New Normal, dr. Patra Sarankan Hotel dan Villa di Ozonisasi Bunuh Virus dan Bakteri

  07 Juli 2020 KESEHATAN Denpasar

dr. Gede Patra bersama Putu Parwata Kantiana

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Untuk memasuki fase tatanan kehidupan baru di masa pandemi Covid-19 sudah mulai dilakukan dengan berbagai persiapan tanpa meninggalkan protokol kesehatan. 

Terkait hal tersebut, Penasehat Persatuan Rumah Sakit Indonesia (PRSI) dr. Gede Patra menyampaikan virus Corona atau Covid-19 tidak bisa dihindari dan tak bisa dipungkiri dalam kehidupan sehari-hari. Namun yang perlu dilakukan, kata dr. Patra yaitu pengendalian agar tidak menjadi dominan seperti saat ini. 

"Pengendalian dalam kesehatan itu ada dianut antara lain, perhatikan postnya, kenali karakter virus atau bakteri dan faktor lingkungan," ucapnya dr. Patra di Denpasar, Selasa (7/7/2020).

Menurut dr Gede Patra, ketiga hal tersebut merupakan kunci pengendalian satu infeksi di kurun waktu tertentu. Untuk itu, ia menguraikan bagaimana saat ini masing-masing warga wajib meningkatkan imun tubuh (anti body).

Meningkatkan imun tubuh, lanjut dr. Patra dengan perilaku hidup sehat serta makan makanan yang bergizi. Sedangkan pengenalan terhadap bakteri atau virus (agent) diakuinya memang tidak mampu untuk mengidentifikasi secara langsung, namun harus diikuti setiap perubahannya. 

"Namun demikian yang bisa diantisipasi secara cepat dari adanya penyebaran Covid-19 yaitu faktor lingkungan. Lingkungan paling cepat untuk diintervensi jika terjadi pandemi, seperti halnya Covid-19, langsung bisa diisolasi," jelas dr. Patra.

Lebih jauh Wakil Ketua Bidang Organisasi KADIN Bali itu menegaskan salah satu karakter Covid-19 jika terpapar matahari, ditempat terbuka, kecil kemungkinan menyebar, bahkan virus itu akan mati. 

"Namun yang mesti diwaspadai potensi penyebaran virus di dalam gedung-gedung tertutup," tegasnya mengingatkan.

dr. Patra mencontohkan seperti hotel-hotel yang telah lama tidak beroperasi, bisa saja ruangannya menjadi pengap dan kotor. Bagi dr. Patra adapun langkah efektif dan efisien yang bisa dilakukan selain pembersihan secara manual adalah dengan melakukan Ozonisasi. 

"Ozonisasi adalah upaya paling efektif dan ekonomis, sebagai upaya terakhir sterilisai," harap dr. Patra menyarankan. 

Saran Ozonisasi dr. Patra bukanlah tanpa sebab dan alasan yang kuat karena Ozonisasi juga dilakukan di Rumah Sakit Universitas Udayana yang menjadi sentra pasien Covid-19. Pasalnya, kotoran yang kasat mata sepertinya halnya bakteri ataupun virus sangat ampuh dibunuh dengan Ozonisasi.

"Dengan Ozonisasi maka ruangan dan lingkungan jadi lebih segar. Bakteri yang berada disela-sela dan tidak terjangkau akan mati," sebutnya. 

Lebih jauh dr. Patra menceritakan jika dulu orang masih suka menggunakan ultra violet itu dianggap tidak efektif karena hanya menyentuh permukaan saja dan biayanya lebih mahal. Tapi dengan adanya teknologi Ozone lebih memudahkan orang untuk mensterilkan ruangan. 

"Cukup 30 menit satu ruangan maka ruangan steril dan bisa digunakan kembali," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Kadin Bali, I Made Ariandi didampingi Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan Luar Negeri Kadin Bali yang juga Koordinator Tim Partisipasi Penanggulangan Covid-19 Kadin Bali Putu Parwata Kantiana menyambut baik apa yang disampaikan dr. Patra tentang Ozonisasi untuk memutus penyebaran Covid-19 di sektor industri pariwisata seperti hotel, restoran dan vila sehingga tamu/wisatawan yang menginap merasa aman dan nyaman. 

"Kita support apapun itu selama untuk kebaikan bersama," ucapnya singkat.

Ozonisasi dinilai sangat efektif dan ampuh untuk membunuh kuman, bakteri, dan virus seperti virus Corona atau Covid-19 yang bersembunyi sekalipun didalam ruangan publik space atau area publik seperti hotel, mall, villa, perkantoran, bahkan ruangan rumah pribadipun sebetulnya perlu dilakukan ozonisasi.

