Malam Kejar Pelaku Pencurian Pasir Laut, Pagi Sapinya Ditebas

  12 Juli 2017 PERISTIWA Jembrana

Ilustrasi

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Ketut Wiasa (50), salah seorang warga Banjar Pasar, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana beberapa waktu lalu geger.
 
Pasalnya, sapi induk peliharaannya tiba-tiba saja tidak bisa berjalan. Padahal kondisinya baik dan tidak ada tanda-tanda terkena penyakit, malah ambruk saat hendak diberi makan pagi hari.
 
Setelah dicek dengan seksama ternyata, kaki belakang bagian kiri sapinya terluka hingga nyris putus. Awalnya dia mengira luka itu karena terlilit tali, namun ternyata bekas tebasan senjata tajam.
 
 
"Saya yakin sapi saya ditebas orang. Mungkin saat malam hari di tebas karena sore sebelumnya masih baik-baik saja waktu saya beri makan,” ujar Wiasa, Rabu (12/7/2017)
 
Dirinya sangat yakin sapi peliharannya ditebas seseorang dengan menggunakan senjata tajam. Sebenarnya ada seseorang yang dicurigainya, namun dia tidak berani menuduh karena tidak memiliki bukti.
 
Peristiwa tersebut menurutnya terjadi sekitar seminggu lalu, tepatnya hari pertama Piodalan di Pura Rambut Siwi. Baru diketahui sapinya ditebas seseorang pada pagi hari saat hendak diberi makan.
 
Peristiwa tersebut sempat membuat geger warga, terutama warga yang tinggal di pesisir pantai Yehembang. Sayangnya kasus tersebut tidak dilaporkan kepada aparat desa maupun aparat kepolisian. Sedangkan sapi yang terluka dijual pemiliknya.
 
Menurut Wiasa, peristiwa bermula pada malamnya dia sebagai Pecalang menerima laporan dari warga bahwa ada seseorang warga sedang melakukan pencurian pasir laut.
 
Atas laporan tersebut, dia dan beberapa warga lainnya langsung menuju lokasi pencurian pasir laut. Benar saja dia mendapati seseorang warga Desa Yehembang sedang asik mengumpulkan pasir laut di pantai Yehembang.
 
Mengetahui ada Pecalang dan beberapa warga datang, pelaku langsung kabur dan dirinya sempat mengejar, namun kalah cepat dan pelaku berhasil lolos.
 
"Tapi saya tahu kok siapa pelakunya. Dia pemain lama yang sudah dua kali tertangkap,” imbuhnya.
 
Sayangnya keesokan harinya dia justru mendapati sapi peliharaannya kaki kiri bagian belakang nyaris putus terkena sabetan senjata tajam. Dia yakin peristiwa tersebut ada hubungannya dengan pengejaran pelaku pencurian pasir laut malam sebelumnya.
 
Perbekel Yehembang I Made Semadi dikonfirmasi melalui telpon mengaku sudah mendengar peristiwa tersebut sejak beberapa hari lalu. Namun pihaknya tidak mengambil tindakan lantaran pemilik sapi tidak melapor ke banjar ataupun ke desa.(BB)