dengan PPKM Level 4 oleh pemerintah pusat, menyebabkan Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengeluarkan strategi baru untuk mempercepat target vaksinasi. Dikarenakan, pemberlakuan PPKM Level 4 tersebut yang akan berakhir pada tanggal 25 Juli 2021 karena tingkat lonjakan kasus Covid-19 masih tinggi.

Khusus di Kabupaten Jembrana sendiri sudah masuk pada level 3, sehingga Bupati Tamba mengajak masyarakat meningkatkan grade ke lavel 2, dengan cara disiplin taati prokes kesehatan dan juga segera melakukan vaksinasi.

Dengan ditambahnya PPKM tersebut, Bupati Jembrana I Nengah Tamba SH berinsiatif untuk melaksanakan razia vaksin di beberapa wilayah di Kabupaten Jembrana. Hingga saat ini, di Kabupaten Jembrana kuota vaksinasi sudah mencapai 85 persen, dari target 100 persen lebih yang akan ditargetkan.

"Kita sampai saat ini kuota vaksinasi sudah mencapai 85 persen, yang kami targetkan sebelumnya sampai 100 persen lebih. Untuk mencapai hal tersebut, kami bersama Forkopimda Kabupaten Jembrana akan melaksanakan razia vaksin di beberapa wilayah yang warganya minim melaksanakan vaksinasi," terangnya. Rabu (21/7/2021).

Adapun tujuan dari razia vaksin tersebut, Tamba melanjutkan, mengingat di Kabupaten Jembrana sendiri, lonjakan kasus naik sejak 2 bulan ini. "Dari 23 orang yang sudah meninggal akibat Covid-19, hanya 1 orang yang sudah divaksin, itu pun baru dosis 1, dan ingat, kalau mau keluar rumah bawa bukti vaksin," jelasnya.

Banyaknya masyarakat agar PPKM ini di stop, imbuh Tamba, dikarenakan mereka tidak disiplin dan sudah disediakan vaksin mereka tidak mau. "Kalau masyarakat disiplin mengikuti vaksinasi, saya berani mengusulkan PPKM disetop. Kita sekarang sudah level 3, ayo turunkan lagi grade nya ke level 2. Selain itu Kabupaten Jembrana juga menjadi daerah lintasan nasional itu itu juga menjadi faktor meningkatnya kasus covid," ungkapnya.

Dengan adanya Penerapan PPKM Darurat ini dan dilanjutkannya lagi dengan PPKM Level 4. "Ya karena masyarakat tidak disiplin dan tidak taat prokes secara ketat, kita susah mengajari masyarakat untuk disiplin dan sadar untuk di vaksin, memang seperti itu karakternya," ujarnya.

Lebih jauh Tamba menuturkan, seperti halnya di Provinsi Sumatra Selatan yang viral di media sosial, Gubernurnya mengatakan, masyarakatnya sangat antusias menunggu vaksin. "Akan tetapi disana vaksin tidak ada, tapi kalau kita vaksin banyak akan tetapi, masyarakatnya tidak mau divaksin ini kan lucu sekali," kesalnya.

Dirinya menilai, kedepan, kalau masyarakat tidak mau disiplin dan taat prokes secara ketat, pasien akan menjadi membeludak, rumah sakit penuh, oksigen habis, pelayanan juga kurang dan resiko kematian tinggi, itu yang menjadi momok ketakutan kita selama ini.

"Terkait bantuan sembako, sesuai dengan arahan menteri kesehatan, kita sudah minta dengan hormat kepada teman bulog ,yang menjadi pemenang distributor (trasnforter). Disana akan ada sebanyak 30.000 yang akan mendapat bantuan. Sebelum mereka menyalurkan bantuan nanti kita akan bertemu dengan mereka dulu agar bantuan tepat sasaran," tutupnya.

Adapun penerapan PPKM level 4 tersebut meliputi, pedagang yang bisa buka diantaranya, pedagang kaki lima dan pedagang lapak bisa sampai pukul 21.00 Wita akan tetapi dengan prokes yang ketat, tidak diperboleh makan ditempat lebih dari 30 menit. Sementara lampu penerangan jalan akan dihidupkan kembali, akan tetapi tidak maksimal hanya 60 persen tidak gelap gulita seperti sebelumnya. (BB)