KPID Bali Ajak Masyarakat Ikut Awasi Siaran TV

  05 September 2016 OPINI Denpasar

baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Bali mengajak masyarakat untuk ikut mengawasi siaran televisi. Berdasarkan  laporan yang masuk mengatakan  semakin banyak tayangan yang tidak mendidik. Hal itu disampaikan oleh Komisioner KPID Bali Ni Putu Suaryani saat berorasi di Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja, di LapanganPuputan Margarana  Niti Mandala Renon, Denpasar, Minggu (4/9/2016). Menurutnya kualitas siaran televisi juga ikut andil dalam membentuk karakter anak muda bangsa. “Jangan sampai tontonan yang negatif bisa berdampak buruk terhadap karakter anak-anak kita,” jelasnya di depan masyarakat yang turut hadir mendengarkan orasi. Untuk itu, dia menyarankan agar masyarakat membuat kelompok pemerhati siaran dan segera melaporkan ke KPID jika dirasa ada tayangan yang dianggap tidak sesuai dengan norma. “Dengan tayangan yang jumlahnya banyak dan nonstop, terus terang kami kesulitan SDM untuk mengawasi semua, maka dari itu saya ajak partisipasi masyarakat untuk ikut mengawasi dan melaporkan ke KPID,” imbuhnya.

 

Selain itu hadir pula Nyoman Sueca, Manager PLN Area Bali Selatan yang berorasi menjelaskan tentang penyebab gangguan listrik yang terjadi akhir-akhir ini. Menurutnya masalah pemadaman lampu tidak sepenuhnya kesalahan dari BUMN tersebut. “Ada berbagai penyebab yang bersifat eksternal, seperti layangan, instalasi listrik yang asal-asalan dan tidak menyertakan pegawai PLN hingga pemasangan penjor yang mengenai kabel,” jelasnya. Untuk itu dia mengajak masyarakat untuk proaktif juga dengan lebih berhati-hati dalam membuat instalasi kabel di rumah dan juga ketika bermain.

 

Nengah Wenten Aryawan yang mengapresiasi langkah salah satu media di Bali dalam membuat dialog terbatas tentang mencari kriteria pemimpin Bali pasca Made Mangku Pastika. Menurutnya dialog seperti itu bisa memberikan gambaran bagi masyarakat dalam memilih kriteria pemimpin ke depan. Dia juga mengajak masyarakat untuk memilih figur yang tepat untuk Bali ke depan. Hal senada juga disampaikan oleh Prof. Dr. Ketut Sukardika. Mencari pemimpin untuk Bali harus yang lebih baik lagi. sehingga dia mengharapkan arah pembangun Bali yang lebih baik ke depan. Dia juga mengapresiasi langkah Pemprov Bali yang telah membangun RS Bali Mandara. Ke depan harapannya rumah sakit tersebut bisa menampung masyarakat miskin juga. Selain itu dia juga menyarankan untuk memaksimalkan peranan puskesmas dan rs pratama di daerah, agar masyarakat tidak selalu ke RS pusat seperti di Sanglah dijadikan rujukan.

 

Sementara itu Wayan Suata dari Legian yang mengajak masyarakat untuk lebih memaksimalkan podium ini ataupun simakrama dalam penyampaian unek-unek ke pemerintah. Dia menyayangkan langkah anak-anak muda sekarang yang lebih memilih demo anarkis apalagi sampai menurunkan bendera merah putih. Selain itu dia juga menyayangkan langkah BPD sebagai Bank milik rakyat Bali yang bekerja sama dengan badan pelelangan swasta, karena menurutnya hal itu makin mempersulit masyarakat dalam mengakses kredit.Wayan Suta dari Gianyar hadir dalam podium itu mengeluhkan pelayanan samsat. Hal itu terjadi ketika dia memperpanjang STNK yang tak kunjung selesai padahal sudah memakan waktu hampir 1 tahun. Menurutnya STNK sepeda motornya yang bernomor polisi DK  6623 BX harusnya sudah selesai Desember 2015 yang lalu. Sehingga melalui podium ini, dia sangat menanti tanggapan dari pihak Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda). Sementara Ketut Widiasa dari Pedungan hadir memberikan solusi kemacetan yang terjadi akhir-akhir ini di Bali terutama di daerah wisata. Dia mengharapkan pihak berwenang bisa menertibkan parkir di daerah wisata dan menyediakan lahan untuk parkir. “Jadi para wisatawan bisa berjalan kaki atau menggunakan layanan shuttle bus di daerah wisata itu,” ungkapnya. Tak ketinggalan Jro Penjor dan Made Suwirya dari Nusa Lembongan yang mengajak masyarakat Bali untuk lebih menguatkan sradha baktinya menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan.(BB)