Dampak Gempa 7.0 SR di NTB

Empat Korban Dilaporkan Masih Tertimbun di Dompu Indah

  09 Agustus 2018 PERISTIWA Nasional

ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Lombok. Operasi SAR H+4 atau hari kelima pasca gempa 7 Skala Richter (SR) di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) terus dilakukan.
 
SRU Alfa yang dikomando oleh Aswandi, personil Basarnas Special Group (BSG) dengan jumlah anggota 49 orang beroperasi di Masjid Jabbal Nur Dusun Landing-landing. Namun hasilnya nihil. Tumpukan material yang telah disingkirkan dengan alat berat eksavator dan anjing pelacak tidak membuahkan hasil alias nihil.
 
 
"Informasi awal banyak korban karena waktu gempa bersamaan dengan Shalat Magrib warga yang berjamaah. Informasi tersebut dikuatkan dengan keterangan para saksi yang mencium aroma mayat di lokasi," terang Direktur Operasi Brigjen TNI (mar) Bambang Suryoaji didampingi Kepala Kantor SAR Mataram I Nyoman Sidakarya, selaku SAR Mission di Posko Basarnas Lapangan Tanjung Kabupaten Lombok Utara, Kamis (9/8/2018) malam.
 
Setelah dilakukan analisis secara mendalam, lanjutnya, sektor SRU Alfa dinyatakan clear, tidak ada korban yang tertimbun. Terkait aroma menyengat, saat reruntuhan bangunan terbongkar, sudah tidak tercium lagi. Kemungkinan, aroma tersebut adalah sisa darah korban yang sebelumnya berhasil dievakuasi dri lokasi tersebut. Selain itu, berdasarkan data dan informasi masyarakat setempat, tidak ada keluarga yang kehilangan anggota keluarganya. 
 
"Informasi kalau banyak yang shalat berjamaah adalah warga pendatang, informasi itu masih sumir, karena kami tidak menerima laporan keluaga yang kehilangan anggota keluarganya. Karena itulah, operasi di sektor SRU Alfa kami nyatakan selesai," pungkasnya.
 
Hal yang nyaris sama terjadi pada sektor SRU Bravo yang dikomando oleh Shandy, personil Basarnas Special Group (BSG) dengan anggota 18 orang itu beroperasi di Masjid Karang Pansor Dusun Bangsal. Hasilnya juga nihil dan kawasan tersebut dinyatakan clear.
 
 
 
"Namun begitu, jika ada informasi yang akurat bahwa di kedua sektor tersebut masih ada korban, maka operasi akan kami buka lagi," jelasnya.
 
Sementara SRU Charlie yang dikomando Tius, personil Basarnas Special Group (BSG) dengan anggota 61 personil yang beroperasi di sektor Dusun Dompu Indah, Kecamatan Kayangan melakukan penyemprotan air menggunakan mesin alkon mengingat kondisi bangunan dan tanah masih labil untuk membuat akses masuk eksavator. Operasi di tempat ini cukup beresiko karena lokasi tanah rawan longsor. Selain itu, medan sektor ini cukup berat dan butuh banyak personil dan peralatan berat maupun konvensional mengingat luasnya area pencarian.
 
"Informasinya ada 4 korban yang masih terkubur reruntuhan. Laporan itu kami nilai cukup akurat karena yang melaporkan adalah istri korban. Dia kehilangan suami dan dua anaknya, serta ada satu orang tua, tetangganya," jelasnya. 
 
Keempat korban tersebut, sejak gempa yang bersumber pada sesar Flores Back Arc Thrust pada Minggu (5/8/2018) malam, hingga saat ini korban yang dilaporkan hilang belum kembali ke rumah. 
 
Sementara SRU Delta yang dikomando Erdi, rescuer dari Kantor SAR Jakarta dengan anggota 16 personil dan beroperasi di sektor Dusun Sesait, Batu, Jombang, juga tidak menemukan korban. SRU Delta sebelas dua belas dengan SRU Alfa dan Bravo. 
 
Selanjutnya, SRU Echo yang dikomando Qurais, personil Basarnas Special Group (BSG) dengan anggota 18 personil menindaklanjuti laporan warga bernama Darwis bahwa ada 1 korban tertimbun di Dusun Tampes, Sapir Jengker Timur, Kecamtan Rempek. Namun, setelah lokasi dibongkar alat berat dan pengerahan anjing pelacak, hasilnya nihil. 
 
 
 
Sementara SRU Foxtrot yang dikomando Zul, personil Basarnas Special Group (BSG) dengan anggota 12 personil yang beroperasi di sektor dusun Tanjung, Pemenang, Sire, juga nihil. Tumpukan material yang sebelumnya dicurigai masih ada korban tertimbun ternyata tidak terbukti. 
 
"Kami sudah ratakan lokasi pencarian dengan eksavator, namun tidak menemukan adanya tanda-tanda korban," ungkap Zul. 
 
Sementara SRU udara telah melaksanakan dropping logistik di Kecamatan Kayangan. 
 
"Secara keseluruhan, operasi SAR hari ini nihil. Untuk rencana operasi hari ini (Jumat, 10/08/2018), kami akan fokus dengan locus dusun Dompu Indah Kecamatan Kayangan yang diduga kuat ada 4 korban tertimbun," terang Agus Haryono, Kasubdit Pengerahan Potensi dan Pengendalian Operasi didampingi Muchdar selaku On Scene Commander (OSC) atau pengendali lapangan. 
 
Terkait gempa susulan dengan magnetudo 6,2 SR, hingga saat ini posko utama maupun posko Basarnas belum menerima laporan adanya korban yang membutuhkan bantuan SAR maupun evakuasi. (BB/Rls)