Sampah Meluap di TOSS Gelgel, Terkendala Tenaga dan Alat Pengolahan Terpaksa Tak Beroperasi

  25 Maret 2019 PERISTIWA Klungkung

ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com- Klungkung. Pemandangan tumpukan sampah hingga meluber terlihat di Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Desa Gelgel, Kecamatan Klungkung. Hal ini terjadi karena sudah sekitar dua bulan TOSS tersebut tidak beroperasi. Usut punya usut ternyata masalah disebabkan petugas yang sebelumnya bertugas di TOSS tersebut mengundurkan diri. Sementara sampai saat ini belum juga menemupakan penggantinya.
 
 
Ketua Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Gelgel, I Made Ari Jayasena mengungkapkan, tenaga kerja tersebut memilih mengundurkan diri. Ia mengaku sudah mencari penggantinya bahkan sampai ke luar Bali seperti ke Kabupaten Jember, Jawa Timur. “Tapi tidak ada yang bertahan,” jelasnya.
 
Meski begitu pihaknya tidak mengetahui penyebab pekerja di TOSS tersebut tidak betah bekerja. Sementara upah yang diberikan kepada petugas pengolahan sampah di TOSS Gelgel menurutnya cukup besar mencapai Rp 60 ribu per hari per orang. 
 
 
Menurutnya pengolahan TOSS tersebut menghabiskan dana paling besar terutama untuk pengupahan tenaga. “Siapa sih yang tahan terus-terusan dengan sampah. Kalau diminta untuk meningkatkan upah petugas pengolahan sampah, di mana kami mencarikan uang.,” sebutnya.
 
Ternyata masalah tidak hanya di tenaga saja. Masalah paling krusial yang dialami TOSS Gelgel terdapat pada mesin pengolahan sampah yang tidak sebanding dengan jumlah sampah yang datang. Pihaknya merinci dalam sehari sampah dari masyarakat yang datang tiap harinya mencapai 10 ton. 
 
 
Sementara alat yang dimiliki sangat terbatas seperti mesin pelet hanya ada satu dan mesin pencacah juga hanya satu. Bila terjadi kerusakan alat tentu saja operasional TOSS menjadi terhambat. ” Ada sebanyak 1.200 KK yang kami layani. Belum termasuk pasar, puskesmas, dan pura yang jumlahnya sangat banyak di Desa Gelgel ini,” tambahnya.
 
 
Berhentinya operasional TOSS Gelgel selama dua bulan ini tidak mempengaruhi proses pengangkutan sampah dari masyarakat. Hanya saja dampak yang terjadi di TOSS Gelgel dapat dilihat luapan sampah sudah sampai ke luar areal TOSS. Hal ini terjadi karena belum adanya solusi yang dapat diambil. Untung saja TOSS tersebut berada jauh dari permukiman warga sehingga tidak menimbulkan keluhan di masyarakat.  “Belum ada solusi. Bupati dan dinas terkait sudah sering datang ke sini. Hanya satu hal yang ditekankan, jalankan TOSS,” katanya. 
 
Dikonfirmasi terkait kondisi tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Klungkung, Anak Agung Kirana mengungkapkan dalam waktu dekat akan mengumpulkan desa-desa yang TOSSnya mengalami kesulitan mendapatkan petugas pengolahan sampah. Pihaknya berjanji akan segera mencari tenaga pengolahan sampah. (BB)