Terlalu! Got Ditutup Pengembang, Jalan Pulau Jawa Banjir Warga Protes di Medsos

  07 Agustus 2018 OPINI Jembrana

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Belakangan ini di kawasan Jalan Pulau Jawa, Kelurahan Dauh Waru, Jembrana kerap terjadi banjir, terutama saat turun hujan atau saat subak setempat mengalirkan air.
 
 
Banjir tersebut terjadi lantaran drainase di lokasi tersebut tidak mampu menampung volume air yang jumlahnya banyak, sehingga meluap dan mengenangi badan jalan menuju Lingkungan Mertasari, Loloan Timur tersebut.
 
Kondisi tersebut tentunya menuai protes warga sekitar lantaran saat terjadi banjir lalu lintas kendaraan di jalan tersebut yang tergolong sangat ramai terganggu. Seperti yang terjadi Senin (6/8) malam. Sejumlah pengendara motor dari arah timur urata menuju selatan maupun yang dari arah selatan menuju utara terpaksa balik haluan lantaran jalan tersebut terendam air.
 
Menurut sejumlah warga setempat, banjir yang belakangan kerap terjadi di wilayah tersebut lantaran drainase (got) sepanjang sekitar 30 meter ditutup oleh pihak pengembang tanah kapling yang ada di lokasi tersebut. Penutupan got dilakukan pada bagian atas, sehingga got menjadi menyempit dan airnya meluap.
 
 
 
Warga mengaku tidak mengetahui siapa pengembang tanah kapling yang telah menutup got tersebut, namun warga meyakini penutupan saluran drainase tersebut tanpa seijin pihak kelurahan ataupun Pemkab Jembrana.
 
“Yang jelas sebelum got ditutup belum pernah terjadi banjir, meskipun hujannya deras. Sekarang setelah ditutup hujan sedikit sudah langsung banjir,” ujar salah seorang warga setempat, Selasa (7/8/2018).
 
Bahkan saking kesalnya, seorang warga hingga mengungkapkan kekesalannya ke media sosial (medsos). Lewat akun fb Dwipa, dituliskan kalimat “Jalan Pulau Jawa selalu banjir setelah ada penutupan got oleh pengapling. Air meluber, lalu lintas terganggu, siapa yang bertanggungjawab?”.
 
 
Kalimat yang dituliskan di Facebook (FB) tersebut lengkap dengan foto jalan yang masih setengah terendam air, sebagai bentuk kekesalan warga atas kondisi tersebut. Tentunya tautan tersebut menuai komentar beragam para netizen.
 
 
Terkait hal tersebut Lurah Dauhwaru Ida Bagus Surya Darma yang dikonfirmasi melalui telpon sore tadi mengaku, belum menerima laporan terkait hal tersebut dan pihaknya segera memerintahkan Kaling setempat untuk melakukan pengecekan.
 
“Lagi pula kami tidak tahu ada penutupan got atau drainase pada bagian atas oleh pihak pengembang atau pengapling karena tidak pernah memberitahukan kepada kami. Sekarang juga biar dicek oleh kalingnya,” tegasnya.(BB)