Parpol Jangan Hanya Nunggu Penumpang!

  26 September 2016 POLITIK Buleleng

Baliberkarya.com/ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Balibetkarya.com-Buleleng. Menghadapi helatan pemilihan kepala daerah (Pilkada), partai politik jangan hanya menunggu penumpang. Kalau hanya menunggu penumpang untuk dicalonkan berarti partai politik tersebut tidak bekerja untuk mempersiapkan kader.
 
"Partai politik sepertinya hanya menunggu orang-orang yang siap nyalon dan mendaftarkan diri ke partai tersebut," ujar pengamat politik Dr. Luh Riniti Rahayu, Minggu (25/9/2016), mengomentari fenomena Pilkada Buleleng yang hanya ada satu pasangan calon yang diusung partai politik. Sementara sejumlah partai politik tidak mengusung pasangan dan yang lainnya hanya mendukung pasangan yang dicalonkan partai lainnya, bahkan ada yang hanya mendukung calon perseorangan. 
 
"Jadi partai sepertinya hanya menunggu penumpang. Padahal para penumpang punya banyak pilihan kendaraan lain yang lebih siap," katanya.
 
Menurut mantan anggota KPU Provinsi Bali ini, bila partai politik sampai tidak mengusung pasangan calon, maka partai tersebut tidak bekerja untuk mempersiapkan kadernya. Padahal, kata dia, sesuai fungsinya partai politik bertugas membentuk kader untuk menjadi anggota legislatif maupun pemimpin seperti bupati guna menyerap dan menyalurkan aspirasi masyarakat.
 
Kata Ketua Bali Sruti ini, alasan partai politik sulit mendapatkan kader, itu hanya karena partai politik tersebut tidak bekerja dari awal. Menurutnya, seharusnya partai politik yang tidak bisa mengusung calonnya sendiri harus sejak awal serius membangun koalisi dan menyiapkan kadernya.
 
Dikatakan, kalau memang tidak mampu mengusung pasangan calon, dan hanya mampu mendukung calon independen, seharusnya dilakukan dengan serius membantu pengumpulan KTP sebelum calon independen tersebut mendaftar ke KPU.
 
"Jika sekarang itu baru dilakukan, itu berarti terpaksa dilakukan dengan setengah hati. Namun, meskipun telat dengan terpaksa, kita tetap harus apresiasi karena sudah mau berpartisipasi meski sebagai partai besar seharusnya tidak demikian," katanya. (BB)