Ozoninasi juga telah dilakukan di sejumlah ruangan di Rumah Sakit Universitas Udayana (RS Unud) yang menjadi Pusat Penanganan Covid-19 di Bali ini. Ozonisasi di ruangan yang digunakan merawat pasien Covid-19, ruangan pasien umum, ruang operasi dan ruangan lainnya yang dilakukan dibawah komando Koordinator Tim Partisipasi Penanggulangan Covid-19 Kadin Bali Putu Parwata Kantiana yang menggandeng Putu Yindi dari PT OTRIKLIN.

Sementara, Koordinator Tim Partisipasi Penanggulangan Covid-19 Kadin Bali Putu Parwata Kantiana kepada awak media mengaku ozonisasi sangat berguna untuk membersihkan udara-udara kotor, membunuh virus, bakteri dan kuman yang berbahaya bagi kesehatan. Menurutnya, dalam ruangan dengan kapasitas 12 meter persegi dengan kandungan ozon 2 gram per jam itu sudah efektif untuk membunuh virus, kuman, dan bakteri di dalam ruangan tersebut

"Fungsi ozon dengan kapasitas tertentu dalam sebuah ruangan dia akan dapat membunuh virus dengan efektif. Setelah kita lakukan ozonisasi, udara di ruangan juga jadi bersih. Dokter dan perawat juga merasa nyaman, aman," jelas Parwata.

Parwata yang sudah mulai memperkenalkan ozonisasi di Bali sejak tahun 2014 silam ini menerangkan ozonisasi ini penting dilakukan untuk membunuh kuman, bakteri, virus yang menempel pada berbagai sudut ruangan dan benda-benda di dalam ruangan yang sulit dijangkau sekalipun

"Kalau ruangan sudah bersih dari kuman, bakteri, virus yang tidak kelihatan, maka baik tenaga medis maupun pasien akan merasa aman dan nyaman," terang Parwata.

Ozonisasi dinilai sangat aman digunakan karena tanpa menggunakan bahan kimia, namun ozonisasi membersihkan semua permukaan dan udara secara alami. Ozonisasi sangat efektif untuk area tertutup karena udara yang mengandung ozon mampu menjangkau permukaan atau celah-celah yang tidak terjangkau oleh media steril selain udara.

Ozonisasi atau Ozoniser adalah proses sterilisasi ruangan dari virus, kuman dan bakteri menggunakan media udara yang mengandung Ozone (O3). Ozone adalah molekul O3 yang terbentuk dari molekul oksigen (O2) bersenyawa dengan atom oksigen (O1), atom oksigen ini dibelah dari oksigen di udara sekitar menggunakan mesin ozone generator dengan radiasi Ultraviolet (UV) khusus.

Molekul O3 atau Ozone yang terbentuk ini bermanfaat sebagai disinfektan instant karena molekul Ozone memiliki sifat radikal bebas yang mampu mengoksidasi atau merusak sel-sel virus, bakteri, dan kuman dengan sangat cepat, sehingga semua permukaan yang terkena molekul ozone akan steril.

Oksigen yang disinari akan terpecah dari O1 dan O1 ini bergabung dengan oksigen menjadi O3. O3 yang sifatnya radikal bebas dan molekulnya tidak stabil saat terkena sel-sel mikro organisme langsung mengoksidasi sel-sel mikro organisme tersebut sehingga virus bakteri kuman akan mati. Setelah dia bekerja dan ketemu dengan oksigen O3 ini akan terlepas kembali menjadi O2 sehingga udara bisa dihirup kembali.

Ozon merupakan gas beracun sehingga bila berada dekat permukaan tanah akan berbahaya jika terhisap dan dapat merusak paru-paru. Namun dalam dunia kesehatan, ozon menjadi bermanfaat karena fungsi dan kegunaannya dapat membunuh virus, kuman, dan bakteri secara efektif dan proses ini dikenal dengan sebutan ozonisasi.

Saat ozonisasi sebuah ruangan, maka ruangan tersebut harus diberikan sirkulasi udara yang bagus sehingga O3 dan O2 bercampur serta kadar O3 akan menurun. Kelebihan ozon ini juga karena dibuat dari oksigen dan kembali lagi menjadi oksigen maka tidak ada ampas dan merupakan oksidan alami dan ramah lingkungan.

Setelah proses ozonisasi selesai maka udara akan terasa bersih seperti di pegunungan, udara yang dihirup jadi sehat. Fungsi ozon dengan kapasitas tertentu dalam sebuah ruangan akan dapat membunuh virus dengan efektif. 

Setelah melakukan ozonisasi disebuah ruangan maka membutuhkan waktu paling cepat setengah jam untuk ruangan bisa dibuka kembali. Efeknya ruangan akan serasa baru kembali, lantaran udara bersih mengalir di dalamnya. Ozonisasi juga sudah pernah dilakukan ketika erupsi Gunung Agung tahun 2017 silam, serta hotel maupun villa, dan RS Unud yang yang diprakarsai Kadin Bali.(BB).