Terkait Kasus Video Porno Pasangan Remaja, Dewan Jembrana Minta Semua Pihak Peduli

  02 September 2018 OPINI Jembrana

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Kasus beredarnya video porno yang mengebohkan publik Jembrana yang diduga diperankan oleh sepasang pelajar SMK di Jembrana, ternyata mengundang perhatian serius dewan Jembrana.
 
 
Anggota Komisi A DPRD Jembrana I Ketut Sadwi mengaku sangat menyayangkan kasus tersebut terjadi, terlebih kasus tersebut berulang-ulang terjadi di Jembrana. Karena itu pihaknya mendorong aparat kepolisian untuk bertindak mengungkap pelaku video porno yang memalukan tersebut.
 
Lanjut politisi Gerindra asal Desa Asahduren, Pekutatan ini, dengan tidak terbatasnya akses IT disemua kalangan perlu disikapi bersama, termasuk pada generasi muda yang belum cukup umur yang memanfaatkan IT secara negatif dan kesannya gagah-gagahan. 
 
"Semua pihak harus berperan, baik orang tua, lingkungan dan sekolah juga pemerintah daerah termasuk aparat penegak hukum dengan aktif melakukan kontrol terhadap penggunaan IT tersebut sehingga tidak dimanfaatkan dengan negatif," terangnya, Minggu (2/9/2018).
 
 
 
Karena  dengan pergaulan tanpa kontrol dari orang tua dan lingkungan, termasuk pihak sekolah serta pemerintah, akan berpotensi menggiring pergeseran moral remaja ke arah yang buruk. Sebaliknya semakin tingginya kontrol semua pihak terhadap perilaku remaja akan menggiring moral remaja semakin lebih baik.
 
"Peran pemuka agama juga sangat penting. Siraman rohani kepada para remaja terutama saat melakukan persembahyangan di Pura sangat penting untuk membentuk moral remaja yang baik, sehingga kasus serupa tidak terulang kembali," ujarnya.
 
Pihaknya juga sangat menyayangkan pihak pengusaha hotel dan penginapan di Jembrana yang selama ini kesannya hanya memikirkan bagaimana cara memperoleh uang yang banyak, tanpa mau perduli dengan perkembangan mental remaja.
 
 
"Seharusnya pengusaha penginapan atau hotel wajib juga memikirkan perkembangan moral remaja dengan lebih selektif menerima tamu hotel yang menyewa kamar sekedar untuk berbuat mesum. Jika yang datang ke hotel masih pelajar atau anak dibawah umur harusnya ditolak. Penjaga hotel wajib minta KTP bagi tamu yang datang," tegasnya.
 
Karena itu pihaknya mendorong aparat terkait untuk memberikan pembinaan kepada para pengusaha hotel dan penginapan di Jembrana agar menerima tamu lebih selekrif dan mewajibkan mereka meminta poto kopy KTP kepada tamu yang datang serta mewajibkan melaporkan secara berkala tamu-tamu yang datang ke hotel, baik untuk menginap maupun sekedar shotimer.
 
"Kalau ini bisa dilakukan oleh semua pihak kasus-kasus seperti ini tidak akan terjadi lagi," tutupnya.(BB)