Karya HBI Bersama Hatten Wine

Hapus Citra Negatif, 'Arak Bali Festival' Digelar Agar Arak 'Go Internasional'

  16 November 2018 HIBURAN Denpasar

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Himpunan Bartender Indonesia (HBI) bersama Arak Dewi Sri-Hatten Wine menggelar Arak Bali Festival "Young Creative & Cultured" di Kantor Hatten Wine, Jl. By Pass Ngurah Rai, Sanur, Denpasar, Jumat (16/11/2018). 
 
 
Festival ini diisi dengan mixology competition yang diikuti puluhan bartender se-Bali. Melalui kreasi arak Bali ini diharapkan melahirkan "International Cocktail Presenting Balinese Spirit."
 
Ketua Panitia Arak Bali Festival Komang Swasta mengatakan event kali ini khusus untuk mengangkat budaya Bali khususnya arak ke dunia internasional serta untuk mengubah negatif image arak. Dalam mixology competition ini setiap peserta akan membuat kreasi cocktail dengan bahan baku arak dan bahan baku lainnya yang dirahasiakan ditaruh di black box.
 
"Akan dinilai yakni kreasi, penggunaan bahan, rasa, hingga penyajiannya. Pemenang nantinya dapat dua piala. Satu piala tetap dan satu piala bergilir," kata Swasta kepada tim media Baliberkarya.com.
 
Ket Foto: Ketua Panitia Arak Bali Festival Komang Swasta
 
General Manager (GM) Hatten Wine Nyoman Lila Yudiana menegaskan event Arak Bali Festival ini juga bertujuan untuk mengubah citra arak yang dipandang negatif sehingga melalui ajang ini membuktikan bahwa arak asli Bali tanpa campuran metanol ini aman untuk diminum. 
 
 
"Dengan event ini kami harapkan bisa ubah image arak bahwa arak sangat aman untuk diminum," tegasnya seraya menambahkan total ada 22 peserta atau bartender yang ikut  baik yang sudah punya outlet sendiri ataupun masih bekerja di hotel dan bar.
 
Setelah event ini diharapkan pelaku pariwisata seperti bar hotel maupun cafe dapat menyajikan arak dan memberikan informasi detail agar wisatawan tidak merasa khawatir dan takut keracunan. 
 
Ket Foto: GM Hatten Wine Nyoman Lila Yudiana
 
"Kreasikan cocktail baru dengan bahan baku arak agar bisa lebih dikenal wisatawan. Mari kita melestarikan arak ini sebagai warisan leluhur agar tidak hilang ditelan zaman," harapnya.
 
Sementara, Ketua HBI Bali Bayu Hendra mengharapkan dengan kreasi arak ini mampu melahirkan "International Cocktail Presenting Balinese Spirit." Selain itu, agar cocktail dengan spirit arak agar bisa bersaing dengan cocktail internasional, terutama juga mengikis image dan stigma negatif terhadap arak. 
 
"Kami harapkan bartender buat inovasi dan kreativitas untuk mix spirit arak Bali. Konotasi negatif arak di masyarakat dan di Google bisa hilang jika kita tampilkan kreativitas dan inovasi tentang arak. Ini PR kita bersama," tegas Bayu Hendra.
 
 
Dalam kesempatan yang sama, Bagus Agung Bawanta dari Komite Himpunan Bartender Indonesia (HBI) juga berharap para bartender mampu menjaga image arak dan memperkenalkannya ke dunia internasional. 
 
 
"Buat sesuai kreasi positif dari arak sehingga citra negatif terkikis. Arak agar berkembang di Bali dan hingga internasional," pintanya.
 
Ia menganalogikan arak seperti layaknya musik dangdut. Banyak orang sebenarnya suka dangdut tapi pura-pura tidak suka. Tapi ketika dangdut dikreasikan dengan musik pop, rock dan misalnya dipopulerkan oleh Via Vallen maka dangdut lebih banyak disukai dan dicintai bahkan hingga ke mancanegara.
 
"Kami ingin ketika orang ingat arak maka ingat Bali. Seperti vodka dari Rusia atau sake dari Jepang," terangnya.
 
Arak Bali Festival diawali dengan sesi seminar yang menghadirkan pembicara GM Hatten Wine Nyoman Lila Yudiana, Ida Bagus Agung Bawanta dari Komite Himpunan Bartender Indonesia (HBI) dan Dewa Keta, budayawan dan akademisi dari Universitas Udayana (Unud) yang juga digelar di Kantor Hatten Wine, Jl. By Pass Ngurah Rai, Sanur, Denpasar, Bali.(BB).